Lakukan Tour Provokasi, Masjid Al Aqsa Kembali Diserbuh Pemukim Yahudi Israel

Lakukan Tour Provokasi, Masjid Al Aqsa Kembali Diserbuh Pemukim Yahudi Israel

NewsINH, Al Quds – Komplek Masjid Al Aqsha di Kota Tua Al Quds, Palestina kembali diserbu ratusan pemukim Yahudi Israel. Para pemukim ini menyerbu halaman Masjid Al Aqsa dengan perlindungan ketat pasukan pendudukan Israel.

Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang diduduki melaporkan, kelompok pemukim ini berturut-turut menyerbu Masjid Al Aqsa. Mereka datang dari sisi Gerbang Mughrabi.

Sesampainya di kompleks masjid, mereka melakukan tur provokatif, melakukan ritual Talmud di halamannya dan mendengarkan penjelasan tentang dugaan keberadaan “kuil” mereka.

Dilansir di The Peninsula Qatar, Senin (5/9/2022), saksi mata yang ada juga mengatakan anggota polisi pendudukan menyerbu Aula Doa Al Qibli dan berkeliling secara provokatif.

Polisi pendudukan secara permanen hadir di halaman Al-Aqsa untuk memantau pergerakan jamaah. Mereka juga berjaga untuk mengamankan serbuan pemukim ke dalam Masjid.

Masjid Al-Aqsa menjadi sasaran para pemukim yang menyerbu setiap hari dalam dua shift, pagi dan sore, dengan pengecualian hari Jumat dan Sabtu. Hal ini disebut sebagai upaya pendudukan untuk memaksakan pembagian temporal di Al Aqsa.

Sebelumnya pda pekan lalu juga pemukim ekstremis Yahudi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa melalui Lions Gate. Sumber dari Yerusalem mencatat ini adalah pertama kalinya pemukim Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsa melalui Lions Gate sejak pendudukan Israel di Yerusalem Timur dimulai pada 1967.

Biasanya, otoritas pendudukan Israel mengizinkan kelompok pemukim untuk masuk ke situs suci melalui Gerbang Maroko, yang terletak di sisi barat kompleks Masjid Al-Aqsa. Sementara Lions Gate di sisi timur kerap digunakan oleh umat Islam untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Kiswani, menggambarkan, serangan dari Lions Gate sebagai tindakan serius yang melanggar status quo.

“Ini tindakan serius yang melanggar status quo di tempat suci, dan perjanjian yang ditandatangani antara Israel dan Yordania mengenai urusan Masjid (Al-Aqsa),” ujar Sheikh Kiswani.

Sejak 2003, otoritas pendudukan Israel telah mengizinkan pemukim Yahudi untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa hampir setiap hari, kecuali pada hari Jumat. Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania dan bertanggung jawab atas situs suci telah berulang kali menyatakan, kehadiran pemukim Yahudi di Masjid Al-Aqsa sebagai tindakan provokatif.

Yordania meminta Israel untuk segera menghentikan pelanggaran yang dilakukan pemukim Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Haitham Abu Alfoul mengutuk penyusupan pemukim Yahudi ke situs suci dan pelanggaran mereka terhadap kesuciannya melalui praktik provokatif di bawah perlindungan polisi Israel.

“Penyusupan itu merupakan pelanggaran mencolok dan tidak dapat diterima terhadap hukum internasional dan status quo bersejarah dan hukum di Yerusalem dan kesuciannya,” ujar Abu Alfoul.

Abu Alfoul menambahkan, pelanggaran dan serangan terus-menerus terhadap tempat-tempat suci merupakan kebijakan berbahaya yang akan mengarah pada eskalasi lebih lanjut. Dia menekankan bahwa Al-Aqsa adalah tempat ibadah bagi umat Islam. Dia menambahkan, Departemen Wakaf Yerusalem yang dikelola Yordania dan Badan Urusan Masjid Al-Aqsa adalah badan hukum dengan otoritas dan yurisdiksi eksklusif yang bertugas mengelola, dan mengatur jalan masuk ke halaman situs suci.

 

Sumber: MEMO/Republika

 

 

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!