NewsINH, Istanbul – Kelompok hak asasi di Suriah merilis jumlah korban tewas dalam gempa dahsyat yang melada wilayah Turki dan sebagian wilayah utara Suriah. Setidaknya 7.259 warga Suriah dilaporkan tewas akibat gempa besar pada 6 Februari silam.
Dalam sebuah pernyataan, Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) mengatakan 2.534 orang tewas di daerah yang dikuasai rezim di Suriah dan 394 lainnya di daerah di luar kendali rezim. Kelompok itu juga mengatakan 4.331 pengungsi Suriah juga tewas dalam gempa di Turki. Menurut SNHR, 2.153 anak dan 1.524 perempuan dari Suriah menjadi korban bencana itu.
“73 petugas medis, 5 awak media, 62 pekerja di organisasi kemanusiaan, dan 4 personel pertahanan sipil juga tewas di barat laut Suriah,” tambah kelompok HAM itu.
LSM tersebut mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan dapat bertambah.
“Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi keluarga para korban dan para pengungsi di berbagai daerah, terutama di barat laut Suriah, yang mengalami kelebihan populasi akibat aliran ratusan ribu orang yang terpaksa mengungsi akibat serangan rezim Suriah,” tambah SNHR.
Gempa bumi dahsyat telah merenggut lebih dari 45.000 nyawa di wilayah selatan Turki. Gempa berkekuatan M 7,7 dan 7,6 pada 6 Februari melanda 11 provinsi Turki – Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Elazig, Hatay, Gaziantep, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.
Lebih dari 13 juta orang terkena dampak gempa di Turkiye, selain itu banyak orang di barat laut Suriah juga terdampak guncang kuat itu.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada konferensi pers baru-baru ini mengatakan sekitar setengah juta orang di Turki kehilangan tempat tinggal di provinsi Kahramanmaras yang menderita akibat gempa dahsyat di tenggara negara itu.
“Kami terus mendirikan kota tenda dan kota kontainer pengiriman dalam upaya untuk memenuhi permintaan masyarakat kami akan perumahan. Saat ini kami menyediakan tempat berlindung bagi 461.000 orang di tenda, gedung umum, asrama, sekolah, dan tempat lain di seluruh Kahramanmaras,” kata Erdogan, seperti dikutip dari TASS.
Sumber: Berbagai Sumber