Kick Off Bantuan Indonesia ke Gaza, Wamenlu RI Optimis dan Realistis

NewsINH, Jakarta – Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta optimistis negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) akan terlibat dalam rekonstruksi wilayah Gaza yang hancur akibat perang oleh Israel.

“Pada dasarnya begitu nanti ceasefire (gencatan senjata) ini berlangsung dengan baik, saya kira hampir semua negara OKI akan ikut dalam memberikan kontribusi untuk rekonstruksi Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu.

Salah bentuk komitmen Indonesia dalam membantu rekonstruksi Gaza diwujudkan melalui peluncuran kampanye penggalangan bantuan kemanusiaan untuk Palestina dengan target awal sebanyak 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3,27 triliun.

Penggalangan dana yang melibatkan puluhan lembaga filantropi dan kemanusiaan tersebut akan digunakan untuk pengadaan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza.

Ada program yang emergency sekarang ini selama masa ceasefire (gencatan senjata) sekarang ini dan juga nanti ada program rekonstruksi Gaza, kita ingin ikut membantu dalam proses rekonstruksi Gaza,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia percaya bahwa OKI yang terdiri dari 57 negara anggota juga akan turut serta dalam rekonstruksi Gaza.

Lebih lanjut Wamenlu bidang dunia Islam itu menyampaikan bahwa saat ini kelompok perjuangan Hamas bersama Israel berada dalam tahap 1 kesepakatan gencatan senjata. Kedua belah juga sedang bersiap untuk memasuki tahap 2 dari total 3 tahap kesepakatan.

Kendati terdapat sejumlah kendala pada tahap 1, Wamenlu Anis meyakini kesepakatan tahap 2 akan terlaksana karena penyerahan tawanan telah berlangsung. Selain itu, banyak negara-negara yang menekan Israel dan Hamas untuk melaksanakan kesepakatan.

“Lebih banyak sebenarnya kendala lapangan ya, terutama kendala ini disebabkan oleh isu keamanan. Baik yang ada di pihak Israel maupun pihak Yordania,” ucapnya

Selain berkontribusi dalam penyaluran bantuan dan rekonstruksi Gaza, Wamenlu Anis mengatakan Kemlu akan menjadi fasilitator pembentukan Kampung Indonesia di Gaza.

Lembaga Swadaya Masyarakat yang ikut serta dalam kampanye penggalangan dana untuk Palestina akan turut berperan dalam pembentukan Kampung Indonesia.

“Jadi mereka ikut dalam perencanaannya, ikut dalam pelaksanaannya, juga ikut dalam pengawasannya bersama. Dalam hal ini Kemlu hanyalah fasilitator, yang fasilitasi proses kerjasama ini, insya Allah,” tutur Anis.

Adapun pada Konferensi Parlemen Arab di markas Liga Arab, Kairo, Mesir, Sabtu (22/2), Libya mendesak pembentukan Dana Arab-Islam untuk mengembangkan dan membangun kembali Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, total dana untuk kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi di Jalur Gaza diperkirakan mencapai lebih dari 53 miliar dolar AS (sekitar Rp862 triliun).

Sementara kebutuhan dana jangka pendek dalam tiga tahun pertama diperkirakan mencapai 20,568 miliar dolar AS (sekitar Rp334,5 triliun).

Sementara itu, Muhammad Hadyan Abshar yang hadir dalam acara tersebut mengajak kepada semua NGO dan pegiat kemanusiaan untuk saatnya bergotong royong bersama dalam mewujudkan mimpi besar tersebut.

“Semoga harapan dan impian itu bisa terwujud atas kerjasama dan gotong royong dari semua lembaga amal dan para aktivis pro Palestina,” pungkasnya.

Sumber: Antara

Bagikan :
Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!