NewsINH, Gaza – Sebuah kantor pusat lembaga pers Independen Palestinabernama Press House di sebelah barat kota Gaza hancur diserang pasukan zionis Israel. Hingga saat ini total jumlah pekerja media atau jurnalis yang meninggal sepenjang serangan Isarel di Jalur Gaza telah mencapai 124 orang.
Kantor berita Palestina Quds News Network mengunggah video di media sosial X pada Sabtu, yang memperlihatkan gedung-gedung hancur. Keterangan dalam video itu bertuliskan, “Tentara Israel menargetkan beberapa bangunan di bagian barat Gaza, termasuk markas Press House-Palestina.”
Menurut Press House, di markas tersebut terdapat banyak peralatan dan perlengkapan bagi jurnalis yang mengungsi di sana pada awal operasi militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza.
“Dewan Direksi Press House mengutuk keras penghancuran markas besar Yayasan tersebut oleh tentara Israel, yang berfungsi sebagai inkubator bagi semua jurnalis Palestina, lulusan, dan mahasiswa perguruan tinggi media di berbagai universitas Palestina,” demikian keterangan Press House dalam pernyataan resmi pada Minggu, (11/2/2024) kemarin.
Kehancuran gedung-gedung termasuk markas Press House terungkap ketika Israel menarik pasukan mereka pada Sabtu, tepatnya saat fajar, dari beberapa daerah di sebelah barat Kota Gaza. Bank Sentral Israel Ingatkan Perekonomian Perlu Tindakan untuk Pulih dari Dampak Perang Gaza
Press House merupakan lembaga media independen dan non-profit di Palestina. Lembaga tersebut didirikan pada 2013 atas inisiatif sekelompok jurnalis independen dalam upaya mempromosikan kebebasan berpendapat dan berekspresi, mendukung media independen dan memberikan perlindungan hukum bagi jurnalis di Palestina.
Misi dari lembaga tersebut adalah untuk menyediakan inkubator bagi media independen Palestina untuk mempromosikan kebebasan berpendapat dan berekspresi dengan mengembangkan kinerja profesional jurnalis di Palestina, selain membangun jaringan profesional media, intelektual, penulis, dan pembela hak kebebasan media dan hak asasi manusia.
Sebelumnya, Press House mengatakan tentara Israel telah membunuh direktur mereka, Bilal Jadallah, tewas saat kendaraan yang sedang ia naiki di Kota Gaza pada November 2023, dibom.
Penghancuran gedung Press House terjadi ketika tentara Israel terus menargetkan jurnalis dan pekerja media di Jalur Gaza. Menurut organisasi hak asasi manusia lokal dan internasional, Israel menargetkan institusi media dan jurnalis untuk menghilangkan narasi Palestina dari garis depan. Menurut data dari kantor media pemerintah di Gaza, sejak awal pembombardiran Israel pada 7 Oktober, Israel telah membunuh 124 jurnalis dan pekerja media di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Jumlah jurnalis yang kehilangan nyawa akibat serangan Israel di Gaza melebihi jumlah total jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia pada 2021 dan 2022. Tentara Israel telah menewaskan hampir 28 ribu orang dan membuat 67.459 lainnya luka-luka di Gaza sejak 7 Oktober. Sebelumnya di hari itu, kelompok militan Hamas melancarkan serangan lintas batas di Israel selatan yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera 250 lainnya.
Serangan Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara sebagian besar infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Sumber: Tempo / Anadolu