Israel Terus Genjot Pembangunan Pemukiman Ilegal di Tanah Palestina

Israel Terus Genjot Pembangunan Pemukiman Ilegal di Tanah Palestina

NewsINH, Al Quds – Sejak berkuasanya Perdana Menteri Naftali Bennet di Israel pada Juni 2021 silam, proyek pembangunan pemukiman ilegal yahudi di tanah-tanah milik Palestina dikawasan Tepi Barat terus mengalami peningkatan secara signifikan.

Dari laporan sebuah lembaga Peace Now yang merupakan sebuah LSM dan kelompak aktivis di Israel tercatat sekitar 62 pembangunan rumah baru telah terealiasi disejumlah wilayah dikawasan Tepi Barat, Palestina. Tak hanya itu, lembaga yang selalu meneriakan solusi perdamaian untuk kedua negara yakni Israel dan Palestina juga merilis perencanaan permukiman baru telah meningkat sebesar 26 persen.

Pemerintah telah menyetujui pembangunan 1.550 unit rumah di permukiman dalam setahun. Jumlah ini meningkat 15 persen dari pemerintahan Netanyahu sebelumnya.

Laporan itu menambahkan bahwa pemerintah merencanakan atau membangun pemukiman ilegal baru di daerah-daerah sensitif dalam upaya untuk merugikan pembangunan apapun bagi Palestina. Ini termasuk pemukiman baru di Hebron untuk pertama kalinya dalam 40 tahun dan perluasan taman nasional di sekitar Kota Tua Yerusalem.

Pembangunan taman nasional Isarel ini dimaksudkan untuk semakin meminggirkan dan mengurangi eksistensi warga Palestina yang tinggal di sana.

Pemerintah Bennett juga telah menghancurkan 639 bangunan di “Area C”, yaitu tanah yang berada di bawah kendali langsung militer Israel dan 189 lainnya di Yerusalem Timur yang dicaplok secara ilegal. Masing-masing memindahkan 604 dan 450 warga Palestina dari rumah mereka.

Permukiman Israel adalah ilegal menurut hukum internasional dan telah dikutuk bahkan oleh sekutu setia seperti Amerika Serikat. Pemukim berulang kali menyerang warga sipil Palestina dan merusak properti milik mereka.

Laporan Peace Now mengungkapkan bahwa kekerasan pemukim terhadap warga Palestina telah meningkat dari 20 insiden sebulan menjadi 29 di bawah pemerintahan Bennett.

 

Sumber: Republika

 

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!