News INH, Tepi Barat – Serdadu Zionis Israel kembali menembak mati pemuda Palestina di Kota Halhul sebelah utara Hebron, Tepi Barat, Palestina, Kamis (9/6/2022) siang kemarin waktu setempat.
Informasi yang dilansir dari gazamedia.net korban penembakan itu bernama Mahmoud Abu Ayhour (27). Ia meninggal karena luka serius yang dialaminya akibat ditembak tentara Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi dalam siaran pers bahwa Ayhour tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis dan tak terselamatkan, sementara 3 rekannya luka-luka akibat peluru tajam yang tertancap di tubuh mereka, kini kondisi ketiganya sedang menjalani perawatan medis.
“Pembunuhan pria berusia 27 tahun itu sebagai “eksekusi” oleh Israel. Kementerian menyerukan agar masyarakat dunia melindungi rakyat Palestina,” tulis laporan tersebut.
Kekerasan di sejumlah kawasan yang dianggap sebagai negara Palestina berkecamuk sejak pembicaraan yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada 2014 kandas. Kekerasan kembali bergejolak sejak Januari. Serangan Israel menewaskan sedikitnya 47 warga Palestina.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan timnya menangani tujuh orang terluka, salah satunya serius, termasuk Abu Ayhour, selama bentrokan dengan tentara Israel di kota Halhul, Hebron.
Sementara itu, tentara Israel menggunakan peluru tajam dan peluru karet, bom gas dan bom suara untuk membubarkan warga Palestina selama bentrokan di pusat Halhul, menurut saksi mata.
Para saksi mata mengatakan pasukan Israel menyerbu pusat kota dan menutup kantor penukaran uang, yang memicu bentrokan dan kekerasan.
Di Tepi Barat utara, kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan bahwa tiga warga Palestina terluka di kota Jenin selama bentrokan dengan pasukan Israel yang dikawal oleh buldoser.
Badan tersebut melaporkan bahwa tentara bersenjata berat melepaskan tembakan ke arah pemuda setempat, melukai satu orang di bagian kaki.
WAFA juga melaporkan bahwa seorang pemuda tertembak di Tepi Barat utara dan dia terluka ketika pasukan Israel menyerbu daerah Nablus ‘Al-Makhfieh.
Tentara Israel juga menghancurkan empat rumah di barat laut Betlehem.
Walid Zarina, pemilik bangunan yang dihancurkan, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pada Kamis pagi pasukan Israel menyerbu lingkungan Bir Ouna dengan buldoser dan menghancurkan bangunannya dengan dalih bahwa gedung itu dibangun tanpa izin.
Pasukan Israel mengambil dalih atas kurangnya izin konstruksi saat menghancurkan rumah-rumah Palestina, terutama di Area C di Tepi Barat yang diduduki, yang merupakan sekitar 60 persen dari ruangnya.
Di bawah Kesepakatan Oslo 1995 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dibagi menjadi tiga bagian – Area A, B, dan C.
Area C berada di bawah kendali administratif dan keamanan Israel sampai kesepakatan status akhir dicapai dengan Palestina.
Sumber: gazamedia