Israel Dikabarkan Setuju Tarik Pasukan, Gedung Putih: Negosiasi Perdamaian di Gaza Hampir Final

NewsINH, Al Quds – Pemerintah Israel dikabarkan setuju dengan rencana penarikan pasukan dari Jalur Gaza setelah negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas mencapai kemajuan.

Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa militer Israel telah mengesahkan sejumlah rencana untuk segera menarik pasukan dari Jalur Gaza sebagai respons atas kemajuan dalam negosiasi tersebut. Israel telah mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk penarikan pasukan melalui Koridor Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian.

Militernya menyatakan kesiapan mereka untuk “mengevakuasi” pasukan. Mereka juga mengaku siap melaksanakan kesepakatan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, termasuk penarikan segera pasukan dari Jalur Gaza.

Sebelumnya, delegasi Israel dikabarkan akan melakukan perjalanan ke Qatar untuk melanjutkan negosiasi. Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu juga dilaporkan telah bertemu dengan Steve Witkoff, utusan khusus presiden AS terpilih Donald Trump.

Sementara itu, di Gedung Putih Amerika Serikat menyataan, kesepakatan pembebasan sandera Gaza bisa tercapai segera. Saat ini para pihak di dalam negosiasi pembebasan sandera di Jalur Gaza “sangat dekat” mencapai kesepakatan yang mungkin akan diselesaikan sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump resmi menjabat pada 20 Januari, ujar Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, kepada CNN pada Minggu (12/1/2025) kemarin.

“Kami sangat, sangat dekat,” kata Sullivan, tetapi menambahkan bahwa garis akhir belum benar-benar tercapai.

Koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah, Brett McGurk, sudah berada di Doha selama sepekan untuk merampungkan detail akhir teks kesepakatan tersebut, ungkap Sullivan.

“Kami selalu bertekad menggunakan setiap hari selama kami menjabat untuk menyelesaikan (soal) ini,” ujarnya.

Biden menerima pemutakhiran informasi secara harian mengenai isu tersebut dan kemungkinan besar akan berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam waktu dekat, tambah Sullivan.

“Dan kami sama sekali tidak mengesampingkan hal ini. Ada kemungkinan hal ini akan terwujud,” katanya.

Pada 7 Oktober 2023, dalam serangan Hamas ke permukiman di bagian selatan Israel, lebih dari 250 orang ditawan dan membawa ke Jalur Gaza.

Menurut data Israel, 98 orang masih disandera oleh Hamas, termasuk mereka yang diyakini telah meninggal dunia. Dalam berbagai operasi dan upaya kemanusiaan, 156 orang telah dibebaskan dari penyanderaan Hamas, termasuk sandera yang telah meninggal dunia dan jasadnya dibawa keluar dari Gaza.

Para sandera, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia, telah ditahan selama lebih dari 15 bulan. Di antara sandera tersebut, terdapat dua orang yang memiliki kewarganegaraan Rusia.

Sumber: Anadolu/Sputnik-OANA/Antara

Bagikan :
Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!