NewsINH, Gaza – Serangan militer Israel di Jalur Gaza mengakibatkan kerugian besar yang ditanggung oleh Palestina. Tak hanya membunuh warga sipil dan menghancurkan bangunan serta fasilitas umum. Rudal-rudal Israel juga telah menjadi mesin pembunuh pekerja media atau jurnalis.
Baru-baru ini seperti dikutip dari republika, Jumat (29/12/2023). Dua jurnalis Palestina kembali gugur dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Rabu (28/12/2023) kemarin. Total jurnalis yang gugur hingga saat ini menjadi 105 orang sejak 7 Oktober.
Otoritas telah mengidentifikasi mereka sebagai Mohammad Khaireddin dan Ahmed Khaireddin. Otoritas tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang lokasi mereka terbunuh.
Menurut data Palestina, sedikitnya 105 jurnalis terbunuh sejak Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas oleh Hamas 7 Oktober.
Serangan intens Israel di Gaza menyebabkan kehancuran, dengan 60 persen infrastruktur di daerah kantong itu rusak atau pun hancur. Hampir dua juta orang mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih serta obat-obatan, dilansir dari Anadolu, Jumat (29/12/2023).
Padahal keberadaan jurnalis di Jalur Gaza sangat membantu masyarakat dunia yang ingin mengetahui kondisi terkini apa yang terjadi disana. Sejumlah jurnalis lokal gaza yang masih bertahan terus mengabarkan dan menjadi sumber rujukan informasi baik yang ada di platform sosial media maupun media-media mainstream lainya.
Pertempuran hampir tiga bulan berlangsung di jalur Gaza sebanyak 21.110 warga Palestina tewas dan 55.243 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Sementara itu, hampir 1.200 orang Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Layanan fasilatas publik terputus pasokan logistik, makanan sangat terbatas. Bantuan kemanusiaan dari masyarakat dunia terus mengalir ke perbatasan gerbang Raffa yang merupakan satu-satunya jalur distribusi bantuan kemanusiaan namun sangat disayangkan otoritas Israel sangat membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk kewilayah tersebut.
Sumber: Republika/Anadolu