NewsINH, Bamako – Innalillahi, sebanyak 22 imigran dari Mali dilaporkan meninggal dunia di lepas Pantai Libya. Mereka meninggal di dalam kapal akibat terombang ambil di lautan lepas tanpa mendapat bantuan.
“22 orang yang tewas adalah bagian dari kelompok 83 migran yang terjebak di kapal sejak 22 Juni,” kata Kementerian Luar Negeri Mali dikutip dari Reuters.
Dari 22 imigran yang meninggal itu, tiga di antaranya merupakan anak-anak. Sedangkan sisanya berhasil diselamatkan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM)
IOM menuturkan, jumlah imigran dari Afrika terutama Nigeria dan Mali mengalami peningkatan pada awal 2022.
Jumlah imigran dari Nigeria sejak Januari hingga April pada tahun ini lebih lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2021. Bahkan jumlah imigran keluar dari Mali hampir dua kali lipat dalam rentang waktu yang sama.
Pandemi COVID-19 dan kejatuhan ekonomi akibat perang di Ukraina menjadi faktor pendorong semakin banyak imigran dari Afrika. Mereka keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan lebih layak.
Spanyol dan Uni Eropa khawatir perang berkepanjangan di Ukraina akan semakin memperbanyak masyarakat Afrika untuk menjadi imigran akibat krisis kelaparan. Sebab pasokan gandum dari Ukraina menjadi tersendat.
Sumber: Kumparan