NewsINH, Cairo – Saat ini ada lebih dari 100ribu warga Palestina mengungsi ke Mesir dalam kondisi tidak membawa apa-apa karena mereka kehilangan harta berharga mereka. Laporan media Palestina menyebutkan, Israel tidak hanya melakukan agresi udara dan darat ke Gaza, tapi juga menjarah barang berharga warga seperti uang, perhiasan, dan barang-barang mahal lainnya.
Untuk itu, International Networking for Humanitarian (INH) bersinergi dengan Kedutaan Besar Palestina di Mesir untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina terdampak agresi dalam beberapa jenis bantuan seperti bantuan kesehatan, bantuan mahasiswa serta bantuan pengungsi.
Untuk tahap awal, INH menyalurkan bantuan tunai untuk setidaknya 200 mahasiswa Palestina di Mesir yang kehilangan sanak kerabat mereka saat mereka harus menyelesaikan kuliah di Kairo. Bantuan tunai ini bernilai 4000 Pond Mesir atau sebesar Rp1,4 Juta per orang yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan makan sehari-hari mereka sebagai mahasiswa. Penyaluran dilakukan pada 23 Mei 2024 di kantor Kedubes Palestina.
Menurut laporan Pendiri INH yang juga aktivis kemanusiaan Muhammad Husein dari lokasi, para pemuda Palestina ini adalah mereka yang sedang merantau meninggalkan ayah, ibu, adik dan kakak mereka dalam rangka mengenyam pendidikan dengan harapan kelak bisa kembali ke Gaza dan membawa kesuksesan serta meningkatkan taraf hidup keluarga mereka di sana. Mereka adalah yang saat ini sedang kehilangan sebagian keluarga mereka memikirkan banyak kecemasan terkait kondisi keluarga mereka yang terjebak dalam agresi di Gaza.
“Sebelum pembagian, saya menyampaikan kepada mereka semua bahwa bantuan tidak seberapa ini adalah bukti dan pesan dari masyarakat Indonesia bahwa kami ingin ambil bagian dalam perjuangan kalian, dalam duka dan suka kalian,” ujar Muhammad Husein.
Akibat agresi ini, banyak warga Gaza yang sebelumnya hidup dalam kondisi cukup kini serba kekurangan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. “Hari ini tidak ada status keluarga di Gaza, yang miskin semakin miskin, yang kaya juga ikut jatuh miskin,” tambahnya.
Biaya kebutuhan hidup sebagai mahasiswa di Mesir beragam angkanya. Untuk kehidupan normal dan dalam masa ujian pun juga berbeda. Untuk masa-masa ujian, biasanya mereka membutuhkan biaya sebesar 2,4 juta untuk kebutuhan kontrakan dan makan saja. Sementara untuk hari-hari normal 1,4 juta sudah cukup untuk kebutuhan kontrakan dan makan.
INH sedang mempersiapkan beberapa jenis bantuan kesehatan dan pengungsi bekerja sama dengan Kedubes Palestina di Mesir terkait data dan lokasi.
INH mengajak kepada siapapun untuk tidak berhenti membantu warga Palestina karena mayoritas mereka saat ini bergantung kepada bantuan kemanusiaan. (***)