Hentikan Perang di Gaza, Yaman Pasang Badan untuk Palestina

NewsINH, Yaman – Negara di selatan jazirah arab menjadi satu-satunya negara arab yang secara terang terangan menentang agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina. Tak tanggung-tanggung Yaman mesti bukan negara kuat secara militer maupun perekonomian mereka justru secara tegas dan berani menentang Israel dan sekutunya untuk menghetikan penjajahan dibumi para nabi.

Dunia pun dibuat tercengang. Pasalnya, negara yang dijuliki sebagai negeri seribu wali ini justru membuat gentar dan cuit Israel. Yaman yang saat ini dikuasi oleh kelompok bersenjata Houthi berani dengan tegas melakukan serangan pesawat tak berawak di pelabuhan Eilat, Israel dan mereka dengan tegas pasang badan untuk kemerdekaan Palestina.

Kelompok bersenjata Houthi Yaman mengatakan bahwa mereka melakukan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kota pelabuhan Israel, Eilat, serta kapal komersial di Laut Merah, ketika kelompok yang didukung Iran meningkatkan serangan yang menurut mereka merupakan cara untuk menekan Israel agar melakukan hal yang sama yakni mengakhiri peperangan di Gaza.

Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan kelompok itu melakukan serangan pesawat tak berawak di Eilat dan “daerah lain di Palestina yang diduduki” pihaknya juga meluncurkan rudal ke kapal MSC United di Laut Merah setelah kapal tersebut menolak tiga seruan peringatan.

MSC Mediterranean mengkonfirmasi bahwa MSC United VIII, yang sedang dalam perjalanan dari pelabuhan King Abdullah di Arab Saudi ke Karachi, Pakistan, diserang pada hari Selasa tetapi awaknya selamat. Perusahaan pelayaran tersebut mengatakan sedang melakukan penilaian dan melaporkan kejadian tersebut kepada koalisi angkatan laut pimpinan AS di Laut Merah.

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah kelompok maritim Inggris mengatakan mereka menerima laporan tentang insiden yang melibatkan kapal di lepas pantai Yaman, mengatakan bahwa drone terlihat dan terdengar ledakan.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) pada hari Selasa mengatakan insiden itu terjadi sekitar 60 mil laut (111 km) di luar pelabuhan Hodeidah Yaman.

“Sebuah kapal pelayaran komersial diserang oleh dua drone bunuh diri,” koresponden Al Jazeera Resul Serdar melaporkan dari Djibouti, yang terletak di Afrika timur di seberang laut dari Yaman.

“Di dalamnya UKMTO mengatakan drone tidak menyebabkan kerusakan apa pun di kapal. Kapal tersebut sekarang aman, melanjutkan pelayarannya, dan mereka terus berkomunikasi dengan koalisi angkatan laut yang dibentuk oleh Amerika Serikat.”

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan tinggi di Laut Merah, tempat kelompok Houthi menargetkan kapal-kapal komersial sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina selama berminggu-minggu.

Laporan UKMTO tersebut menyusul dua ledakan lain yang menimpa sebuah kapal di lepas pantai Hodeidah pada Selasa pagi.

AS mengatakan Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, telah melancarkan lebih dari 100 serangan drone dan rudal, menargetkan 10 kapal komersial yang memiliki hubungan dengan puluhan negara.

Kelompok ini juga telah meluncurkan rudal dan drone ke Israel, yang telah melancarkan serangan dahsyat di daerah kantong Gaza yang terkepung di mana mereka memerangi kelompok bersenjata Palestina Hamas menyusul serangan mematikan di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina dan memicu kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi regional yang lebih luas. Serangan Houthi di Laut Merah telah menyebabkan gangguan signifikan di sepanjang jalur pelayaran penting, menyebabkan beberapa perusahaan mengubah rute kapal mereka dengan biaya yang cukup besar.

 

Sumber: Aljazeera

Bagikan :
Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!