NewsINH, Palestina – Suasana perseteruan antara pemukim ilegal Yahudi Israel dan warga Palestina di beberapa wilayah Palestina yang dicaplok pemukim Israel semakin memanas dalam sebulan terakhir. Kondisi ini diperparah dengan seruan seorang politisi Israel yang juga Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich agar desa Palestina ‘dihapus’ oleh para pemukim Yahudi.
Tentu saja seruan tersebut mendapat banyak kecaman, tidak terkecuali dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), pada Rabu (1/3/2023) kemarin. Menurut pihak AS, seruan yang disampaikan Smotrich itu sama dengan hasutan untuk melakukan kekerasan. Dan AS meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus menolaknya secara terbuka hasutan tersebut.
Pejabat yang juga dikenal sebagai seorang ultranasionalis dalam koalisi sayap kanan Netanyahu, Smotrich membuat komentar pada sebuah konferensi pada Rabu di tengah serentetan serangan mematikan pejuang Palestina atas perampasan tanah oleh pemukim Yahudi. Bagi Israel aksi warga Palestina tersebut merupakan kekerasan bagi warga Israel di Tepi Barat yang tidak bisa ditolerir.
Ditanya tentang amukan pemukim akhir pekan ke desa Palestina Huwara, yang oleh seorang jenderal Israel pada hari Selasa digambarkan sebagai program (pembersihan etnis), Smotrich mengatakan bahwa Huwara memang perlu dihapus.
Sebelumnya, kerusuhan di Tepi Barat memanas setelah para pemukim Israel dilaporkan membakar rumah-rumah warga Palestina sejak akhir pekan lalu. Ketegangan bermula pada Minggu (26/2/2023) kemarin, beberapa jam setelah dua kakak beradik warga Israel tewas ditembak di Kota Huwara.
Kakak beradik itu ditembak beberapa hari setelah militer Israel menggerebek kawasan tersebut untuk memburu militan. Dalam operasi itu, setidaknya 11 warga Palestina tewas. Sebagai balasan atas kematian kakak beradik itu, para pemukim Israel menyerbu tempat-tempat tinggal warga Palestina di Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan satu orang juga tewas akibat tembakan pemukim Israel dalam kerusuhan di Zatara, di selatan Huwara. Palang Merah Palestina juga mencatat dua orang lainnya tertembak dan terluka, sementara satu lainnya ditikam, dan satu warga lagi dipukuli dengan tongkat besi.
Secara keseluruhan, Palang Merah Palestina merawat 390 orang yang terluka dalam kerusuhan di Tepi Barat ini. Mereka juga melaporkan bahwa tiga ambulans yang dipakai untuk membawa korban juga diserang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah menahan delapan orang terkait serangan di Huwara tersebut. Beberapa dari antara mereka sudah dibebaskan. Tentara Israel mengklaim tak ikut campur dalam kerusuhan ini. IDF bahkan mengecam serangan yang dilakukan oleh para pemukim tersebut.
Sumber: Berbagai sumber