NewsINH, Gaza – Hamas memberikan pujian pada hari Minggu terhadap keputusan umat Kristen di Palestina yang membatasi perayaan Natal mereka di tengah serangan Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan, “Hari raya umat Kristen kami tahun ini berlangsung di tengah agresi fasis yang terus dilakukan oleh pasukan penjajah terhadap seluruh komponen rakyat Palestina, yang menargetkan semua masjid dan gereja.”
“Penghargaan kami untuk posisi umat Kristiani Palestina, yang kami hormati, yang membatasi perayaan mereka tahun ini… bersatu dengan rakyat kami di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi brutal Zionis,” tambah pernyataan tersebut.
Hamas menegaskan bahwa keputusan ini “sekali lagi menegaskan bahwa masyarakat kami, baik Muslim maupun Kristen, bersatu dalam pertahanan, menjaga identitas mereka, dan melindungi kesucian Islam dan Kristen mereka.”
Sebelumnya, umat Kristen di Palestina telah mengumumkan pembatalan seluruh perayaan Natal, termasuk keputusan untuk tidak menyalakan pohon Natal untuk pertama kalinya sejak Nakba pada tahun 1948.
Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober. Akibatnya, setidaknya 20.424 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan 54.036 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Serangan intensif Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari perumahan di wilayah pesisir Palestina rusak atau hancur. Hampir dua juta orang mengungsi di daerah padat penduduk tersebut, menghadapi krisis pangan dan air bersih.
Hal yang luar biasa adalah, umat Kristen Palestina menunjukkan solidaritas yang kuat dengan seluruh masyarakat Gaza dengan menyederhanakan perayaan mereka. Keputusan ini menciptakan gambaran tentang persatuan antaragama dalam menghadapi tantangan yang sulit ini, memberikan contoh bahwa dalam kesulitan, solidaritas antarumat beragama adalah kunci kelangsungan bersama.
Sumber: Anadolu Agency