Gaza Menderita Krisis Gizi Buruk Pada Anak Terparah di Dunia

gizi buruk di gaza

NewsINH, Gaza – Kisah tragis dari Gaza memperlihatkan gambaran penderitaan yang tidak terhitung jumlahnya di tengah konflik yang berlarut-larut. Keluarga-keluarga di wilayah tersebut terpaksa meraih setiap sumber daya yang ada, bahkan dengan mencari sisa-sisa makanan yang ditinggalkan tikus dan memakan dedaunan, sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Saat ini, perang telah menghantam Gaza selama hampir lima bulan, mengakibatkan pasokan bantuan yang menurun secara dramatis. Lebih dari 1,1 juta anak Gaza menghadapi ancaman kelaparan yang nyata, mewakili konsekuensi tragis dari pertempuran yang tak kunjung usai.

Pekerja bantuan dari organisasi Save the Children, yang terjun langsung di lapangan, memberikan kesaksian yang menyentuh hati tentang situasi yang dihadapi oleh masyarakat Gaza. Salah satu pekerja tersebut, yang berada di Rafah, menuturkan cerita tentang kerabatnya di Gaza utara yang terpaksa melakukan tindakan ekstrem untuk bertahan hidup. Mereka tidak memiliki pilihan selain memakan makanan burung, hewan, bahkan dedaunan, sebagai respons terhadap situasi kelangkaan makanan yang semakin memburuk. Kisah tragis ini mencerminkan ketidakpastian yang dialami oleh banyak keluarga di sana, yang harus berjuang keras untuk mendapatkan makanan yang layak bagi kelangsungan hidup mereka.

Di balik tragedi ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan keprihatinan atas kondisi krisis kemanusiaan yang melanda Gaza. Kekhawatiran yang sama juga disuarakan oleh berbagai lembaga kemanusiaan lainnya. Namun, upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan menghadapi tantangan besar karena kesulitan mengamankan jalur distribusi yang aman di tengah pertempuran yang berkecamuk dan ketidakamanan yang meluas.

Blokade yang diperketat oleh pemerintah Israel semakin memperparah situasi, dengan membatasi akses terhadap makanan, listrik, dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Gaza. Prioritas utama saat ini adalah memulihkan akses kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan bagi semua warga Gaza yang membutuhkan bantuan mendesak. Namun, hal ini menjadi semakin sulit dilakukan karena blokade yang menghalangi jalur distribusi vital.

Dalam tengah-tengah krisis ini, Wakil Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Maurizio Martina, menekankan perlunya tindakan segera untuk mengatasi bencana kerawanan pangan yang melanda Gaza. Situasi ini menimbulkan risiko tinggi akan kelaparan dan penyakit yang meluas di seluruh wilayah tersebut. Demikian pula, Carl Skau, Wakil Direktur Eksekutif dan Chief Operating Officer Program Pangan Dunia PBB (WFP), memperingatkan akan prospek kelaparan yang semakin buruk, dengan hampir seluruh populasi Gaza membutuhkan bantuan makanan.

Situasi ini bukan hanya sebuah krisis lokal, melainkan juga tuntutan kemanusiaan global yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera dari masyarakat internasional. Solidaritas dan bantuan dari seluruh dunia sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat Gaza mengatasi penderitaan yang mereka alami. Mari bersama-sama memberikan suara kepada mereka yang tidak terdengar, dan berikan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang untuk bertahan hidup di tengah konflik yang berkecamuk.

SUMBER : TEMPO.CO |SAVE THE CHILDREN | ANADOLU 

Bagikan :
Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!