NewsINH, Gaza – Ditengah upaya negosiasi genjatan senjata di Jalur Gaza antara pejuang kemerdekaan Palestina (Hamas) dan pihak otoritas Israel yang difasilitasi sejumlah negara Arab dan Amerika Serikat di Qatar. Serangan Israel di bumi syuhada masih menjadi mesin pembunuh warga sipil yang tak berdosa. Setidaknya 40 warga Palestina syahod pada Selasa (14/1/2025) malam dan Rabu (15/1/2025) pagi dalam serangan udara Israel di seluruh Jalur Gaza.
Menurut sumber setempat, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa 13 orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah milik keluarga Shahin di daerah selatan Kota Deir al-Balah, Jalur Gaza Tengah.
Tujuh warga Palestina lainya juga dikabarkan syahid dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah milik keluarga Nassar di kamp pengungsi Nuseirat, sementara satu orang Palestina lainnya wafat dalam serangan udara Israel di kamp tersebut di Jalur Gaza Tengah.
Lima warga Palestina lainnya juga meninggal dunia dalam dua serangan udara Israel yang menghantam dua rumah di kamp pengungsi Bureij.
Di Kota Gaza, saksi mata kepada media Anadolu mengatakan bahwa tujuh warga Palestina meninggal dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah sekolah yang menampung para pengungsi.
Serangan lainnya menghantam rumah milik keluarga Sha’ath di daerah Naser, Kota Rafah di selatan Jalur Gaza, menewaskan satu wanita dan empat anak. Dua warga Palestina lainnya meregang nyawa dalam serangan drone yang menargetkan sekelompok orang di area Khirbet Al-Adas, Rafah.
Sejak 7 Oktober 2023, kampanye militer Israel di Gaza dilaporkan telah merenggut lebih dari 46.600 nyawa, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, meski Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi gencatan senjata segera.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan zionis Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional.
Sumber: Anadolu