NewsINH, GAZA – Penangkapan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, dr Hussam Abu Safiya oleh tentara Israel dikecam berbagai pihak. Seruan pembebasannya terus bergema.
Dirjen Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menuntut “pembebasan segera” direktur Kamal Adwan. Ian menyatakan keprihatinan atas serangan Israel yang menutup rumah sakit dan memaksa pasien dan staf medis mengungsi.
Tedros mengatakan pasien kritis dari Kamal Adwan “dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia, yang sudah tidak berfungsi lagi”. Dia mengatakan organisasi dan mitranya telah mengirimkan makanan, air, dan pasokan medis dasar ke Rumah Sakit Indonesia dan memindahkan 10 pasien kritis ke Rumah Sakit al-Shifa terdekat.
Namun pasukan Israel menahan empat pasien selama pemindahan tersebut, katanya. “Kami mendesak Israel untuk memastikan kebutuhan dan hak perawatan kesehatan mereka terpenuhi,” katanya.
Saat ini, sekitar tujuh pasien bersama 15 perawat dan petugas kesehatan masih berada di Rumah Sakit Indonesia yang “rusak parah”, “yang tidak memiliki kemampuan untuk memberikan perawatan”, katanya.
Tedros juga mencatat bahwa dua rumah sakit lagi di Kota Gaza, Rumah Sakit al-Ahli dan Rumah Sakit Rehabilitasi al-Wafaa, diserang pada Ahad, dan “keduanya rusak.” Kepala WHO mengatakan rumah sakit di Gaza “sekali lagi menjadi medan pertempuran dan sistem kesehatan berada di bawah ancaman besar”.
“Kami ulangi: hentikan serangan terhadap rumah sakit. Masyarakat di Gaza membutuhkan akses terhadap layanan kesehatan. Kelompok kemanusiaan membutuhkan akses untuk memberikan bantuan kesehatan. Gencatan senjata sekarang!” dia menambahkan.
Dr Abu Safiya yang berusia 51 tahun itu ditangkap oleh pasukan Israel selama penggerebekan mereka di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya pada Jumat. Tidak diketahui kemana dia dibawa.
WHO mengatakan pihaknya kehilangan kontak dengan Abu Safyia setelah serangan itu, yang juga menyebabkan pasukan militer Israel mengusir puluhan staf medis dan pasien.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Munir al-Bursh, mengatakan Abu Safiya dipukuli habis-habisan dengan pentungan oleh pasukan Israel, yang menelanjanginya dan mengenakan pakaian yang diperuntukkan bagi para tahanan.
Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa bulan Abu Safiya ditahan oleh pasukan Israel saat mereka melakukan genosida di Gaza. Ia kerap ditahan karena menolak mengevakuasi pasien yang sangat membutuhkan perawatan di Kamal Adwan.
Penahanan terhadap Abu Safiya juga viral di dunia maya menyusul foto terakhirnya yang diambil oleh fotografer Muhannad Al-Muqayyad dan ia bagikan ke media sosial. Abu Safiya terlihat berjalan dengan jubah putihnya di tengah reruntuhan Rumah Sakit Kamal Adwan yang dibakar oleh mesin perang Israel, dengan tank pendudukan di depannya. “Satu orang melawan seluruh pasukan, ini dr Hussam Abu Safiya,” tulis Al-Muqayyad.
Abu Safiya dan staf RS Kamal Adwan disebut menghadapi ‘situasi yang sangat menantang’ sebelum serbuan Israel ke tempat mereka mengabdi. Dr Junaid Sultan, seorang ahli bedah asal Inggris yang menjadi sukarelawan di Gaza awal tahun ini, mengatakan Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan yang ditahan, berada di garis depan dalam mengadvokasi bantuan penyelamatan jiwa untuk mencapai Gaza.
“Dia meminta pasien yang terluka terutama yang terluka parah untuk dipindahkan ke fasilitas lain, dan agar misi kemanusiaan internasional datang dan memberikan bantuan serta memberikan bantuan kepada dokter dan perawat setempat,” kata Sultan kepada Aljazirah. dari London.
“Tetapi tidak satu pun dari permohonan ini yang didengarkan sama sekali.”
Dokter bedah Inggris tersebut mengatakan pihak berwenang Israel menolak misi kemanusiaan mengakses Rumah Sakit Kamal Adwan dan memblokir pengiriman obat-obatan dan pasokan lainnya ke fasilitas tersebut.
Makanan dan air juga tidak diberikan, sementara unit perawatan intensif, tangki oksigen dan generator rumah sakit diserang, tambahnya.
“Ini adalah kehancuran yang sistematis dan situasi yang sangat menantang yang dihadapi staf lokal dalam menjalankan rumah sakit dalam kondisi sulit seperti ini,” kata Sultan.
Amnesty International telah bergabung dengan semakin banyak orang dan organisasi yang menyerukan Israel untuk membebaskan Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di X, Amnesty mengatakan pihaknya “sangat prihatin atas” nasib dan kesejahteraan Abu Safia dan bahwa dia “harus segera dibebaskan dan tanpa syarat”.
Amnesty juga meminta Israel untuk membebaskan semua warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang dan menyatakan bahwa “Israel telah menahan ratusan petugas kesehatan Palestina dari Gaza tanpa tuduhan atau pengadilan”.
Ia menambahkan: “Petugas kesehatan telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya dan ditahan tanpa komunikasi.”
Sumber: Republika