NewsINH, Al Quds – Sepanjang tahun 2022, Dewan Wakaf Masjid Al Aqsa mencatat hampir 50.000 orang umat yahudi fanatik atau ekstrem menyerbu komplek masjid Al-Aqsa pada 2022 dengan berbagai pelanggaran termasuk tour provokasi terhadap umat muslim Palestina.
“Tahun 2022 menjadi saksi tertinggi dalam jumlah pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dengan 48.238 orang Yahudi fanatik menyerbu kompleks suci umat Islam dan melanggar kesuciannya,” kata Azzam selaku Khatib dan Direktur Departemen Wakaf Islam, yang bertanggung jawab atas Masjid Al-Aqsa, seperti dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Jumat (30/12/2022).
Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para kaum yahudi fanatik melakukan tindakan yang memprovokasi sentimen dan perasaan umat Islam dengan melakukan ritual Yahudi dan mengibarkan bendera Israel di dalam kompleks bertembok selama hari raya Yahudi tidak peduli apa arti tempat suci ini bagi dua miliar Muslim di seluruh dunia.
“Kami sudah memperingatkan bahwa pemerintah sayap kanan baru di Israel dapat melakukan tindakan yang dapat memicu perang agama di kawasan dan dunia,” tegasnya.
Azzam menjelaskan bahwa masjid Al-Aqsa adalah tempat suci Islam ke tiga dengan luas 144 dunum dan segala fitur dan fasilitasnya di atas dan di bawah tanah, dan itu adalah masjid murni untuk umat Islam saja di seluruh dunia yang tidak menerima perpecahan. atau kemitraan terlepas dari semua upaya untuk mengubah status quo agama, sejarah dan hukum yang panjang untuk Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.
Sebelumnya, Dewan Wakaf mencatat yang paling menonjol adalah penggerebekan politikus Israel yang mengadopsi proposal ekstremis terkait Masjid Al Aqsa. Pernyataan tersebut menyatakan politisi Israel yang menodai Masjid Al Aqsa menggunakan hari raya Yahudi sebagai dalih untuk mengungkapkan proposal Yudaisasi mereka.
Pengelolah wakaf masjid yang dijadikan tempat Isra Mihraj nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam telah memantau dengan penuh perhatian praktik otoritas pendudukan Israel dan kampanye penghasutan sistematis yang menargetkan muslim di seluruh dunia. Ia meminta otoritas Israel untuk menghentikan praktik rasis dan provokatif mereka dan berhenti menggunakan pemukim ekstremis untuk melaksanakan rencana Yahudisasi mereka sebelum perang agama meletus.
Sumber: Wafa
#Donasi Palestina