Dampak Serangan Israel, 61 Persen Warga Gaza Kehilangan Pekerjaan

Dampak Serangan Israel, 61 Persen Warga Gaza Kehilangan Pekerjaan

NewsINH, Gaza – Dampak serangan militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina, 61 persen warga Palestina di wilayah tersebut kehilangan pekerjaan, tingginya jumlah tersebut akan menambah daftar panjang kemisninan di wilayah yang telah di blokade sejak 2006 silam.

” 61 persen warga Gaza kehilangan pekerjaan dalam perang yang telah terjadi pada awal bulan Oktober silam, dampak ekonomi dari konflik ini akan berdampak hingga tahun-tahun mendatang,” kata Ruba Jaradat, Direktur Regional Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk negara-negara Arab seperti dikutip dari laman Al-Jazeera, Selasa (7/11/2023).

Perkiraan hilangnya lapangan kerja di wilayah Palestina setara dengan 182.000 pekerjaan. Angkah ini cukup besar dan dipastikan akan meningkatnya jumlah kemiskinan di Gaza.

“Penilaian awal kami mengenai dampak krisis tragis yang terjadi saat ini terhadap pasar tenaga kerja Palestina telah membuahkan hasil yang sangat mengkhawatirkan, dan hal ini hanya akan bertambah buruk jika konflik terus berlanjut,” kata Ruba.

“Konflik yang sedang berlangsung tidak hanya mewakili krisis kemanusiaan yang sangat besar dalam hal hilangnya nyawa dan kebutuhan dasar manusia, namun juga mewakili krisis sosial dan ekonomi yang telah menyebabkan kerusakan besar pada lapangan kerja dan dunia usaha, dengan dampak yang akan terasa selama bertahun-tahun. datang.” imbuhnya.

ILO mencatat, tak hanya di Gaza diwilayah Palestina lainya seperti di Tepi Barat yang diduduki juga kehilangan sekitar 24 persen lapangan kerja, setara dengan 208.000 pekerjaan, akibat dampak perang, yang sedang berlangsung saat ini.

Jika digabungkan, hilangnya pekerjaan di dua wilayah Palestina berarti hilangnya pendapatan harian sebesar $16 juta, menurut badan PBB tersebut.

Jaradat mengatakan penduduk di Gaza harus diberikan akses “penuh, cepat, aman, dan tanpa hambatan” terhadap bantuan kemanusiaan.

“Kami bekerja tanpa kenal lelah dengan pemerintah, mitra pekerja dan pengusaha, badan-badan PBB lainnya, dan aktor kemanusiaan untuk memberikan bantuan segera kepada pekerja dan dunia usaha yang terkena dampak,” katanya.

“Kami juga akan mendukung mereka dalam jangka panjang dalam mengumpulkan informasi penting tentang pasar tenaga kerja dan memulihkan lapangan kerja dan perusahaan, dikombinasikan dengan inisiatif perlindungan sosial, sesuai dengan mandat kami.”

Gaza, yang berada di bawah blokade Israel sejak tahun 2005, menderita kerugian ekonomi yang parah bahkan sebelum dimulainya konflik saat ini.

Pengangguran di wilayah ini mencapai 46,4 persen pada kuartal kedua tahun 2023, salah satu tingkat pengangguran tertinggi di dunia. Lebih dari 80 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan, menurut PBB.

Kekurangan makanan, air dan pasokan medis semakin memburuk sejak Israel memperketat blokade dan mulai membombardir daerah kantong tersebut setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober terhadap komunitas Israel, yang menurut para pejabat menewaskan sedikitnya 1.405 orang, sebagian besar warga sipil.

Sementara itu, sebanyak 10.022 warga Palestina telah meninggal dunia dalam pemboman Israel sejak hari pertama pasukan Israel menyerang wilayah Gaza, hampir separonya jumlah yang meninggal dunia merupakan anak-anak dan wanita.

 

Sumber: Aljazeera

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!