NewsINH, Washington– Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraannya ke wilayah konflik Palestina dan Israel hari ini, Rabu (13/7/2022). Salah satu lembaga yang bermarkas di Washington yakni Carter Center meminta kunjungan itu untuk menjadikan hak asasi manusia sebagai tema sentral pertemuannya dengan para pemimpin Palestina dan Israel.
Lembaga itu mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin bahwa komitmen pemerintahan Biden untuk mengejar “ukuran kebebasan, keamanan, kemakmuran, dan demokrasi yang sama” untuk Palestina dan Israel, menambahkan bahwa langkah-langkah konkret diperlukan untuk mewujudkan komitmen itu.
Carter Center mendesak pemerintah AS untuk menyerukan diakhirinya penahanan administratif Israel atas Palestina, penggerebekan malam, dan proyek pemukiman ilegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
“Penahanan tanpa pengadilan atau dakwaan melanggar hukum internasional, dan penyelesaian itu melanggar hukum internasional dan Kesepakatan Camp David,” kata Center.
Mereka juga menyerukan jalan yang jelas untuk mengakhiri blokade 15 tahun di Jalur Gaza, memudahkan kebebasan bergerak untuk memungkinkan warga Palestina menerima perawatan medis dan keluar ke negara lain, dan melindungi hak-hak warga Palestina-Amerika yang menghadapi penahanan administratif. , penolakan perjalanan, pemisahan keluarga, dan kurangnya akses ke properti mereka di wilayah Palestina.
Carter Center menegaskan perlunya tanggapan yang lebih kuat dan penyelidikan komprehensif terhadap pembunuhan warga negara AS dan jurnalis AS Shireen Abu Akleh oleh pasukan pendudukan Israel selama serangan militer Israel di kamp pengungsi Jenin pada 11 Mei.
Mereka mendesak pemerintah AS untuk menyerukan semua pihak untuk menghormati hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum, dan bekerja untuk hak yang sama bagi warga Palestina dan Israel.
Sumber: Wafa