NewsINH, Palestina – Memasuki awal puasa Ramdan konflik Israel dan Palestina tak kunjung usai. Bahkan bentrokan antara pasukan Israel dengan warga Palestina pun pecah dan menewaskan salah seorang warga sipil Palestina.
Dilansir dari sejumlah sumber, salah seorang warga yang meninggal dalam peristiwa bentrokan di desa Bet Dajan deket kota Nablus, Tepi Barat, Palestina itu akibat menghirup gas air mata yang ditembakan tentara Israel. Pasukan Israel secara brutal menembakan gas air mata ke arah krumunan warga Palestina yang sedang melakukan aksi protes.
Insiden tewasnya salah seorang warga ini terjadi di tengah upaya mengekang gelombang kekerasan agar tidak meluas kesejumlah kawasan Tepi Barat.
Kamis kemarin merupakan hari pertama Ramadan, termasuk di Palestina. Pada tahun-tahun sebelumnya, saat Ramadan kadang-kadang terjadi bentrokan antara polisi Israel dan Palestina. Di antaranya, di sekitar kompleks Masjid al-Aqsa, Yerusalem.
Sebuah pernyataan dari polisi perbatasan Israel mengatakan, unit penyamarannya terlibat dalam penggerebekan Kamis pagi untuk menangkap pria Palestina yang diduga terlibat dalam beberapa serangan penembakan.
Pasukan mengepung rumah tempat dia berada dan menembaki pria itu setelah dia mengarahkan senjata ke arah mereka. Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, Amir Abu Khadijeh, korban berusia 25 tahun ditembak kepalanya di Kota Tulkarem.
Ia dituduh bergabung dengan kelompok baru yang dibentuk untuk menghadapi pendudukan Israel dengan nama Brigade Tulkarem. Ahad (19/3/2023), pejabat Israel dan Palestina membuat kesepakatan di Mesir untuk mengurangi kekerasan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Tepi Barat mengalami gelombang konfrontasi dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangan militer Israel yang hampir terjadi setiap hari. Kekerasan oleh pemukim Yahudi juga meningkat.
Selama setahun terakhir, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 250 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk pejuang dan warga sipil. Lebih dari 40 warga Israel dan tiga warga Ukraina tewas dalam serangan oleh warga Palestina pada periode yang sama.
Sumber: Republika/reuters