BPBD Jabar: 20 Orang Terluka Akibat Gempa di Bandung

BPBD Jabar: 20 Orang Terluka Akibat Gempa di Bandung

NewsINH, Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan untuk sementara dilaporkan 20 orang mengalami luka ringan, sedang, dan berat, akibat gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024) pagi kemarin.

Kasi Kedaruratan Pusdalops BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan saat ini pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota terkait, masih terus melakukan asesmen mengenai jumlah korban dan bangunan yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo pada pukul 09.41 WIB tersebut.

“Sementara ada 20 orang yang luka, dengan satu satu luka ringan, 14 luka sedang, dan lima luka berat, yang dirujuk ke Rumah Sakit Kertasari dan Puskesmas Kertasari,” tulis Hadi dalam pesan singkatnya di Bandung, Rabu.

Berdasarkan data yang masuk pukul 12.50 WIB itu, Hadi menyebutkan dampak dari gempa itu terpantau terjadi di Desa Tarumajaya, Cihawuk, dan Cibeureum (Kecamatan Kertasari), kemudian Desa Margamukti (Kecamatan Pangalengan), Desa Cikawao (Kecamatan Pacet); Desa Pinggirsari (Kecamatan Arjasari); dan Desa Bojongmanggu (Kecamatan Pameungpeuk) di Kabupaten Bandung.

Kemudian Desa Barusari, Pasirwangi, Sarimukti, dan Talaga (Kecamatan Pasirwangi), Desa Sirnajaya (Kecamatan Tarogong Kaler), dan Desa Mekarjaya (Kecamatan Sukaresmi) di Kabupaten Garut.

Gempa ini menyebabkan sebanyak delapan rumah, dua fasilitas kesehatan, dua bangunan fasilitas umum, satu sarana pendidikan, dan satu tempat ibadah di Kabupaten Bandung mengalami kerusakan. Sementara di Kabupaten Garut, tujuh rumah dan satu sarana pendidikan rusak.

BPBD Jabar dan BPBD kabupaten/kota terus berkoordinasi melakukan asesmen atas korban dan kerusakan dampak dari gempa itu.

Berdasarkan laporan BPBD Jabar, getaran gempa tersebut terasa mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, bahkan seluruh Jabar. Gempa yang terasa beberapa detik saja itu, membuat warga di kawasan Bandung Raya sempat panik.

“Gempa dirasakan kuat selama 3-5 detik. Masyarakat panik dan sempat keluar rumah. Kami imbau tenang dan cari tempat aman,” ucapnya.

Selain itu, gempa ini juga mengganggu perjalan 11 kereta api yang harus berhenti luar biasa dan pembatalan perjalanan 14 jadwal Kereta Cepat Woosh.

 

Sumber: Antara

Ledakan Pager Hizbullah, Snowden: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Ledakan Pager Hizbullah, Snowden: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

NewsINH, Bogor – Bekas kontraktor intelijen AS Edward Snowden mengutuk serangan ledakan pager terhadap kelompok Hizbullah. Ia mengkritik tajam Israel melalui cuitannya di media sosial X. Snowden menggambarkan tindakan tersebut sebagai ceroboh dan setara dengan terorisme.

Unggahan Snowden menyoroti situasi yang serius yang dilakuan oleh Israel. “Apa yang baru saja dilakukan Israel adalah, dengan cara apa pun, tindakan yang gegabah. Mereka meledakkan banyak orang yang sedang mengemudi (maksudnya mobil yang tidak terkendali), berbelanja (anak-anak Anda berada di kereta dorong bayi sambil berdiri di belakangnya di antrean kasir), dan sebagainya. Tidak bisa dibedakan dari terorisme,” katanya di X.

Ia juga mengatakan, banyaknya korban tewas dan cedera merujuk pada penggunaan bahan peledak yang ditanam alih-alih malfungsi yang tidak disengaja. “Seiring masuknya informasi tentang alat peledak yang meledak di Lebanon, tampaknya sekarang kemungkinan besar itu adalah bahan peledak yang ditanam, bukan hasil peretasan. Mengapa? Terlalu banyak cedera yang konsisten dan sangat serius. Jika itu adalah baterai yang terlalu panas yang meledak, Anda akan menduga akan lebih banyak kebakaran kecil & kesalahan tembak.”

Kelompok perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah, mengatakan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas ledakan pager tersebut. Dalam pernyataan terbarunya, Hizbullah mengonfirmasi bahwa Israel berada di balik serangan siber terhadap Lebanon, yang mengakibatkan ratusan orang terluka dan beberapa orang meninggal dunia di seluruh negeri.

Hizbullah berjanji untuk menanggapi agresi Israel dengan cara-cara yang terkadang tidak dapat diperkirakan atau diantisipasi oleh pendudukan. “Musuh yang berbahaya dan kriminal niscaya akan menghadapi hukuman yang setimpal atas serangan keji ini, dengan cara yang sudah diduga maupun tidak diduga,” bunyi pernyataan itu.

Jumlah korban tewas akibat ledakan pager Hizbullah mencapai 12 orang, dan ribuan lainnya terluka pada Selasa sore. Sehari kemudian, walkie talkie yang digunakan Hizbullah juga meledak sehingga menyebabkan 20 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuduh Israel mendorong Timur Tengah ke ambang perang regional. AS, yang membantah terlibat dalam ledakan itu, mengatakan pihaknya tengah mengupayakan diplomasi intensif untuk mencegah eskalasi konflik. Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Israel memberi tahu Washington pada hari Selasa bahwa mereka akan melakukan sesuatu di Lebanon. Namun Israel tidak memberikan rincian dan operasi itu sendiri merupakan kejutan bagi Washington, kata pejabat itu.

 

Sumber: Al Mayedeen/ Reuters/ Tempo

9 Orang Meninggal dalam Ledakan Massal Peger di Lebanon

9 Orang Meninggal dalam Ledakan Massal Peger di Lebanon

NewsINH, Beirut – Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa (17/9/2024) waktu setempat.

Diilansir dari Al Jazeera pada Rabu 18 September 2024, di salah satu rumah sakit di pinggiran selatan Beirut, terlihat orang-orang dirawat di tempat parkir dengan kasur tipis, dengan sarung tangan medis di tanah dan tandu ambulans berlumuran darah.

Di Rumah Sakit Mount Lebanon di luar Beirut, seorang reporter Reuters melihat sepeda motor bergegas menuju ruang gawat darurat dan orang-orang dengan tangan berlumuran darah menjerit kesakitan.

Di Lebanon selatan, kepala rumah sakit umum Nabatieh, Hassan Wazni, mengatakan kepada Reuters bahwa sekitar 40 orang yang terluka dirawat di fasilitasnya. Luka tersebut meliputi luka pada wajah, mata, dan anggota badan.

Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah.

Perangkat komunikasi tersebut tampaknya diperoleh setelah Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Lebanon tersebut, memerintahkan anggotanya pada Februari untuk berhenti menggunakan telepon seluler, dan memperingatkan bahwa mereka dapat dilacak oleh intelijen Israel.

Militer Israel menyelipkan bahan peledak di sejumlah pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal pada Selasa terhadap anggota Hizbullah di Lebanon. Hal ini diungkapkan para pejabat Amerika Serikat yang mendapat penjelasan tentang serangan Israel di Lebanon tersebut, The New York Times melaporkan.

Hizbullah mengatakan pihaknya menganggap Israel “bertanggung jawab penuh” atas ledakan mematikan tersebut dan berjanji bahwa “musuh yang berbahaya dan kriminal pasti akan dihukum atas tindakan agresif ini”.

Belum ada komentar resmi dari Israel, namun Israel mendesak warganya untuk berhati-hati setelah Hizbullah menjanjikan pembalasan.

Pager atau penyeranta, yang sering digunakan oleh warga sipil dan petugas kesehatan untuk berkomunikasi, adalah perangkat nirkabel kecil bertenaga baterai yang menerima pesan teks, audio, dan sinyal visual.

Menurut media Israel Walla, operasi serangan pager di Lebanon adalah upaya “menetralkan sebagian besar sistem komando dan kendali militer Hizbullah.”

Kementerian Kesehatan Lebanon sebelumnya mendesak semua warga negara yang memiliki perangkat komunikasi penyeranta untuk segera membuangnya.

Ledakan massal itu terjadi di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Dalam perang teknologi baru yang ‘gila’, ribuan pager atau alat penyeranta meledak di seluruh Lebanon pada Selasa. Serangan ini, menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang di Lebanon, termasuk pejuang dan petugas medis, serta Duta Besar Iran untuk Beirut.

Sumber senior keamanan Lebanon dan sumber lain mengatakan kepada Reuters pada Rabu 18 September 2024 bahwa agen mata-mata Israel, Mossad, menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam 5.000 pager buatan Taiwan yang dipesan oleh Hizbullah beberapa bulan lalu.

Berbagai media melaporkan bahwa ribuan pager meledak setelah menerima “pesan rahasia”. Jika klaim tersebut benar, maka ini akan menjadi peperangan paling canggih melawan kelompok Hizbullah. Seorang pejabat Hizbullah, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa peledakan pager tersebut adalah “pelanggaran keamanan terbesar” yang dialami kelompok tersebut dalam hampir satu tahun perang dengan Israel.

Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan pager tersebut dan berjanji bahwa mereka akan mendapatkan ‘hukuman yang adil’, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh kelompok militan tersebut pada Selasa.

Belum ada komentar langsung dari militer Israel mengenai ledakan tersebut. Dilaporkan juga bahwa pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah terluka dalam serangkaian ledakan pager, namun sumber senior membantah laporan tersebut.

Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa rencana pemasangan bahan peledak di pager buatan Taiwan telah dibuat selama beberapa bulan. Sumber keamanan senior mengatakan Hizbullah telah memesan 5.000 pager yang dibuat oleh Gold Apollo yang berbasis di Taiwan, yang menurut beberapa sumber dibawa ke negara itu pada musim semi.

Sumber senior keamanan Lebanon mengidentifikasi foto model pager, AP924, yang seperti pager lainnya secara nirkabel menerima dan menampilkan pesan teks tetapi tidak dapat melakukan panggilan telepon. Mereka digunakan oleh kelompok Hizbullah untuk melindungi komunikasi mereka agar tidak disadap oleh pasukan militer Israel, dua sumber yang mengetahui operasi kelompok tersebut mengatakan kepada Reuters tahun ini.

“Mossad menyuntikkan papan ke dalam perangkat yang berisi bahan peledak dan menerima kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya melalui cara apa pun. Bahkan dengan perangkat atau pemindai apa pun,” kata sumber tersebut. Sumber tersebut mengatakan 3.000 pager meledak ketika pesan berkode dikirimkan kepada mereka, sekaligus mengaktifkan bahan peledak.

Sumber keamanan lain mengatakan kepada Reuters bahwa hingga tiga gram bahan peledak disembunyikan di halaman baru dan “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah selama berbulan-bulan. “Ini akan menjadi kegagalan kontra-intelijen terbesar yang dialami Hizbullah dalam beberapa dekade,” kata Jonathan Panikoff, mantan wakil perwira intelijen nasional AS untuk Timur Tengah.

Pelanggaran Keamanan Terbesar

Tanpa berkomentar langsung mengenai ledakan di Lebanon, juru bicara militer Israel mengatakan kepala staf, Mayor Jenderal Herzi Halevi, telah bertemu dengan perwira senior pada Selasa malam untuk menilai situasi. Tidak ada perubahan kebijakan yang diumumkan namun “kewaspadaan harus terus dijaga”, katanya.

Hizbullah sebelumnya mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan mengenai kematian setidaknya dua anggotanya dalam ledakan tersebut dan mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya.

Foto dan video dari pinggiran selatan Beirut yang beredar di media sosial dan media lokal menunjukkan orang-orang tergeletak di trotoar dengan luka di tangan atau di dekat saku celana.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebelumnya memperingatkan anggota kelompoknya untuk tidak membawa ponsel, dengan mengatakan bahwa ponsel dapat digunakan oleh Israel untuk melacak pergerakan mereka dan melakukan serangan yang ditargetkan.

Elijah Magnier, seorang analis militer dan politik, menjelaskan bagaimana pager yang digunakan dalam serangan terhadap anggota Hizbullah dibobol.

“Ada bahan peledak – sejenis PETN – yang tertanam di dalam sirkuit elektronik pager, menunjukkan keahlian teknis tingkat lanjut dan keterlibatan badan intelijen tingkat negara,” kata Magnier kepada Al Jazeera dari Brussels.

“Pengiriman sedang dalam perjalanan, tidak langsung ke Lebanon, karena Lebanon dilarang menerima perangkat semacam ini, dan berhenti di pelabuhan terdekat selama tiga bulan. Dan menurut penyelidikan Hizbullah, itu adalah waktu yang cukup bagi Israel untuk menanam bahan peledak yang sangat mudah meledak.”

Magnier pun menjelaskan bagaimana ledakan itu terjadi.

“Cara Israel melakukannya adalah dengan mengirimkan pesan ke pager ini. Dan pada pesan tersebut, ada kesalahan. Kesalahan tiga kali. Dan orang-orang perlu melihatnya dan pager mulai bergetar. Dan pager itu meledak. Inilah sebabnya mengapa lebih dari 300 orang kehilangan kedua tangannya dan banyak lainnya kehilangan satu atau dua mata, sementara 150 lainnya kehilangan sebagian perutnya.”

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Lebanon dan Israel. Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, dan pasukan Israel telah bentrok hampir setiap hari selama lebih dari 11 bulan dengan latar belakang perang antara Israel dan sekutu Hizbullah, Hamas, di Gaza.

Bentrokan tersebut telah menewaskan ratusan orang di Lebanon dan puluhan orang di Israel serta membuat puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

 

Sumber: Reuters / Al Jazeera/ Tempo

3000 Keluarga Pengungsi Gaza Terima Paket Bantuan Kemanusiaan dari INH

3000 Keluarga Pengungsi Gaza Terima Paket Bantuan Kemanusiaan dari INH

NewsINH, Gaza – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina masih memprihatinkan. Pembantain dan gempuran militer Israel terus berlangsung disejumlah wilayah di Jalur Gaza. Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang masuk kedalam wilayah yang terkepung tidak sebanding dengan kebutuhan harian bagi jutaan rakyat Palestina yang masih bertahan di kamp-kamp pengungsiaan.

Lembaga kemanusiaan Internastional Networking for Humanitarian (INH) terus berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan logistik untuk ribuan pengungsi yang ada di sejumlah wilayah Gaza bagian selatan seperti kamp pengungsian Al Mawasi, Khan Younis, Raffah dan Kamp Pusat wilayah timur.

Muhammed Z.M Qaddoura Manager Hubungan Internasional INH mengatakan, penyaluran program bantuan untuk Gaza ini rutin dilakukan setiap bulanya dengan jenis bantuan kemanusiaan bervariatif diantaranya, sayur-mayur, bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih,  paket kue dan trauma healing untuk anak-anak korban agresi dan genosida Israel.

“Alhamdulillah, setiap bulanya kami masih bisa menyalurkan bantuan secara rutin didalam area Gaza yang terkepung. Kami sangat berterimakasih kepada masyarakat Indonesia yang tak pernah bosan dan lelah membantu warga Palestina,” kata Qaddoura, Rabu (18/9/2024).

Qaddoura menceritakan, meski kondisi Jalur Gaza berdasarkan data PCBS beberapa waktu lalu mengalami kerusakan cukup parah terutama di sektor infrastruktur yakni mencapai lebih dari 75 persen. Namun semangat untuk mempertahankan tanah Gaza sangat tinggi. 90 persen  dari total populasi warga Gaza lainya memilih untuk mengungsi meski tidak ada jaminan keselamatan.

“Semangat untuk mempertahankan dan tidak mau meninggalkan Gaza menjadi semangat kami para aktivis kemanusiaan dalam menyalurkan bantuan untuk mereka, semoga mereka diberi kesabaran dan pertolongan dari Allah subahanahu wata’ala,” katanya.

Ia menambahkan, relawan INH di dalam Jalur Gaza juga terus membuat kegiatan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan pengungsi dengan bahan-bahan seadaanya. Harga kebutuhan pokok di jalur Gaza mengalami lonjakan berkalilipat lantaran minimnya ketersediaan pangan.

“Untuk jumlah penerima manfaat mencapai 3000 keluarga dengan perkiraan sebanyak 15000 orang di wilayah Khan Younis yang hancur menjadi sasaran serangan Israel. Bantuan yang disalurkan berupa 4545 keranjang sayuran dan 400 kilo daging,” jelasnya.

Lembaga kemanusiaan INH, menurutnya terus membuka dompet kemanusiaan dengan program Pulihkan Gaza yang akan disalurkan untuk warga Palestina khusunya di Jalur Gaza yang terkepung. Bahkan, INH berencana akan membangun kota Gaza kembali pada saat gencatan senjata secara permanen.

Hingga hari ke-347 genosida Israel yang dikeluarkan Media resmi Kantor Pemerintahan di Gaza menyebutkan lebih dari 41.000 warga Palestina syahid di wilayah itu sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023 silam, di mana lebih dari separuh dari mereka yang meninggal adalah perempuan dan anak-anak. (***)

Sistem Fasilitas Kesehatan Hancur, 22 Ribu Korban genosida di Gaza Butuh Rehabilitasi

Sistem Fasilitas Kesehatan Hancur, 22 Ribu Korban genosida di Gaza Butuh Rehabilitasi

NewsINH, Gaza – Lebih dari 22 ribu warga Gaza yang terluka akibat genosida Israel mengalami cedera yang dapat mengubah hidupnya. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mereka membutuhkan perawatan rehabilitasi jangka panjang, namun layanan untuk rehabilitasi tersebut sebagian besar tidak tersedia.

WHO melaporkan, sebagian besar korban tersebut kehilangan anggota tubuh akibat amputasi atau mengalami luka berat. Dan beberapa juga mengalami cedera tulang belakang, cedera otak traumatis, dan luka bakar serius.

“Angka-angka tersebut cukup mengejutkan,” kata Dr Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah Palestina, seperti dilansir Euronews, Ahad (15/9/2024) kemarin.

Perkiraan baru ini didasarkan pada laporan dari tim medis darurat di Gaza yang secara rutin melaporkan data ke WHO. Data ini dikumpulkan dari Januari hingga Mei, dan kemudian diekstrapolasi hingga akhir Juli, menurut Pete Skelton, penasihat rehabilitasi dalam keadaan darurat WHO.

Peeperkorn mengatakan bahwa kehancuran sistem kesehatan Gaza telah menyulitkan para korban luka untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai, baik untuk cedera akut maupun rehabilitasi.

Sebanyak 17 dari 36 rumah sakit di Gaza kini hanya beroperasi sebagian, dan layanan medis sering tidak dapat diakses karena kekurangan staf, kerusakan bangunan, kurangnya perawatan spesialis, serangan, serta perintah evakuasi.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa hanya 13 persen dari kebutuhan kursi roda, kruk, dan peralatan rehabilitasi lainnya yang telah terpenuhi. Itu tidak termasuk warga Gaza yang sudah memiliki kondisi disabilitas – hanya mereka yang terluka sejak eskalasi konflik tahun lalu.

“Kami telah kehilangan semua layanan rehabilitasi rawat inap karena konflik,” kata Skelton, seraya menambahkan bahwa WHO sedang berupaya untuk memasok kursi roda dan kruk ke Gaza pekan ini.

WHO juga mencatat bahwa hingga pertengahan Mei, 39 fisioterapis telah terbunuh di Gaza.

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa lebih dari 40 ribu tewas di Gaza selama 11 bulan perang yang diwarnai dengan pengeboman dan serangan darat oleh Israel.

Selain gencatan senjata, Peeperkorn menyerukan pembentukan koridor medis yang memungkinkan pasokan kesehatan dan kemanusiaan masuk ke Gaza, serta mengevakuasi korban luka berat ke negara lain.

“Kami membutuhkan sistem yang lebih terorganisir dan berkelanjutan, bukan pendekatan yang bersifat ad hoc,” kata Peeperkorn.

 

Sumber: Republika

Pamit ke DPR, Menlu Retno: Jangan Tinggalkan Bangsa Palestina Sendirian

Pamit ke DPR, Menlu Retno: Jangan Tinggalkan Bangsa Palestina Sendirian

NewsINH, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menyampaikan pesan penting terkait perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/9/2024) kemarin.

Retno menekankan pentingnya peran Indonesia dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan, terutama terkait isu Palestina, yang menjadi salah satu fokus utama kebijakan luar negeri Indonesia selama masa jabatannya.

“Karena konsistensi kita untuk membela keadilan dan kemanusiaan, terutama untuk masalah Palestina,” ungkap Retno seusai rapat.

Dalam pesannya, Retno mengingatkan bahwa perjuangan Palestina bukan hanya masalah politik, tetapi juga terkait hak asasi manusia yang harus dijaga.

“Jangan tinggalkan bangsa Palestina sendirian di tengah hak-hak mereka dirampas,” ujarnya.

Selama ini, Indonesia telah mendapat penghormatan di tingkat internasional berkat posisinya yang konsisten dalam membela Palestina.

Pemerintah dan DPR RI telah saling mendukung dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, dan Retno merasa terhormat dapat memimpin diplomasi Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Meskipun masa jabatannya segera berakhir, Retno berjanji akan terus berkontribusi bagi Indonesia di masa mendatang.

Saat ini, sejumlah menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo mulai menyampaikan perpisahan dalam rapat kerja bersama DPR RI. Kabinet pemerintahan Joko Widodo periode 2019–2024 akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

Waktu tersebut bersamaan dengan pelantikan pasangan terpilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024–2029.

 

Sumber: TimesIndonesia

Ini Reaksi Dunia Internasional atas Serangan Israel Hancurkan Sekolah UNRWA di Gaza

Ini Reaksi Dunia Internasional atas Serangan Israel Hancurkan Sekolah UNRWA di Gaza

NewsINH, Gaza – Pasukan Israel telah membom sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di Jalur Gaza, dan merenggut korban jiwa sedikitnya 18 orang, termasuk enam anggota staf Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Para saksi mata mengatakan serangan Rabu, 11 September 2024, terhadap sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat membuat para wanita dan anak-anak terluka, sementara UNRWA mengatakan bahwa jumlah korban di antara stafnya merupakan “jumlah korban jiwa tertinggi” dalam satu insiden selama perang 11 bulan ini.

Apa komentar internasional?

Wakil Direktur Senior UNRWA di Gaza

Sam Rose, wakil direktur senior UNRWA di Gaza, mengatakan bahwa organisasi tersebut menghadapi salah satu hari tersulitnya setelah serangan terhadap sebuah sekolah yang dikelolanya yang menewaskan enam anggota stafnya.

“Para staf di kantor sangat terkejut,” kata Rose kepada Al Jazeera dari Khan Younis. “Mereka berduka. Mereka putus asa.”

“Skala dan kecepatan insiden yang terjadi terkadang terlalu sulit bagi kami untuk memahaminya,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa ini merupakan kali kelima sekolah al-Jaouni yang dikelola UNRWA menjadi sasaran perang.

Ketika ditanya apakah UNRWA akan terus beroperasi meskipun ada ancaman terhadapnya, Rose mengatakan, “Kami kehabisan pilihan.”

“Ruang di mana kami dapat beroperasi secara geografis, dan bahkan secara konseptual dan eksistensial, semakin sempit. Dan staf kami, yang bekerja setiap hari, sepanjang waktu” tidak memiliki perlindungan yang layak mereka dapatkan, katanya.

Qatar

Kementerian Luar Negeri Qatar “mengutuk keras” pengeboman Israel terhadap sekolah al-Jaouni yang dioperasikan oleh UNRWA.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di X, kementerian tersebut menyebut serangan tersebut sebagai “pembantaian mengerikan” yang menegaskan “pendekatan kriminal Israel dan pengabaiannya terhadap prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional”.

“Kami mengulangi seruan untuk penyelidikan internasional yang mendesak, termasuk pengiriman penyelidik independen PBB untuk memastikan fakta-fakta terkait penargetan terus menerus oleh penjajah Israel terhadap sekolah-sekolah dan tempat penampungan bagi para pengungsi,” kata kementerian tersebut.

Palestina

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk serangan Israel terhadap sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza, dan menyebutnya sebagai “pembantaian yang mengerikan”.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan internasional kepada warga Palestina dan menghentikan “perang pemusnahan dan pengusiran terhadap rakyat kami”.

Kementerian tersebut juga menyerukan agar para pegawai UNRWA dan pekerja kemanusiaan lainnya dilindungi dari “kebrutalan penjajah”.

Dirjen WHO

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengutuk serangan Israel ke sekolah al-Jaouni di Gaza tengah, dan mengatakan “pembantaian di Gaza harus dihentikan”.

“Tidak ada kata-kata yang dapat mencerminkan kengerian dan kehilangan nyawa yang sebenarnya di Gaza,” tulisnya di X. “Rumah sakit, sekolah, dan tempat penampungan telah berulang kali dibombardir, yang mengakibatkan kematian warga sipil dan kemanusiaan.”

Komisaris Jenderal UNRWA

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengutuk pengeboman Israel terhadap sekolah al-Jaouni yang menewaskan enam stafnya, sehingga jumlah pegawai UNRWA yang terbunuh di Gaza menjadi sedikitnya 220 orang.

“Pembunuhan yang tak berujung dan tidak masuk akal, hari demi hari,” kata Lazzarini dalam sebuah pernyataan. “Staf kemanusiaan, tempat dan operasi telah secara terang-terangan dan tak henti-hentinya diabaikan sejak awal perang.”

Dia menyerukan gencatan senjata dan akuntabilitas dengan mengatakan, “Semakin lama impunitas berlaku, hukum humaniter internasional & Konvensi Jenewa akan menjadi tidak relevan.”

Yordania

Kementerian Luar Negeri Yordania telah mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengecam serangan Israel terhadap sekolah al-Jaouni yang dioperasikan oleh PBB di Gaza tengah, yang menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk enam staf PBB.

“Pelanggaran Israel yang terus berlanjut terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional merupakan akibat dari tidak adanya sikap internasional yang kuat dan tegas,” demikian pernyataan yang dikaitkan dengan juru bicara kementerian tersebut, Sufyan Qudah.

Pernyataan tersebut juga menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, “untuk mengambil langkah segera dan tegas untuk menghentikan kejahatan terhadap rakyat Palestina”.

Dosen Sejarah di Georgetown University, Qatar

Kurangnya akuntabilitas yang dihadapi Israel setelah serangan-serangan sebelumnya telah memungkinkan pembantaian terbaru terjadi di sekolah al-Jaouni yang dioperasikan oleh PBB di Gaza tengah, Abdullah Al-Arian, asisten profesor sejarah di Universitas Georgetown di Qatar, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Ini adalah hasil dari impunitas total,” katanya, mengacu pada pemogokan tersebut. “Kita telah menjadi begitu peka terhadap tingkat kekejaman [di] sekolah dan rumah sakit sehingga kita lupa bahwa pada awalnya hal ini dianggap sebagai sesuatu yang terlarang.”

Al-Arian mengatakan bahwa Israel telah “menguji batas-batas yang dapat diterima” oleh masyarakat internasional dan meningkatkan kekerasan di Gaza.

“Ini jelas bagaimana kampanye genosida berlangsung,” katanya.

Al-Arian menambahkan bahwa penargetan fasilitas dan staf UNRWA merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendelegitimasi dan mengkriminalisasi badan tersebut, yang dipandang Israel sebagai penghalang bagi tujuannya untuk mencabut status pengungsi Palestina.

Jerman

Jerman telah bergabung dengan daftar negara yang terus bertambah yang berbicara menentang pembunuhan enam staf PBB di sebuah sekolah di Gaza tengah yang dibom Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, “Para pekerja bantuan kemanusiaan tidak boleh menjadi korban roket… kematian enam staf UNRWA di sebuah sekolah di Nuseirat sama sekali tidak dapat diterima… tentara Israel memiliki tanggung jawab untuk melindungi staf PBB dan pekerja bantuan.”

Kepala Diplomat Uni Eropa

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa ia “marah” atas terbunuhnya enam staf UNRWA setelah serangan Israel ke sekolah al-Jaouni di pusat kota Gaza.

Diplomat tertinggi Uni Eropa itu mengatakan bahwa pengabaian prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional, terutama perlindungan warga sipil, tidak dapat dan tidak boleh diterima oleh masyarakat internasional.

Senator Demokrat

Senator dari Partai Demokrat Bernie Sanders mendesak pemerintah AS untuk menghentikan pendanaan perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap Gaza.

“Minggu ini: 19 orang tewas; puluhan lainnya terluka dalam sebuah serangan di ‘zona kemanusiaan’ di Gaza. Seorang warga Amerika ditembak di kepala di Tepi Barat. Sekarang, sebuah sekolah dibom, menewaskan 14 orang, termasuk 6 pekerja bantuan PBB,” tulisnya di X.

“Cukup sudah. Tidak ada lagi uang untuk mesin perang Netanyahu.”

Sekjen PBB

Sekjen PBB, Antonio Guterres, dalam akun X mengatakan, “Apa yang terjadi di Gaza benar-benar tidak dapat diterima. Sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan bagi sekitar 12.000 orang dihantam serangan udara Israel hari ini. Enam orang dari rekan-rekan di UNRWA termasuk di antara mereka yang tewas.”

 

Sumber: Tempo

Laporan PBB: Krisis Ekonomi Memburuk di Wilayah kkKonflik Palestina

Laporan PBB: Krisis Ekonomi Memburuk di Wilayah kkKonflik Palestina

NewsINH, Gaza – Kehancuran ekonomi yang parah mencengkeram Wilayah Palestina yang Diduduki pascaoperasi militer Israel di Gaza, demikian disampaikan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) dalam laporan yang dirilis pada Kamis (12/9/2024) kemarin waktu setempat.

Laporan tersebut menyoroti skala kehancuran ekonomi yang mengejutkan dan penurunan aktivitas ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, jauh melampaui dampak dari seluruh konfrontasi militer sebelumnya pada tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021. Tekanan inflasi disertai melonjaknya angka pengangguran dan anjloknya pendapatan telah membuat keluarga-keluarga Palestina menjadi sangat miskin.

Menurut laporan itu, operasi militer tersebut mengakibatkan korban jiwa, kondisi telantar, dan kerusakan infrastruktur dalam skala yang belum pernah dicapai sebelumnya. Hingga awal 2024, antara 80 persen hingga 96 persen aset pertanian Gaza telah hancur, melumpuhkan kapasitas produksi pangan di wilayah itu dan memperburuk tingkat kerawanan pangan yang sudah tinggi.

Kehancuran tersebut juga menghantam sektor swasta, dengan 82 persen bisnis, penggerak utama ekonomi Gaza, rusak atau hancur.

Produk Domestik Bruto (PDB) Gaza anjlok 81 persen pada kuartal terakhir 2023, yang menyebabkan kontraksi 22 persen untuk tahun tersebut secara keseluruhan. Hingga pertengahan 2024, ekonomi Gaza telah menyusut menjadi kurang dari seperenam dari level 2022, kata laporan itu.

Kondisi pasar tenaga kerja di Tepi Barat telah memburuk secara signifikan, dengan total 306.000 pekerjaan telah hilang, mendorong tingkat pengangguran di Tepi Barat dari 12,9 persen sebelum konflik menjadi 32 persen.

Situasi di Gaza sangat buruk, dengan dua pertiga pekerjaan sebelum pecahnya perang hilang per Januari 2024, ungkap laporan tersebut.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa kemiskinan telah meluas dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum Oktober 2023, 80 persen populasi Gaza bergantung pada bantuan internasional.

Saat ini, kemiskinan berdampak terhadap hampir seluruh penduduk Gaza dan meningkat pesat di Tepi Barat.

Stabilitas fiskal pemerintah Palestina berada di bawah tekanan yang sangat besar sehingga mengancam kemampuannya untuk berfungsi secara efektif dan menyediakan layanan-layanan esensial. Kapasitas fiskal pemerintah telah terkikis oleh pertumbuhan PDB yang lambat, pemotongan pendapatan oleh Israel, dan penurunan tajam dalam hal bantuan internasional, menurut laporan tersebut.

UNCTAD menekankan dalam laporan itu bahwa pendudukan yang berkepanjangan merupakan hambatan ekonomi utama bagi pembangunan berkelanjutan karena pembatasan terhadap investasi, mobilitas tenaga kerja, dan perdagangan yang dilakukan.

Badan perdagangan dan pembangunan PBB tersebut menyerukan penyusunan rencana pemulihan yang komprehensif untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, peningkatan bantuan dan dukungan internasional, pencairan pendapatan yang ditahan, dan pencabutan blokade di Gaza.

 

Sumber: Xinhua/Antara

Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, 6 Anggota PBB Ikut Jadi Korban

Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, 6 Anggota PBB Ikut Jadi Korban

NewsINH, Gaza – Militer Israel mengebom sekolah al-Jaouni yang dioperasikan PBB di Gaza bagian tengah, Rabu (11/9/2024) kemarin waktru setempat. Serangan itu menewaskan sedikitnya 18 orang. Para saksi mata mengatakan wanita dan anak-anak hancur berkeping-keping dalam serangan itu.

Enam korban di antaranya adalah staf UNRWA, termasuk manajer tempat penampungan. Badan tersebut mengatakan itu adalah jumlah korban tewas tertinggi bagi stafnya dalam satu insiden dalam perang selama 11 bulan.

Sementara itu, seorang wanita Palestina yang berlindung di sekolah yang dikelola PBB mengatakan serangan Israel menewaskan keenam anaknya sekaligus.

“Apakah anak-anak ini teroris? Semoga Tuhan menghukum mereka. Israel menghancurkan rumah kami; membunuh dan membuat rakyat kami kelaparan; para wanita menjadi janda dan anak-anak menjadi yatim piatu,” katanya kepada Aljazirah dalam sebuah kesaksian video.

“Enam anak, termasuk bayi kembar. Kejahatan apa, kesalahan apa yang dilakukan anak-anak tak berdosa itu?”

Aljazirah melaporkan tingkat kerusakan hebat di tempat penampungan yang dikelola PBB. Lubang-lubang besar di dinding dan orang-orang mencari apa pun yang dapat mereka selamatkan setelah Israel menghancurkan lokasi berlindung itu.

Skala kerusakannya belum pernah terjadi sebelumnya dan bau darah tercium di mana-mana. Tumpukan puing dan tanah menutupi seluruh area ini.

“Serangan itu dilakukan oleh jet tempur Israel, dan kita dapat melihat di sini pecahan rudal yang digunakan untuk menyerang pusat evakuasi ini,” demikian laporan Aljazirah

Para saksi telah mengonfirmasi bahwa pusat evakuasi ini diserang pada saat orang-orang sedang menunggu makanan.

Tentara Israel telah menyerang pusat-pusat evakuasi dalam beberapa bulan terakhir dengan ritme yang sangat intensif. Serangan ini telah dilakukan di area yang harus dilindungi berdasarkan hukum internasional.

Orang-orang telah mencari tempat yang aman di sini, tetapi militer Israel telah menghancurkan tempat aman itu dan tidak dapat dipulihkan dengan mudah.

 

Sumber: Aljazirah/Republika

Satu Generasi Kemungkinan Hilang, Masa Depan Anak-anak Gaza Menyedihkan

Satu Generasi Kemungkinan Hilang, Masa Depan Anak-anak Gaza Menyedihkan

NewsINH, Gaza – Tahun ajaran baru di wilayah Palestina secara resmi dimulai pada awal pekan ini, dengan semua sekolah di Gaza ditutup setelah 11 bulan perang dan tidak ada tanda-tanda gencatan senjata.

Sementara pertempuran terus berlanjut, Israel mengumumkan perintah baru kepada penduduk di Jalur Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka, sebagai tanggapan atas roket-roket yang ditembakkan ke Israel.

Semakin lama anak-anak tidak bersekolah, semakin sulit bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan mereka dan semakin rentan mereka menjadi generasi yang hilang, menjadi mangsa eksploitasi termasuk pernikahan anak, pekerja anak, dan perekrutan ke dalam kelompok-kelompok bersenjata,” ujar Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma kepada Reuters.

Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan semua sekolah di Gaza ditutup dan 90% di antaranya telah hancur atau rusak dalam serangan Israel di wilayah itu, yang dilancarkan setelah orang-orang bersenjata Hamas menyerang kota-kota Israel pada bulan Oktober tahun lalu.

“Semakin lama anak-anak tidak bersekolah, semakin sulit bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam belajar dan semakin rentan mereka menjadi generasi yang hilang, menjadi korban eksploitasi termasuk perkawinan anak, pekerja anak, dan perekrutan ke dalam kelompok-kelompok bersenjata,” kata Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma kepada Reuters.

Selain 625.000 warga Gaza yang telah mendaftar sekolah tetapi tidak dapat mengikuti kelas, 58.000 anak berusia enam tahun lainnya seharusnya telah mendaftar untuk memulai kelas satu tahun ini, kata kementerian pendidikan.

Bulan lalu, UNRWA meluncurkan program kembali belajar di 45 tempat penampungannya, dengan para guru menyiapkan permainan, drama, seni, musik, dan kegiatan olahraga untuk membantu kesehatan mental anak-anak.

Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah dipaksa meninggalkan rumah mereka setidaknya sekali, dan beberapa telah harus mengungsi sebanyak 10 kali.

 

Sumber: Reuters

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!