NewsINH, Amman – Arab Saudi menyumbangkan USD27 juta (Rp421 miliar) kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Bantuan ini diberikan untuk mendukung operasi organisasi di wilayah Palestina.
Donasi tersebut datang sebagai bagian dari janji Kerajaan Saudi pada 2018/2019 untuk mendukung layanan inti agensi dengan donasi sebesar USD50 juta.
Kontribusi tersebut merupakan bagian dari janji yang lebih besar oleh Kerajaan, yang telah menjadi salah satu donor utama badan tersebut selama beberapa dekade, untuk membantu UNRWA terus memberikan layanan penting kepada 5,6 juta pengungsi Palestina di wilayah tersebut.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Duta Besar Saudi untuk Yordania Nayef Al-Sudairi, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, dan Dr. Ahmad Abu Holie, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina dan kepala Departemen Urusan Pengungsi.
Berbicara kepada Arab News, Minggu (23/10/2022), Al-Sudairi mengatakan bahwa kehadiran Saudi adalah dan masih menjadi jantung perjuangan Palestina, karena posisi Kerajaan dalam masalah Palestina dianggap sebagai salah satu konstanta utama kebijakan luar negeri Saudi. “Sikap tegas Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina terus berlanjut hingga pemerintahan Raja Salman dan putra mahkotanya.
Raja telah mengumumkan posisi resmi Saudi dalam berbagai kesempatan, yang baru-baru ini ditegaskan kembali oleh menteri luar negeri Kerajaan, Pangeran Faisal bin Farhan, di UNGA ke-77 di New York beberapa minggu lalu,” kata Al-Sudairi.
“Masalah Palestina berada di garis depan masalah keprihatinan, dan Kerajaan mendukung rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka yang sah, termasuk pembentukan negara merdeka mereka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tambahnya.
Sokongan dari Saudi ini diakui sangat membantu UNRWA. “Dukungan dari Kerajaan dan lembaga-lembaganya berkontribusi pada kemampuan UNRWA untuk mempertahankan layanan vitalnya bagi para pengungsi Palestina selama beberapa dekade,” kata Lazzarini.
Dia menambahkan bahwa badan tersebut telah mengalami kesulitan mempertahankan pendanaan karena ketidakpastian donor, dan bahwa selama dekade terakhir, “perhatian di bagian dunia ini telah menurun.” Kerajaan telah menyumbangkan lebih dari USD1 miliar kepada UNRWA dalam dekade terakhir, memungkinkan badan tersebut untuk terus memberikan layanan penting kepada para pengungsi Palestina.
“Apa yang telah dialami agensi selama 10 tahun terakhir telah membuat sumber daya secara keseluruhan stagnan. Donasi akan membantu kami tetap menjalankan kegiatan kami tetapi perjuangan akan terus berlanjut,” kata Lazzarini.