NewsINH, Jakarta – Sebanyak 14 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Lebanon telah mendarat di Indonesia pada Kamis (10/10/2024) kemarin malam. Kedatangan belasan WNI ini pun menambah daftar WNI yang berhasil dievakuasi dari Lebanon menjadi sebanyak 79 orang.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi melaporkan 14 WNI dari Lebanon dievakuasi melalui jalur udara dalam gelombang keenam yang berangkat pada 9 Oktober lalu.
Mereka lepas landas dari Beirut dengan menggunakan rute: Beirut, Jeddah, Dubai, kemudian Jakarta.
“Gelombang keenam take off dari Beirut pada 9 Oktober untuk 14 WNI dan sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 10 Oktober,” kata Retno dalam keterangan video, Jumat (11/10).
Retno menyampaikan berdasarkan catatan Kedutaan Besar RI di Beirut, jumlah WNI yang masih di Lebanon saat ini tersisa 85 orang. Mayoritas merupakan WNI yang menikah dengan warga Lebanon dan hingga kini belum ingin dievakuasi.
“Dengan demikian, WNI yang sudah berhasil dievakuasi per 10 Oktober adalah 79 WNI + 1 WNA yang merupakan spouse (pasangan) dari WNI,” ujar Retno.
Sebelumnya, sebanyak 13 WNI telah dievakuasi dalam gelombang pertama pada 10 Agustus lalu. Sebanyak tujuh WNI kemudian menyusul dalam gelombang kedua pada 18 Agustus.
Pada 28 Agustus, lima WNI kembali dilakukan evakuasi dalam gelombang ketiga. Seluruh WNI dalam tiga gelombang pertama ini dievakuasi melalui jalur udara.
Pasca serangan Israel yang menewaskan pemimpin milisi Hizbullah Hassan Nasrallah pada 27 September lalu, jumlah WNI yang meminta evakuasi pun bertambah.
Sebanyak 40 orang, yang dibagi dalam dua gelombang yakni gelombang empat dan lima, kemudian diberangkatkan melalui jalur darat. Opsi jalur darat dipilih lantaran banyak rute udara yang sudah sulit beroperasi.
Sebanyak 20 WNI berangkat dari Beirut pada 2 Oktober dalam gelombang keempat. Kemudian 20 WNI + 1 WNA dalam gelombang kelima menyusul pada 3 Oktober.
Dua gelombang ini menggunakan jalur darat yakni Beirut, Damaskus, Amman, dan selanjutnya terbang dari Amman ke Jakarta. Sebanyak 40 WNI + 1 WNA sudah tiba dengan selamat di RI pada 7 Oktober lalu.
Konflik antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon semakin panas sejak beberapa waktu terakhir. Israel bahkan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober, ketika mereka masih menggencarkan agresi di Jalur Gaza Palestina.
Israel mengeklaim invasi tersebut terbatas dan hanya menyasar situs-situs Hizbullah. Namun faktanya pasukan Zionis juga menggempur fasilitas sipil seperti kamp pengungsian.
Baku tembak antara Israel dan Hizbullah pun terus terjadi. Negara-negara dunia akhirnya bertahap mengevakuasi warganya guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Sumber: CNN Indonesia