NewsINH, Ramallah – Perdana Menteri Italia Mario Draghi melakukan kunjungan kenegaraanya ke Palestina. Dalam kunjungan tersebut PM Italia disambut hangat oleh rekan sejawatnya Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, di kota Ramallah, Tepi Barat, Selasa kemarin,
Dalam pertemua kedua tokoh dunia ini, mereka berbicara terkait situasi dan perkembangan di wilayah Palestina, termasuk terkait keamanan dan konflik anatara Palestina dan Israel yang hingga saat ini masih belum menemukan titik temu.
Bangsa Palestina, menurutnya masih belum leluasa dan merdeka serta hidup dalam bayang-bayang penjajahan bangsa Israel.
Shtayyeh mengatakan dia memberi penjelasan kepada perdana menteri Italia tentang agresi Israel, termasuk “serangan ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, pembangunan pemukiman dan pembunuhan sistematis warga Palestina setiap hari.”
Setidaknya 65 warga Palestina tewas oleh tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun ini, menurut perkiraan Palestina.
Shtayyeh menyerukan untuk mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Timur Tengah selama beberapa dekade.
Perdana Menteri Palestina mengatakan kedua belah pihak menandatangani lima perjanjian senilai USD17 juta di bidang ekonomi, pertanian dan budaya.
Sementara itu, PM Italia Draghi, mengatakan Italia akan melanjutkan dukungannya kepada Otoritas Palestina dalam kemitraan dengan negara-negara Uni Eropa.
Perundingan damai yang disponsori oleh AS gagal pada 2014 karena penolakan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman dan membebaskan warga Palestina yang dipenjara sebelum 1993.
Sumber: Anadolu