680 Pasien dari Gaza Masuk ke Mesir Sejak Gencatan Senjata Diterapkan

NewsINH, Mesir – Sejak gencatan senjata Hamas-Israel diberlakukan pada 19 Januari, sebanyak 680 pasien Palestina dari Jalur Gaza dan 1.850 orang yang mendampingi mereka telah memasuki Mesir melalui perlintasan Rafah, kata pusat pers Mesir pada Rabu (19/2/2025) kemarin.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa 7.000 truk yang mengangkut lebih dari 130.000 ton bantuan dan 20.000 tenda telah sampai di Gaza melalui perlintasan Mesir dengan Israel dan Gaza.

Kelompok pertama pasien dan pendamping mereka tiba di Mesir pada 1 Februari, setelah dibukanya kembali perlintasan Rafah, satu-satunya pintu masuk dari Gaza ke Mesir.

Perlintasan Rafah sangat penting untuk menyalurkan bantuan dari Mesir, negara-negara lain maupun organisasi-organisasi internasional.

Perlintasan tersebut dibuka kembali dari sisi Mesir pada 19 Januari sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Israel telah mengendalikan perlintasan Rafah sisi Palestina sejak Mei 2024.

Mesir dan Negara Arab Bantu Rekonstruksi Gaza

Mesir dan negara-negara Arab lainnya mampu membantu menyelesaikan rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat agresi Israel dalam waktu tiga tahun, demikian ucap Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly.

“Periode rekonstruksi Jalur Gaza bisa memakan waktu tiga tahun. Mesir dan negara-negara Arab mampu menyelesaikan hal tersebut hanya dalam tiga tahun,” ucap Madbouly dalam konferensi pers rutin Pemerintah Mesir, Rabu (19/2/2025).

Mesir sebelumnya menyatakan akan segera menyampaikan gagasannya kepada publik terkait rekonstruksi Gaza yang dapat memastikan wilayah kantong tersebut tetap dikuasai rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan pihaknya telah mengembangkan rencana yang komprehensif dan rumit terkait rekonstruksi Jalur Gaza.

Gencatan senjata di Jalur Gaza yang berlaku sejak 19 Januari 2025 memastikan adanya pertukaran sandera Israel di Gaza dengan tahanan-tahanan Palestina dari penjara Israel.

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tercapai melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat pada 15 Januari 2025.

Enam kali pertukaran tahanan telah berlangsung dalam tahap pertama gencatan senjata yang mensyaratkan pertukaran 33 sandera Israel dengan sekitar 1.500 tahanan Palestina dalam 42 hari.

Selain itu, jumlah bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza terus bertambah hingga 600 truk per hari, termasuk 50 truk pembawa bahan bakar, sejak hari pertama gencatan senjata.

Gencatan senjata tersebut juga mengizinkan warga Gaza yang mengungsi di Gaza selatan untuk kembali ke wilayah Gaza utara

 

Sumber: Antara/Anadolu

Bagikan :
Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!