INH Salurkan Bantuan Pasca Banjir ke Pondok Pesantren Dzarratul Abbrar Desa Nambo

INH Salurkan Bantuan Pasca Banjir ke Pondok Pesantren Dzarratul Abbrar Desa Nambo

NewsUpdate, Bogor – Sebagai bentuk kepedulian antar sesama, lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan bantuan kepada Pondok Pesantren Tahfidz Quran Yatim Dhuafa Dzarratul Abbrar di Kampung Lengkong, Desa Nambo, Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor. Bantuan ini diberikan untuk membantu pemulihan pasca banjir yang merusak fasilitas pesantren.

Banjir yang melanda kawasan tersebut mengakibatkan kerusakan pada asrama santri, kantor pesantren, dapur, mesjid, dan ruang praktek santri. Sebagai respons, INH menyalurkan berbagai bantuan, termasuk alat dapur seperti, kompor, dispenser, regulator, wajan, kitchen set, dan lemari plastik untuk santri.

Tak hanya peralatan dapur, INH juga memberikan paket sembako untuk kebutuhan pangan santri dan pengajar untuk memenuhi kebutuhan buka dan sahur puasa ramadan.

“Kami juga menyalurkan sejumlah mushaf Al Quran untuk para santri penghafal Qur’an,” kata Muhammad Hadiyan Abshar manager program INH, Senin (10/3/2025).

Ia menambahkan, bantuan ini akan diterima oleh 45 penerima manfaat, terdiri dari santri dan pengajar pondok pesantren tersebut.  Melalui bantuan ini, INH berharap dapat mempercepat pemulihan fasilitas pesantren dan mendukung kelangsungan kegiatan pendidikan bagi para santri yang sedang menimba ilmu agama di pesantren tersebut.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam mensukseskan program distribusi ini, kami juga tak bosan selalu mengajak kepada para donatur untuk bersama-sama dengan lembaga INH meningkatkan kepedulian antar sesama,” jelasnya,

INH adalah lembaga kemanusiaan internasional yang fokus pada bantuan darurat dan pemulihan pasca-bencana, berkomitmen untuk memberikan dukungan yang bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana. (***)

Founder INH Ajak Warga Sukabumi Lebih Melek Persoalan Palestina

Founder INH Ajak Warga Sukabumi Lebih Melek Persoalan Palestina

NewsINH, Sukabumi – Aktivis kemanusiaan Indonesia yang mendedikasikan hidupnya untuk perjuangan Palestina, Muhammad Husein Gaza mengajak masyarakat untuk lebih melek soal kondisi Palestina. Husein yang juga merupakan Founder International Networking for Humanitarian (INH) menyebut, perjuangan untuk mendukung Palestina bukan sebatas memberikan donasi.

Lebih dari itu, menurutnya masyarakat harus menambah wawasannya lebih luas tentang isu penjajahan Zionis Israel kepada rakyat Palestina.

“Selama ini yang kita saksikan kalau namanya kajian Palestina ini kan biasanya kan fokusnya donasi fundraising money oriented. Dan itu sebetulnya merusak cara pandang warga terkait sejauh mana sih cara pandang kita terhadap Palestina baik dari sisi kemanusiaan atau dari sisi politik atau konstitusi atau dari sisi akidah. Jadi ada tingkatan-tingkatannya tergantung siapa yang membicarakan ini,” ujar Husein usai mengisi kajian di Masjid Sejuta Pemuda, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jum’at 7 Maret 2025.

“Maka saya hadir untuk memberikan satu insight baru, wawasan baru terkait isu Palestina dari dimensi yang saya rasakan langsung selama ini dan pengalaman saya selama di Gaza. Kemudian juga sejarah serta ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan masalah ini,” katanya.

 

Dia menilai, pertama-tama masyarakat hatus memahami akar permasalahan dari penjajahan Israel di Palestina yang berpengaruh pada peradaban. “Contohnya selama ini kita memahami bahwa isu Palestina ini adalah isu perebutan wilayah atau perebutan lahan ini keliru total karena isu ini jauh lebih besar dibandingkan isu tersebut. Tapi ini isu yang membahas masalah bagaimana peradaban itu dibentuk. Jadi ini isu geopolitik tingkat tinggi,” ucapnya.

Kajian Ramadan tentang Palestina di Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi. Kemudian dia mendorong hubungan antara Indonesia dan Palestina harus semakin kuat supaya bangsa Indonesia tidak mudah dijajah oleh negara barat baik dari segi pemikiran maupun ekonomi.

“Hubungan Indonesia dengan Palestina hubungan kita sebagai manusia sebagai seorang Muslim ini ga sebatas hubungan antara donatur dengan beneficiary. Tapi kita ini sama-sama korban yang sedang memperjuangkan kemerdekaan kita. Oke kita tidak dijajah secara tanah oleh barat tapi pemikiran kita dijajah oleh mereka. Ekonomi kita dijajah, pendidikan, hiburan kita dijajah. Itu semua berkaitan. Sebetulnya semua yang berkaitan di Palestina itu berkaitan erat dengan fenomena yang terjadi di antara kita,” tambahnya.

Perjuangan untuk kemerdekaan Palestina menurut Husein harus terus dilakukan dengan melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat supaya lebih sadar dan tidak terpengaruh oleh narasi-narasi yang bersifat manipulatif.

“Hubungan Palestina dengan Masjidil Aqsa dengan Baitul Maqdis itu jauh lebih sakral dari sekedar masalah donasi atau masalah materi. Tapi ini adalah hubungan kesatuan masa depan karena yang terjadi di sekitar Baitul Maqdis Palestina ini sangat mempengaruhi terhadap dunia termasuk Indonesia. Maka kita meyakini bahwa tanah Baitul Maqdis tanah Syam ini adalah jantung dunia. Ketika jantung itu bergejolak maka seluruh dunia bergejolak termasuk Indonesia,” tuturnya.

“Kita membuka pemikiran kita semua, kita mengedukasi. Karena banyak narasi-narasi yang berseliweran itu dari barat yang tujuannya adalah membodohi kita dan memanipulasi fakta dan itu harus kita bebaskan dengan kajian-kajian seperti ini,” cetusnya.

Dia juga meminta agar dukungan politik Indonesia harus berada di garda terdepan dalam perjuangan Palestina. Sebab, dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan.

“Maka dukungan politik itu penting. Okelah sudah ada dukungan politik tapi dukungan politik yang saya lihat sejauh ini itu masih jauh yang diperlukan. Masih jauh dari cukup. Kita harus lebih menyuarakan dan kita harus bersyukur Indonesia ini juga memiliki masyarakat yang satu suara dengan pemerintah. Jadi kita sudah satu trek bagaimana pemerintah ini mengarahkan masyarakat ini untuk memback up mereka dalam perjuangan politik baik di panggung-panggung level nasional maupun internasional,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, International Networking for Humanitarian (INH) juga memberikan 500 hidangan buka puasa untuk jamaah dan warga di sekitar Masjid Sejuta Pemuda Kota Sukabumi.

Muhammad Hadiyan Abshar selaku Manager Program INH mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial kepada masyarakat.

“Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya berbagi dan saling membantu, terlebih di bulan yang penuh berkah ini,” ujar Hadiyan.

“Semoga kebaikan yang dibagikan pada hari ini membawa manfaat yang besar bagi semua pihak, dan semoga semakin banyak orang yang terinspirasi untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan positif lainnya,” jelasnya di Kota Sukabumi.***

 

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!