Founder INH Muhammad Husein Ikut Sambut Pembebasan 71 Tahanan Palestina di Kairo

Founder INH Muhammad Husein Ikut Sambut Pembebasan 71 Tahanan Palestina di Kairo

NewsINH, Kairo –  Founder atau Pendiri lembaga International Networking for Humanitarian (INH) Muhammad Husein “Gaza” ikut menyambut kedatangan 71 tahanan Palestina yang keluarkan ke Mesir menyusul pertukaran tahanan dengan Israel.

Kata Husein, penyambutan diadakan di satu hotel di Kairo, Mesir pada hari Ahad dini hari (26/1/2025) kemarin waktu setempat.

Husein menjelaskan, seluruh bekas tahanan Palestina yang tiba di Mesir adalah penerima vonis penjara seumur hidup, dan telah menjalani hukuman 25 tahun bahkan 30 tahun di penjara-penjara Israel.

“Saya senang sekali bisa mewakili teman-teman dari Indonesia untuk merasakan kebahagian ini, peristiwa bersejarah ini,” kata Husein menggambarkan suasana haru dan bahagia dalam peristiwa itu.

Menurut laporan sejumlah media internasional, 71 warga Palestina yang dikeluarkan via Mesir adalah orang-orang yang dinilai Israel sangat berbahaya. Sehingga tidak bisa dibebaskan ke Tepi Barat, Jerusalem, ataupun ke Jalur Gaza.

Kata Husein, para bekas tahanan ini akan ditampung ke negara ketiga semisal Aljazair, Tunisia, Maroko, Mauritania, Turki, dan lainnya.

Pada Sabtu (25/1/2025) kemarin para pejuang Palestina dan Israel melakukan pertukaran tahanan gelombang kedua. Hamas membebaskan empat tentara perempuan Israel, sedangkan Israel membebaskan 200 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Dari 200 orang itu, 17 orang dibebaskan ke Gaza, 71 ke Mesir, dan sisanya ke wilayah Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem).

“Mereka berhasil bebas setelah pejuang Gaza menaklukkan kesombongan penjajah zionis Israel. Sehingga mereka harus menerima syarat dari Gaza untuk membebaskan tahanan-tahanan Palestina,” kata Husein.

 

Sumber: Gazamedia

Horeee….!!! Israel Mundur, Warga Mulai Kembali ke Gaza Utara

Horeee….!!! Israel Mundur, Warga Mulai Kembali ke Gaza Utara

NewsINH, Gaza – Puluhan ribu pengungsi Palestina di Gaza melintasi Koridor Netzarim dan kembali ke rumah mereka di bagian utara Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak agresi Israel di wilayah itu dimulai lebih setahun lalu. Pasukan Israel juga mundur dari koridor yang membelah Gaza itu sebagai bagian kesepakatan gencatan senjata.

Militer Israel mengatakan warga Palestina diizinkan melintasi Jalan al-Rashid dengan berjalan kaki mulai pukul 07.00 setempat, dan Jalan Salah al-Din dengan kendaraan mulai pukul 09.00.

Koresponden Aljazirah melaporkan banyak orang menyambut orang yang mereka cintai. Mereka membawakan mereka air dan makanan dan mereka saling berpelukan. Keluarga yang membawa barang-barangnya dan akan bepergian dengan keledai atau mobil, diperbolehkan melakukannya pada pukul 9 pagi waktu setempat dari Jalan Salah al-Din.

Meski begitu, suasana di Jalur Gaza utara ini dipenuhi dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Ini adalah momen bersejarah bagi seluruh warga Palestina untuk menyaksikan kembalinya 1,5 juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi sejak awal perang.

Rekaman video juga menunjukkan pasukan Israel menarik diri dari Netzarim. Rekaman tersebut, yang diterbitkan oleh seorang reporter saluran 12 Israel, menunjukkan momen-momen awal penarikan pasukan Israel dari apa yang disebut Koridor Netzarim. Rekaman menunjukkan beberapa kendaraan militer melaju di sepanjang jalan yang sepi di malam hari dan melewati gerbang besi.

Segera setelah orang-orang di sini mendengar pernyataan Israel serta jam yang ditentukan bahwa mereka boleh menyeberang ke Gaza Utara, kegembiraan dan kebahagiaan melonjak.

Sekitar pukul 05.00 orang-orang sudah berkumpul dalam jumlah besar, meskipun cuaca dingin. Terlihat perubahan suasana hati setiap orang yang belum pernah sebahagia ini dalam 15 bulan terakhir. Orang-orang menggambarkan momen ini sebagai momen bersejarah. Mereka mengatakan hal ini sama pentingnya dengan pengumuman gencatan senjata. Bagi mereka, ini adalah hari kemenangan.

Daerah tengah Gaza dipenuhi ribuan warga Palestina yang mengungsi. Ini dulunya merupakan jebakan maut bagi mereka yang mencoba kembali ke rumah mereka. Mereka ditembak oleh penembak jitu Israel dan menjadi sasaran artileri dan drone.

Sebuah kesepakatan telah dicapai antara perlawanan Palestina dan Israel, yang akan memulangkan warga Palestina ke rumah mereka di Jalur Gaza utara pada Senin. Timpalannya, Hamas sepakat untuk membebaskan tiga tawanan Israel sebelum Jumat, 31 Januari 2025.

Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari. Pertukaran khusus ini terjadi setelah rezim Israel melanggar klausul perjanjian gencatan senjata, dengan menghalangi jalan warga Palestina yang datang dari wilayah selatan, menuju rumah mereka di Jalur Gaza utara. Rezim Israel mengatakan bahwa mereka akan terus memblokir jalan warga Palestina sampai tawanan Israel Arbel Yehud dibebaskan.

Yehud ditahan oleh Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina (PIJ), setelah ditangkap pada 7 Oktober 2023. Rezim Israel mendorong pembebasan Yehud pada hari Sabtu dengan dalih status sipilnya, namun Perlawanan Palestina menganggapnya menjadi seorang tentara yang bertugas dengan pasukan pendudukan Israel.

Kini, para mediator memfasilitasi sebuah kesepakatan, yang akan menghasilkan pembebasan Yehud dan dua tawanan lainnya yang tidak disebutkan namanya sebelum hari Jumat mendatang dengan imbalan pembebasan lebih banyak tahanan Palestina dan yang lebih penting adalah kembalinya warga Palestina ke Jalur Gaza utara pada Senin.

Perlawanan Palestina juga akan membebaskan tiga tawanan lainnya pada Sabtu, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata awal. Perlu dicatat bahwa Yehud bekerja untuk NSO Group Technologies yang terkenal, sebuah perusahaan Israel yang memproduksi spyware Pegasus.

Selain itu, al-Ansari mengatakan bahwa pengaturan baru ini juga membuat Perlawanan Palestina mengungkapkan status sejumlah tawanan yang seharusnya dibebaskan pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

Sementara itu, rezim Israel akan menyerahkan daftar termasuk nama 400 warganya yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, setiap Ahad hingga tahap pertama selesai.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas juga menegaskan bahwa mereka memberikan mediator Qatar dan Mesir status spesifik setiap tawanan yang akan dibebaskan pada tahap perjanjian ini. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan pendudukan Israel akan mengizinkan warga Palestina menyeberang ke Gaza utara pada Senin.

 

Sumber: Republika

Liga Arab Tolak Upaya Pemindahan Rakyat Palestina

Liga Arab Tolak Upaya Pemindahan Rakyat Palestina

NewsINH, Kairo – Liga Arab pada Minggu (26/1/2024) kemarin menolak upaya pemindahan warga Palestina dan menegaskan aktivitas untuk itu, baik melalui pemukiman ulang, aneksasi, atau perluasan permukiman, “telah terbukti gagal di masa lalu.”

“Melanggar prinsip-prinsip yang telah mapan dan komitmen jangka panjang, yang mendapat konsensus Arab dan internasional, hanya akan memperpanjang konflik dan membuat perdamaian semakin sulit dicapai,” demikian pernyataan Liga Arab.

Liga Arab kembali menegaskan bahwa “perjuangan rakyat Palestina adalah tentang tanah dan manusia, dan upaya untuk mencabut mereka dari tanah melalui relokasi, aneksasi, atau perluasan permukiman telah berulang kali gagal di masa lalu.”

Organisasi tersebut menekankan bahwa upaya semacam itu “ditolak dan melanggar hukum internasional.”

Liga Arab juga menyatakan bahwa “memaksa orang untuk meninggalkan tanah mereka hanya bisa disebut sebagai pembersihan etnis.”

Dalam pernyataannya, Liga Arab menekankan bahwa “situasi saat ini memerlukan upaya terus-menerus dari semua pihak untuk memperkuat dan mempertahankan gencatan senjata sebagai langkah awal untuk segera memulai rekonstruksi Gaza dan menyembuhkan luka rakyatnya, yang telah mengalami 15 bulan berturut-turut dari perang brutal.”

“Infrastruktur Jalur Gaza telah mengalami kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang modern,” lanjut pernyataan itu.

Liga Arab menyerukan kepada “semua negara yang meyakini solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian untuk bekerja secara serius dan segera memulai proses yang kredibel guna mewujudkan solusi ini dan menerapkannya di lapangan sesegera mungkin.”

Liga Arab menambahkan, “Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan perdamaian bagi rakyat Palestina, Israel, serta seluruh masyarakat di kawasan dan dunia.”

Presiden AS Donald Trump menggambarkan Gaza sebagai “lokasi yang hancur” dan pada Sabtu menyerukan untuk “membersihkan habis” wilayah Palestina tersebut dan merelokasi warga Palestina ke Yordania dan Mesir.

“Saya lebih memilih bekerja sama dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi lain di mana mereka mungkin bisa hidup damai untuk perubahan,” katanya kepada wartawan di atas Air Force One.

“Anda berbicara tentang 1,5 juta orang, dan kita bersihkan semuanya dan mengatakan, ‘Kalian tahu, ini sudah selesai,’” tambahnya.

Proposal Trump ini muncul sepekan setelah gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.

Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kehancuran luas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut banyak nyawa, termasuk orang tua dan anak-anak, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan global terburuk dalam sejarah.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November tahun lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di Jalur Gaza.

Sumber: Anadolu/Antara

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!