Hadirkan Para Saksi Genosida, INH Gelar Ngabuburit “Cerita Garis Depan Gaza”

Hadirkan Para Saksi Genosida, INH Gelar Ngabuburit “Cerita Garis Depan Gaza”

NewsINH, Bogor – Setidaknya dalam enam bulan agresi Israel ke Jalur Gaza baik melalui udara, darat dan pengetatan blokade, sudah lebih dari 32 ribu jiwa warga sipil Gaza, Palestina syahid, mayoritas adalah wanita dan anak-anak serta puluhan ribu lainnya luka-luka.

Pembantaian satu dan pembantaian lainnya terus terjadi hingga hari ini di Gaza, banyak diantaranya saat mereka hendak mencari makan untuk keluarganya yang kelaparan. Seperti “pembantain terigu” yang tidak hanya hanya terjadi sekali, namun berkali-kali terjadi kepada warga yang hendak mengambil bantuan dan ditarget oleh Israel.

International Networking for Humanitarian (INH) terus secara aktif dalam enam bulan ini menyalurkan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia melalui tim INH di Jalur Gaza yang juga adalah korban dari agresi kali ini. Bantuan yang sudah disalurkan didokumentasikan dan dilaporkan secara rutin serta dipublish di berbagai media sosial maupun berita nasional.

 

Kali ini, INH menghadirkan para saksi genosida Israel di Jalur Gaza yang membagikan cerita langsung untuk para saudaranya di Indonesia melalui kegiatan “Ngabuburit bareng Muhammad Husein Gaza dan Para Saksi Garis Depan Gaza” yang termasuk diantaranya adalah Jurnalis Muhammad Al Masri, Akademisi Muhammad Qaddoura, Aktivis Muslimah Jinan Muslim, tiga anak saksi genosida Bushra, Ahmed, Selwan, serta musisi Indonesia Bebi Romeo dan publik figur Meisya Siregar. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur pada hari Jumat 29 Maret 2024.

Kegiatan ngabuburit bermanfaat ini juga menghadirkan 48 photo-photo eksklusif hasil jepretan Muhammad Al Masri yang aktif dikenal sebagai fotografer di Jalur Gaza. Selama agresi, Al Masri adalah salah satu jurnalis yang terus secara aktif mempublish dokumentasi kekejaman Zionis di Jalur Gaza melalui lensa kameranya.

Para saksi ini adalah mereka yang sejak lahirnya menyaksikan penjajahan, agresi, blokade yang semakin parah hingga hari ini. Bahkan di agresi kali ini, mereka kehilangan teman, kerabatnya yang syahid akibat serangan udara maupun darat.

“Saya sangat senang sekali bisa hadir di tengah-tengah saudara muslim kami di Indonesia, saya salut dengan sikap Indonesia yang selalu membantu dan peduli terhadap warga Palestina khusunya di Gaza,” kata Mohammed Al Masri, Jurnalis yang telah malang melintang dan mendokumentasikan peristiwa secara langsung kekejaman militer zionis Israel di Gaza.

Menurutnya, sudah lebih dari seratus orang rekannya sesama jurnalis di Gaza telah mati dan menjadi korban serangan Israel mereka dari berbagai kantor berita baik lokal yang ada di Palestina maupun jurnalis internasional. Tak hanya meninggal terkena serangan, banyak juga rekanya yang akhirnya menderita luka-luka dan mengalami cacar secara permanen.

“Jurnalis juga menjadi sasaran pembantaian Israel, karena mereka juga tidak menginginkan keberadaan kami, mereka secara sengaja membunuh jurnalis agar tidak tersebar secara luas photo dan video ke masyarakat Internasional,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim menyatakan, kegiatan ngabuburit sekaligus buka bersama ini merupakan agenda edukasi tentang ke Palestinaan. Pasalnya, saat ini ghirah atau semangat yang menggelora terhadap isue-isue tentang Palestina sudah mulai berkurang. Oleh karena itu dengan kegiatan seperti ini memori atau ingatan kita tentang tanggung jawab terhadap penderitaan yang di alami rakyat Palestina mulai tersentuh kembali, terlebih di momentum ramadan seperti saat ini.

“Kami berharap kepedulian soal Palestina tidak luntur, semangat itu terus menyala dan akan tetap ada oleh sebab itu kegiatan seperti ini sangat penting guna menguatkan posisi kita terhadap keberpihakan untuk bangsa Palestina,” pungkasnya. (***)

 

AS Bangun Dermaga di Gaza, Warga Palestina:  Ini Pelabuhan Pendudukan untuk Militer AS Masuk ke Perbatasan

AS Bangun Dermaga di Gaza, Warga Palestina: Ini Pelabuhan Pendudukan untuk Militer AS Masuk ke Perbatasan

NewsINH, Gaza – Warga Palestina di Jalur Gaza menggambarkan dermaga sementara yang dibangun Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Kota Gaza sebagai “pelabuhan pendudukan”.

Presiden AS Joe Biden pada 7 Maret mengumumkan bahwa dirinya telah menugasi militer AS untuk membangun dermaga sementara di lepas pantai Gaza untuk pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, karena Israel kembali hanya membiarkan sedikit bantuan masuk ke daerah kantong tersebut melalui jalur darat.

Departemen Pertahanan AS juga mengatakan bahwa pembangunan dermaga sementara itu dapat memakan waktu 60 hari, yang setelahnya dua juta makanan per hari akan diberikan ke Gaza.

Sementara itu, permintaan warga Palestina atas peralatan untuk membersihkan puing-puing rumah yang dibom selama berbulan-bulan akibat serangan Israel, serta untuk mengambil jenazah mereka yang meninggal, dan untuk membantu korban luka tidak pernah terjawab selama enam bulan terakhir.

Akan tetapi, dalam beberapa minggu belakangan, dengan dukungan AS, sejumlah buldoser dan truk yang dikirim oleh Israel ke perbatasan Gaza telah mengangkut ribuan ton puing-puing dari rumah-rumah yang hancur di Gaza, beserta bagian-bagian tubuh, ke pantai daerah yang dilanda bencana untuk digunakan dalam pembangunan dermaga baru.

Seorang analis politik Palestina Usame Abdulhadi yang berbicara kepada Anadolu, menuduh AS dan Israel tidak jujur mengenai proyek tersebut.

“Jika mereka jujur, truk dan buldoser besar yang memasuki Gaza untuk membangun pelabuhan akan membantu menyelamatkan ribuan orang yang terluka yang terus mati kehabisan darah di bawah reruntuhan rumah yang dihancurkan oleh negara pendudukan (Israel),” katanya.

“Dermaga ini akan dibangun untuk memperkuat kedaulatan Israel di pesisir pantai, membuat Perlintasan Perbatasan Rafah tidak efektif, mengakhiri kedaulatan Palestina, dan mendorong migrasi masyarakat Gaza,” Abdulhadi mengingatkan.

Menggarisbawahi bahwa Israel telah memblokade Gaza, menutup penyeberangan perbatasan, dan menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan, ia mengatakan: “Israel mengambil langkah ini tanpa mendapatkan keuntungan tersembunyi adalah tidak masuk akal. Tampaknya situasi ini sebenarnya terkait dengan mendorong migrasi warga Palestina dari Jalur Gaza.”

Abdulhadi mengatakan AS dan Israel berusaha menguasai sebagian pantai Gaza dengan dalih melindungi dermaga, memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mencegah Hamas menguasai wilayah tersebut.

“Ini adalah pelabuhan pendudukan, yang memungkinkan militer AS masuk ke perbatasan Gaza,” tambahnya.

 

Sumber: Anadolu / Antara

AI Minta Dunia Lindungi Rakyat Palestina dari Anacaman Genosida Israel

AI Minta Dunia Lindungi Rakyat Palestina dari Anacaman Genosida Israel

NewsINH, London –Amnesty Internasional (AI) sebuah lembaga yang bergerak dibidang hak asasi manusia meminta dunia untuk melindungi rakyat Palestina dari ancaman genosida Israel terhadap warga Gaza.

AI juga  menyambut baik laporan baru Pelapor Khusus PBB di daerah pendudukan di wilayah Palestina. Pelapor Khusus PBB menemukan terdapat “dasar masuk akal untuk meyakini” Israel melakukan genosida di Gaza.

“Upaya lembaga ini harus menjadi seruan penting mendorong negara-negara bertindak. Mereka harus menegakan kewajiban mereka di bawah Konvensi Genosida dan mengambil langkah konkrit untuk melindungi rakyat Palestina di Gaza hari ini,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard seperti dikutip dari Aljazirah, Selasa (26/3/2024).

“Sudah waktunya untuk bertindak mencegah genosida,” tambahnya.

Callamard mendesak negara-negara untuk menerapkan tekanan politik pada pihak-pihak yang bertikai untuk mematuhi resolusi gencatan senjata Gaza, Dewan Keamanan PBB yang diadopsi Senin (25/3/2024) kemarin.

Ia mengatakan, mereka harus menggunakan pengaruhnya agar Israel mematuhi resolusi itu, termasuk menghentikan serangan dan mencabut langkah-langkah pembatasan pengiriman bantuan kemanusiaan. Callamard juga meminta negara-negara menerapkan embargo senjata komprehensif pada semua pihak dalam konflik, termasuk menekan Hamas dan kelompok bersenjata lain untuk membebaskan semua sandera sipil.

Dalam laporan yang dirilis Senin malam lalu Pelapor Khusus PBB di wilayah Palestina Francesca Albanese mengatakan terdapat indikasi yang jelas Israel telah melanggar tiga dari lima tindakan yang dilarang di Konvensi Genosida.

“Sifat dan skala serangan Israel yang luar biasa di Gaza dan kehancuran kehidupan yang diakibatkannya mengungkapkan niat untuk menghancurkan fisik Palestina sebagai kelompok,” kata Albanese yang ditunjuk Dewan Hak Asasi Manusia PBB tapi bukan suara resmi PBB.

 

Sumber: Aljazirah/Republika

 

Alhamdulillah, Resolusi DK PBB Sepakati Gencatan Senjata di Gaza Selama Puasa

Alhamdulillah, Resolusi DK PBB Sepakati Gencatan Senjata di Gaza Selama Puasa

NewsINH, New York – Alhamdulillah penantian panjang dan harapan dunia internasional terhadap krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina akan segera berakhir setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) meloloskan resolusu gencatan senjata selama bulan puasa ramadan.

Dikutip dari tempo.co, Rabu (27/3/2024) keputusan ini disepakati pada hari Senin  25 Maret 2024 waktu setempat, Dewan Keamanan PBB di markasnya New York meloloskan resolusi gencatan senjata di Gaza selama Ramadan. Kesepakatan ini menjadi resolusi pertama PBB untuk menghentikan pertempuran tanpa veto dari Amerika Serikat (AS). Resolusi DK PBB ini juga menjadi yang pertama usai Israel menggempur Gaza secara brutal selama 171 hari atau 5 bulan lebih.

“Rakyat Palestina sangat menderita. Pertumpahan darah ini sudah berlangsung terlalu lama. Merupakan kewajiban kita untuk mengakhiri pertumpahan darah ini, sebelum terlambat,” kata Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, pada 25 Maret 2024.

Sebanyak 14 anggota DK PBB memberikan suara mendukung resolusi “menuntut gencatan senjata segera” untuk bulan suci Ramadan. Resolusi tersebut disahkan dengan skor 14-0 setelah AS memutuskan tidak menggunakan hak veto.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengungkapkan pihaknya memilih abstain terhadap resolusi tersebut. Selain itu, pihak AS juga abstain menuntut pembebasan semua sandera selama serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. Sikap abstain AS memberikan perizinan DK melakukan gencatan senjata segera selama Ramadan.

Pada pertemuan tersebut, perwakilan Mozambik menekankan perlunya mengakhiri bencana di Gaza yang merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional. DK PBB secara konsisten sepakat untuk menghormati hukum internasional yang wajib dilakukan setiap pihak. Menurut perwakilan Mozambik, penting untuk menyetujui gencatan senjata yang komprehensif dan perdamaian abadi di wilayah tersebut.

Berikut isi Resolusi DK PBB: Gencatan Senjata di Gaza selama Ramadan
Mengacu un.org, DK PBB mengadopsi resolusi 2728 pada 2024 (S/RES/2728(2024)) dengan suara 14 mendukung dengan satu abstain dari AS. Adapun, isi resolusi ini sebagai berikut, yaitu:

DK PBB menuntut gencatan senjata segera selama Ramadan yang dihormati oleh semua pihak mengarah pada gencatan senjata berkelanjutan langgeng. Selain itu, juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat dari semua sandera serta memastikan akses kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan medis dan kemanusiaan mereka lainnya. Selain itu, terdapat tuntutan lebih lanjut berupa para pihak mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional dalam kaitannya dengan semua orang yang mereka tahan;

DK PBB menekankan kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan kemanusiaan dan memperkuat perlindungan warga sipil di seluruh Jalur Gaza serta mengulangi permintaannya untuk mengangkat semua hambatan penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar. Isi ini sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional serta resolusi 2712 (2023) dan 2720 (2023); dan
Memutuskan untuk tetap aktif menangkap masalah ini.

Menurut delegasi Aljazair, “Akhirnya, Dewan Keamanan memikul tanggung jawabnya.” Delegasi ini menyambut baik adopsi resolusi DK PBB yang telah lama ditunggu-tunggu. Delegasi Aljazair juga menekankan bahwa DK PBB harus bertanggung jawab untuk memastikan implementasi ketentuan resolusi gencatan senjata Gaza ini.

 

Sumber: Tempo

Innalillahi, 18 Warga Gaza Meninggal Saat Berebut Bantuan Yang Dikirim Via Udara

Innalillahi, 18 Warga Gaza Meninggal Saat Berebut Bantuan Yang Dikirim Via Udara

NewsINH, Gaza – Setidaknya 18 warga Palestina meninggal saat hendak mengambil bantuan yang dijatuhkan dari udara ke Gaza baru-baru ini, 12 diantaranya tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan, mengutip kementerian kesehatan Gaza.

Mereka termasuk di antara ratusan orang yang berenang ke laut dekat Pantai As-Sudaniya di Gaza pada Senin setelah paket bantuan diterjunkan ke sana.

“Mengapa pihak yang menyalurkan bantuan tidak bisa menyampaikannya melalui penyeberangan?” Muhammad Sobeih, salah satu warga Gaza yang terjun ke laut untuk mendapatkan bantuan, mengatakan kepada Al Jazeera saat itu. “Penyeberangannya lebih aman dan mudah.”

Sementara itu, enam warga Palestina lain meninggal terinjak-injak saat massa berebut bantuan makanan di Gaza utara, di mana kelaparan ekstrem merajalela, lapor kantor media Gaza.

Kantor media Gaza mengatakan bahwa bantuan yang diberikan melalui udara adalah tindakan yang “kasar” dan “sia-sia” mengingat kondisi seperti kelaparan di Gaza utara, dan menyerukan pembukaan jalur penyeberangan darat yang dapat membawa lebih banyak bantuan dengan cara yang lebih aman dan efisien.

Awal bulan ini, setidaknya lima warga Palestina tewas di Gaza utara akibat paket bantuan yang dijatuhkan dari udara menabrak mereka setelah parasutnya gagal dibuka. Hal ini memicu lebih banyak kritik terhadap metode pengiriman bantuan tersebut.

Kisah pilu warga Palestina untuk memperoleh makanan bagi diri mereka dan keluarganya terus terdengar.

Pagi itu, sebuah pesawat militer membelok di atas reruntuhan Kota Gaza dan menjatuhkan puluhan parasut hitam yang membawa bantuan makanan.

Di darat, di mana hampir tidak ada bangunan yang masih berdiri, laki-laki dan anak laki-laki yang kelaparan berlomba menuju pantai di mana sebagian besar bantuan tampaknya telah mendarat.

Lusinan dari mereka berdesak-desakan untuk mendapatkan makanan, dengan kerumunan orang yang berkumpul di bukit pasir yang dipenuhi puing-puing.

“Orang-orang sekarat hanya untuk mendapatkan sekaleng tuna,” kata Mohammad al-Sabaawi sambil membawa tas yang hampir kosong di bahunya, dan seorang anak laki-laki di sampingnya.

“Situasinya tragis, ketika kami sedang dilanda kelaparan. Apa yang bisa kami lakukan? Mereka mengejek kami dengan memberi kami sekaleng kecil tuna.”

Kelompok-kelompok bantuan mengatakan hanya sebagian kecil dari pasokan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan telah tiba di Gaza sejak Oktober karena pengepungan Israel yang sedang berlangsung.

Sementara PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan di bagian utara wilayah tersebut pada Mei, jika tidak ada intervensi segera sejak militer Israel mencegah bantuan masuk ke wilayah tersebut.

Bantuan yang masuk ke Jalur Gaza melalui jalur darat jauh di bawah tingkat sebelum perang, sekitar 150 kendaraan per hari dibandingkan dengan setidaknya 500 truk bantuan sebelum perang, menurut UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Ketika warga Gaza semakin putus asa, pemerintah asing beralih menggunakan bantuan udara, khususnya di wilayah utara yang sulit dijangkau, termasuk Kota Gaza.

Amerika Serikat, Prancis dan Yordania adalah beberapa negara yang melakukan bantuan via udara kepada orang-orang yang tinggal di reruntuhan kota terbesar di wilayah yang terkepung tersebut.

Namun awak pesawat sendiri mengatakan bantuan tersebut tidak cukup. Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Jeremy Anderson menyatakan awal bulan ini bahwa apa yang mampu mereka berikan hanyalah “setetes air” dari apa yang dibutuhkan.

Operasi udara juga dirusak oleh kematian. Lima orang di darat tewas karena terjatuh dan 10 lainnya terluka setelah parasut tidak berfungsi, menurut seorang petugas medis di Gaza.

Seruan meningkat agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan melalui jalur darat, sementara Israel menyalahkan PBB dan UNRWA karena tidak mendistribusikan bantuan di Gaza.

“Warga Palestina di Gaza sangat membutuhkan apa yang telah dijanjikan – membanjirnya bantuan. Bukan tetesan. Bukan tetes,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres pada Minggu setelah mengunjungi perbatasan selatan Gaza dengan Mesir di Rafah.

“Melihat di Gaza, tampaknya empat penunggang kuda perang, kelaparan, penaklukan, dan kematian sedang berlari melintasinya,” tambahnya.

Israel telah melancarkan invasi brutal melalui udara dan darat ke Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 32.333 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza.

Sekembalinya ke rumah di Kota Gaza dengan sedikit uang untuk menghidupi keluarganya, seorang pria Palestina lainnya mengatakan situasi mereka sangat menyedihkan.

“Kami adalah warga Gaza, menunggu bantuan, rela mati demi mendapatkan sekaleng kacang – yang kemudian kami bagikan kepada 18 orang,” katanya.

 

Sumber: Al Jazeera/Al Arabiya/ Tempo

Astaghfirullah, Ketua UNRWA: Israel Tak Lagi Izinkan Bantuan Masuk Gaza Utara

Astaghfirullah, Ketua UNRWA: Israel Tak Lagi Izinkan Bantuan Masuk Gaza Utara

NewsINH, Gaza – Gelombang kelaparan di Gaza bagian utara akan semakin parah. Pasalnya, otoritas Israel memberikan sinyal untuk pelarangan pengiriman bantuan kemanusiaan kewilayah tersebut. Hal ini disampaikan Philippe Lazzarini Kepala UNRWA, pada Minggu (24/3/2024) kemarin.

Ia mengungkap kalau Israel telah mengabarkan pada UNRWA bawah Tel Aviv tidak akan lagi mengizinkan konvoi bantuan makanan dari UNRWA masuk ke utara Gaza.

“Ini keterlaluan dan sengaja untuk menghalangi bantuan penyelamat nyawa dalam musibah kelaparan yang dibuat oleh ulah manusia. Upaya menghalang-halangi ini harus dicabut,” kata Lazzarini.

UNRWA bertugas mendistribuskan bantuan dan layanan ke pengungsi Palestina di Gaza dan penjuru kawasan. Lembaga itu berada dalam krisis sejak Israel menuduh ada puluhan staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023. Amerika Serikat sebagai negara pendonor terbesar UNRWA telah membekukan sementara pendanaan ke sana. Langkah Amerika Serikat ini membuat masa depan UNRWA tak pasti.

Akan tetapi, beberapa negara seperti Kanada, Australia dan Swedia masih mengucurkan dana bantuan ke UNRWA. Pada akhir pekan lalu, Lazzarini kunjungan kerja ke Kairo, namun dia ditolak masuk lagi ke Gaza oleh otoritas Israel.

“Dengan mencegah UNRWA memenuhi mandat di Gaza, maka waktu menuju kelaparan akan berjalan semakin cepat. Itu artinya, semakin banyak orang akan mati kelaparan, dehidrasi dan kurangnya tempat tinggal,” kata Lazzarini.

Lazzarini menekankan otoritas Israel harus mengizinkan pengiriman skala besar bantuan makanan ke wilayah utara, termasuk melalui UNRWA, organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza. Sebab anak-anak bakal terus meninggal akibat gizi buruk dan dehidrasi. Ini adalah hal yang amat berat tidak bisa menjadi hal wajar

Lebih dari 32.100 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza dan lebih dari 74.400 orang lainnya. Serangan tersebut juga menyebabkan kehancuran massal, pengungsian dan krisis kebutuhan pokok. Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.

 

Sumber: Reuters/Tempo

INH Salurkan Ribuan Paket Iftar untuk Pengungsi di Jalur Gaza

INH Salurkan Ribuan Paket Iftar untuk Pengungsi di Jalur Gaza

NewsINH, Gaza – Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan seribu paket Iftar atau buka puasa setiap harinya selama ramadan untuk ribuan pengusi korban perangan genosida Israel di wilayah Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan.

“Bantuan paket iftar untuk saudara-saudara kita di Gaza ini merupakan hasil penggalangan donasi INH dari masyarakat Indonesia baik dari program agresi maupun program ramadan 2024,” kata Ibnu Hafidz Manager Program INH, Minggu (24/3/2024).

Menurutnya, untuk special ramadan 1445 hijriyah ini, pihaknya menyediakan paket iftar yang terus didistribusikan baik di titik pengungsian yang ada di wilayah Selatan Gaza maupun titik lainya seperti di wilayah Gaza Utara yang merupakan zona merah sejak terjadinya serangan militer Israel diwilayah tersebut.

“Untuk satu porsi menu iftar ini bisa dikonsumsi kurang lebih tiga orang, jadi jika setiap hari kami distribusi seribu paket itu artinya bisa mencukupi pangan kurang lebih sebanyak tiga ribu pengungsi setiap hari,” katanya.

Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim menjelaskan sejak Oktober INH terus mengampanyekan bantuan darurat agresi melalui dua platform baik di website INH maupun melalui  Kitabisa. Per 21 Maret 2024, bantuan yang telah disalurkan dalam 5 bulan berkisar pada $418.146 (Rp6,5 miliar) dengan jumlah penerima manfaat 75,986 KK atau setidaknya 379.930 warga di sepanjang Jalur Gaza bekerja sama dengan berbagai komunitas kemanusiaan serta relawan lokal.

Untuk Ramadan, per 23 Maret 2024, INH menyalurkan 2000 Paket Makanan (Food Package) dan 2000 Set Pakaian (Clothes Set) untuk keluarga di Jalur Gaza utara dan selatan yang melingkupi, jabalia, bait lahia, bait hanoon, jabalia camp, shaikh radwan, shoja`yah, Rafah dan Khan Younis.

“Kedua bantuan ini merupakan salah satu kebutuhan yang paling urgen saat ini, terutama mereka yang meninggalkan rumah mereka dengan tidak membawa barang apapun bahkan pakaian, banyak warga yang berusaha kembali ke rumah mereka untuk mengambil pakaian. Namun, banyak juga yang tidak bisa karena seluruh barang-barang mereka tertimbun rata oleh reruntuhan,” Kata Luqman.

INH terus mengupayakan penyaluran bantuan dari masyarakat Indonesia melalui tim INH yang tersisa di Jalur Gaza walaupun dengan berbagai kesulitan dan duka yang dialami relawan kami di lapangan.

“Kami terus berkordinasi setiap hari dengan tim di lapangan, memastikan bantuan sampai dan cepat,” tambah Luqman.

Sementara itu, Shuaib Abu Daqqa Koordinator INH Gaza menyatakan banyak terimakasih kepada masyrakat Indonesia yang terus memberikan dukungan untuk masyarakat di Jalur Gaza. Menurutnya, puasa ramadan taun ini sangat kelam dan  mencengkam karena perang masih terus berlangsung.

“Kita berdiri dalam keadaan hormat dan syukur untuk Kitabisa dan rakyat Indonesia yang banyak membantu semoga menjadi berkah dan terus berdiri mendukung kami warga Jalur Gaza dalam perang ini terimakasih semoga Allah memberkahi kalian dan senantiasa diberikan kemudahan,” ucapnya.

Seperti diketahui bersama seningkatnya agresi di minggu kedua Ramadan di Jalur Gaza, Palestina membuat angka syahid mencapai 32.226 jiwa sejak 7 Oktober, serta melukai 74.598 jiwa, belum termasuk ribuan korban hilang yang terjebak di bawah reruntuhan. Rata-rata angka kematian 84 jiwa per hari.

Serangan terbaru menargetkan RS As Shifa secara intens dalam 7 hari membuat seluruh petugas kesehatan diculik, pasien dibunuh dan laporan jurnalis Gaza menyebutkan para petugas medis juga dibunuh oleh tentara Israel. Mereka juga teus menghancurkan bangunan rumah warga secara sistematis dimana pun mereka melewati area bangunan warga.

Pembahasan gencatan senjata yang hingga hari ini masih belum disepakati serta bantuan kemanusiaan yang belum bisa masuk akibat blokade, membuat keselamatan warga Gaza berpacu dengan waktu. Kelaparan dan malnutrisi menjadi musuh yang menunggu di pojok ruangan, pelan-pelan mendekat. Bagi warga di Gaza utara, hal itu lain ceritanya. Kelaparan sudah hampir merata, keselamatan warga tidak terjamin karena banyak rute jalan sudah dikuasai pasukan penjajah. (***)

Gaza Makin Menyedihkan, Bangsal RS Dipenuhi Anak-anak Kelaparan

Gaza Makin Menyedihkan, Bangsal RS Dipenuhi Anak-anak Kelaparan

NewsINH, Gaza – Rumah sakit di Gaza dipenuhi pasien anak yang kelaparan dan kekurangan gizi akut. Salah satunya adalah Fadi al-Zant yang berusia enam tahun. Ia mengalami kekurangan gizi akut, tulang rusuknya menonjol di bawah kulit kasar, matanya cekung saat ia terbaring di tempat tidur di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, tempat terjadinya kelaparan.

Kaki Fadi yang kurus tidak mampu lagi menopangnya untuk berjalan. Foto-foto Fadi sebelum perang menunjukkan seorang anak yang tersenyum dan tampak sehat. Ia berdiri dengan celana denim biru di samping saudara kembarnya yang lebih tinggi dengan rambut disisir. Sebuah klip video pendek menunjukkan dia menari di sebuah pesta pernikahan dengan seorang gadis kecil.

Fadi menderita penyakit fibrosis kistik. Sebelum konflik, ia mengonsumsi obat-obatan yang tidak dapat lagi ditemukan oleh keluarganya. Ia juga mengonsumsi berbagai jenis makanan seimbang yang kini tidak lagi tersedia lagi di Gaza, menurut ibunya, Shimaa al-Zant.

“Kondisinya semakin buruk. Dia semakin lemah. Dia terus kehilangan kemampuannya untuk melakukan sesuatu,” katanya dalam video yang diperoleh Reuters dari seorang pekerja lepas. “Dia tidak bisa berdiri lagi. Saat saya membantunya berdiri, dia langsung terjatuh.”

Krisis kesehatan kian parah setelah lebih dari lima bulan setelah serangan darat dan udara Israel ke Gaza. Makanan, obat-obatan dan air bersih di Gaza kian langka.

Rumah sakit Kamal Adwan, yang merawat Fadi, juga telah merawat sebagian besar dari 27 anak. Menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai pejuang Hamas, mereka meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi dalam beberapa pekan terakhir.

Korban lainnya meninggal di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza, juga di utara, kata kementerian. Di kota paling selatan Rafah, lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari serangan Israel.

Menurut laporan dari Reuters, ada 10 anak-anak yang mengalami kekurangan gizi parah di pusat kesehatan al-Awda di Rafah. Tanpa tindakan segera, kelaparan akan melanda di Gaza utara, di mana 300.000 orang terjebak akibat pertempuran, kata pengawas kelaparan dunia, Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC).

Sebelum perang melanda, makanan favorit Fadi adalah ayam shawarma, hidangan panggangan Levantine, kata ibunya. Dia makan banyak buah dan minum susu. Ketika perang dimulai, katanya, keluarga tersebut meninggalkan rumah mereka di distrik al-Nasr di Kota Gaza, yang mengalami kerusakan luas akibat pemboman. Mereka mengungsi sebanyak empat kali sebelum tiba di Beit Lahia.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan kurangnya obat-obatan berkontribusi terhadap memburuknya kondisi anak-anak yang meninggal.

Bagi anak-anak yang sehat sebelum konflik, kekurangan gizi yang berkepanjangan dapat menghambat perkembangan fisik dan otak. Ketika malnutrisi akut terjadi, tubuh anak berhenti tumbuh dan bayang-bayang kematian pun mengancam.

 

Sumber: Tempo/REUTERS

INH Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Wilayah Terisolir di Gaza Utara

INH Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Wilayah Terisolir di Gaza Utara

NewsINH, Gaza –Setelah melalui proses panjang Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) berhasil menyalurkan sejumlah paket bantuan kemanusiaan ke lokasi terisolasi di Jalur Gaza Utara tepatnya di kamp pengungsian Jabalia, Bait Lahia, Bait Hanoon, Shaikh Radwan dan Shojayah.

“Alhamdulillah setelah melalui proses panjang bantuan kemanusiaan INH yang merupakan hasil penggalangan dana dari masyarakat Indonesia kami salurkan ke titik-titik lokasi terparah sejak penyerangan tentara Israel ke Jalur Gaza,” kata Ibnu Hafidz Manager Program INH, Rabu (20/3/2024).

Menurutnya, bantuan kemanusiaan yang berhasil didistribusikan diantaranya, makanan hangat atau hot meal, bantuan musim dingin, uang tunai, air bersih siap minum, pakain untuk pengungsi dan paket sembako untuk keluarga korban perang dan genosida.

“Jalur Gaza bagian utara merupakan wilayah terparah, hampir semua bangunan yang ada di lokasi tersebut rata dengan tanah, sementara bantuan kemanusiaan sangat minim yang masuk ke wilayah utara Gaza,” katanya.

Saat ini, lanjut Ibnu bantuan lebih banyak masuk ke wilayah Gaza bagian selatan seperti di kawasan Raffa, Khan Younis dan daerah-daerah perbatasan Mesir. Sementara daerah lainya di Jalur Gaza utara sangat minim bantuan lantaran daerah tersebut telah hancur porak-poranda.

“Relawan kami terus bergerak cepat untuk bisa terus membantu pendistribusian makana dan logistik ke kamp-kamp pengungsian, seperti makanan siap saji yang kami masak dengan menggunakan kayu bakar karena minimnya bahan baku disana,” imbuhnya.

Pada ramadan ini juga, tambah Ibnu pihaknya terus mendistribusikan paket makanan siap saji untuk para pengungsi di wilayah tersebut. Semoga saja distribusinya bisa terus berjalan lancar dan saudara-saudara kita di Gaza bisa melaksanakan ibadah puasa dengan hikmat.

“Kami ucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah ikut serta dalam mensukseskan program bantuan kemanusiaan untuk Gaza, kami masih terus membuka open donasi hingga jalur Gaza aman dari peperangan,” tegasnya.

Sebelumnya, kantor kemanusiaan PBB sempat mengatakan mereka tidak dapat mengirimkan truk-truk bantuan ke utara Gaza. Lantaran perang di wilayah kantung yang terkepung tersebut berkecamuk. Bahkan PBB menyamakan Gaza Utara sebagai neraka dunia. (***)

 

Donasi Palestina

 

Bungkam Kebebasan, 40 Jurnalis Palestina Masih Ditahan Israel di Tepi Barat

Bungkam Kebebasan, 40 Jurnalis Palestina Masih Ditahan Israel di Tepi Barat

NewsINH, Jerusalem – Kelompok pemerhati urusan tahanan Palestina menyatakan, hingga saat ini sedikitnya 40 jurnalis Palestina masih ditahan Israel di sejumlah wilayah pendudukan Tepi Barat sejak Oktober lalu.

“Pasukan Israel menahan 61 jurnalis sejak 7 Oktober 2023, 21 di antaranya telah dibebaskan,” kata Komisi Urusan Tahanan, dan Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan gabungan seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (20/3/2024).

Tak hanya menahan jurnalis pria, tiga orang jurnalis perempuan juga termasuk di antara para tahanan tersebut, sementara 23 jurnalis ditahan tanpa diadili atau didakwa berdasarkan kebijakan penahanan administratif Israel yang terkenal buruk, menurut pernyataan tersebut.

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah pendudukan sejak Israel meluncurkan serangan militer mematikan ke Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sedikitnya 435 warga Palestina di Tepi Barat telah tewas sejak saat itu, dengan lebih dari 4.700 orang luka-luka dan 7.630 lainnya ditahan di wilayah pendudukan tersebut.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Dalam putusan sela pada Januari, mahkamah tersebut memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah guna memastikan bantuan kemanusiaan disalurkan kepada warga sipil di Gaza, yang telah didera serangan Israel dengan korban tewas lebih dari 31.800 orang sejak Oktober lalu.

 

Sumber: Anadolu Agency

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!