Gabung dengan Afsel, Bolivia Seret Israel ke ICJ atas Genosida Gaza

Gabung dengan Afsel, Bolivia Seret Israel ke ICJ atas Genosida Gaza

NewsINH, Den Haag – Bolivia resmi bergabung dengan Afrika Selatan dalam menggugat Israel atas kasus genosida di Jalur Gaza, ke Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ).

Dalam permohonan yang diajukan pada Selasa (8/10/2024) kemarin, Bolivia menyatakan bahwa negaranya ‘memiliki tanggung jawab untuk mengutuk kejahatan genosida’ yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza Palestina.

Menurut Bolivia, genosida Israel hingga kini tak kunjung berhenti dan perintah-perintah ICJ yang telah dikeluarkan selama ini hanya jadi “surat mati” bagi Israel.

“Bolivia berusaha untuk ikut campur karena menganggap bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk mengutuk kejahatan genosida,” demikian isi surat permohonan negara Amerika Selatan itu kepada ICJ, seperti dikutip Al Jazeera.

Bolivia telah memutus hubungannya dengan Israel pada November 2023. Bolivia kini bergabung dengan sederet negara lain yang ikut mendukung Afrika Selatan, di antaranya yakni Kolombia, Libya, Spanyol, Meksiko, Nikaragua, Turki, dan Palestina.

Pada 29 Desember 2023, Afrika Selatan membawa berkas gugatan setebal 84 halaman ke ICJ untuk menuntut Israel atas kasus genosida di Gaza.

Menurut Afsel, aksi-aksi Israel di Gaza merupakan genosida karena Israel berniat menghancurkan rakyat Palestina “secara substansial”. Gugatan Afsel pun mendorong ICJ menggelar sidang perdana pada 11 dan 12 Januari lalu.

Pada Januari, ICJ memutuskan bahwa Israel harus melakukan segala cara untuk mencegah genosida di Gaza dan memastikan penyelidik yang diamanatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki akses tanpa hambatan untuk datang ke Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak putusan tersebut dan mengatakan bahwa ICJ “keterlaluan”. Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan “perang yang adil.”

Sebulan setelah putusan ICJ, kelompok hak asasi manusia Amnesty International menyatakan bahwa Israel telah gagal mengambil “langkah-langkah minimum” untuk mematuhi perintah ICJ.

Afrika Selatan pun sejak itu membawa lagi masalah ini ke ICJ karena menilai situasi kemanusiaan di Gaza perlu langkah darurat baru.

Pada akhir Mei, ICJ akhirnya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangannya ke Rafah, wilayah selatan Palestina yang jadi tempat mengungsi jutaan warga saat itu. Sama seperti sebelumnya, perintah ini juga diabaikan Negeri Zionis.

Putusan-putusan ICJ sendiri bersifat final dan tanpa banding. Namun demikian, ICJ tak memiliki kewenangan untuk memaksakan putusan-putusan tersebut.

Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 42 ribu orang. Mayoritas korban anak-anak dan perempuan.

 

Sumber: CNN Indonesia/ Ajjazeera

Tolak Eavakuasi dari Israel, Warga Palestina: Lebih Baik Mati Daripada Pergi

Tolak Eavakuasi dari Israel, Warga Palestina: Lebih Baik Mati Daripada Pergi

NewsINH, Gaza – Tentara Israel yang telah menghabisi lebih dari 42.000 warga Gaza sejak tahun lalu, memerintahkan warga Palestina di Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia untuk meninggalkan rumah mereka di Gaza utara dan bergerak ke selatan.

Namun, banyak warga Palestina mengatakan tidak akan meninggalkan rumah mereka setelah dipaksa evakuasi oleh rezim Zionis.

“Lebih baik mati daripada pergi,” kata Ibrahim Awda, yang tinggal bersama keluarganya di sebuah tenda di kamp pengungsi Jabalia, kepada Anadolu dikutip dari Antara, Kamis (10/10/2024).

“Tentara pendudukan ini berusaha memaksa kami untuk bermigrasi dan pindah ke selatan setelah satu tahun bertahan di utara dan setelah kehilangan rumah dan pekerjaan kami,” paparnya, menambahkan.

Awda, yang kehilangan dua anak dan rumahnya akibat serangan Israel, mengatakan bahwa penduduk Palestina di kamp Jabalia menolak untuk mematuhi perintah evakuasi Israel.

“Mereka tidak akan meninggalkan rumah mereka di Gaza utara kecuali kami mati,” tegas lelaki yang telah berusia 42 tahun itu.

Menurut laporan Anadolu, tentara Israel telah memperketat pengepungan di sekitar Gaza utara dari segala arah, memutus hubungan dengan Gaza City. Serangan militer di Jabalia ini adalah yang ketiga oleh tentara Israel sejak pecahnya konflik Gaza tahun lalu.

Ratusan warga Palestina tewas dan ribuan terluka dalam penembakan artileri dan serangan udara Israel di kamp tersebut dalam beberapa bulan terakhir, menurut otoritas kesehatan setempat.

Awda mengatakan bahwa tentara Israel mencoba menipu warga Gaza utara dengan mengeklaim bahwa wilayah selatan “aman” bagi mereka.

“Keberlanjutan kejahatan Israel dan pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil yang mengungsi menunjukkan kebohongan mereka,” tambahnya.

Ia mencontohkan kematian sedikitnya 26 orang pada akhir pekan ini dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah dan masjid yang menjadi tempat penampungan pengungsi di kota Deir al-Balah di pusat Gaza.

“Pembantaian ini terjadi pada hari yang sama saat tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi kami untuk menuju ke selatan,” kata Awda.

Mureed Ahmad, 26, memiliki pandangan yang sama.

“Kami menolak untuk meninggalkan rumah kami sejak hari pertama perang. Kami tidak akan menerima untuk pergi sekarang,” katanya kepada Anadolu.

Pemuda Palestina ini percaya bahwa tentara Israel menggunakan “tekanan militer” untuk memaksa penduduk Jabalia mengungsi ke selatan.

“Kebijakan ini terbukti gagal, Penduduk Palestina menolak untuk meninggalkan rumah mereka meskipun tentara Israel terus mengepung,” ujarnya.

Otoritas Palestina memperkirakan ada sekitar 700.000 orang yang masih tinggal di Gaza utara. Tentara Israel telah berulang kali mengeluarkan perintah bagi warga Palestina untuk mengungsi dari wilayah mereka sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Jalur Gaza utara telah berada di bawah pengepungan ketat Israel yang membuat seluruh penduduk wilayah tersebut berada di ambang kelaparan.

As’ad Al-Nadi, seorang warga Jabalia, mengatakan bahwa ia mencoba melarikan diri dari wilayah tersebut bersama keluarganya menuju “zona aman” di Gaza City bagian barat.

“Namun, kami diserang secara langsung, menyebabkan anak laki-laki saya yang berusia 16 tahun terluka,” kenangnya.

Dia harus memapah putranya di bahunya untuk dibawa oleh ambulans ke Rumah Sakit Al-Ahli Baptist untuk mendapatkan perawatan medis. Meskipun dia masih khawatir akan keluarganya, Al-Nadi mengatakan bahwa dia tidak akan meninggalkan rumahnya di Jabalia dan pindah ke selatan.

“Saya mungkin akan pindah di dalam Gaza utara, tapi saya tidak akan pernah pindah ke selatan. Semua orang yang melarikan diri ke Gaza selatan sejak perang pecah belum dapat kembali ke Gaza utara sampai hari ini,” tegasnya.

Israel terus melakukan serangan brutal di Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan Israel telah mengakibatkan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza terlantar di tengah blokade yang sedang berlangsung, yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

 

Sumber: Anadolu/Antara

Indonesia Kembali Salurkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Palestina

Indonesia Kembali Salurkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Palestina

NewsINH, Jakarta – Pemerintah Indonesia kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina senilai USD1 juta atau sekitar Rp15,7 miliar.

Bantuan ini berasal dari Dana Siap Pakai (DSP) yang dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam Rapat Tingkat Menteri yang digelar di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Selasa (8/10/2024).

“Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan yang berasal dari DSP kepada Palestina senilai USD1 juta,” ujar Muhadjir Effendy.

Bantuan ini merupakan yang keempat kalinya diberikan Indonesia kepada Palestina. Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan bantuan total sebesar USD4,07 juta untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.

Selain Palestina, pemerintah Indonesia juga akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Sudan, Yaman, dan Vietnam, masing-masing senilai USD1 juta.

Muhadjir menjelaskan, bantuan untuk Vietnam terkait dengan bencana topan yang melanda negara tersebut pada September lalu, dan dana tersebut diambil melalui Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (DKPI).

“Indonesia terus berupaya memberikan bantuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di negara-negara yang disebutkan tadi,” kata Muhadjir.

Pengiriman bantuan kemanusiaan ini dijadwalkan berlangsung pada 14 Oktober 2024. Muhadjir berharap bantuan tersebut dapat meringankan penderitaan para korban bencana dan krisis kemanusiaan di empat negara tersebut.

“Semoga bantuan ini dapat memperkuat peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dan aksi kemanusiaan di tingkat internasional,” pungkasnya.

 

Sumber: Gazamedia

Setahun Agresi dan Genosida di Gaza, Korban Syahid Hampir 42 Ribu

Setahun Agresi dan Genosida di Gaza, Korban Syahid Hampir 42 Ribu

NewsINH, Gaza – Sedikitnya 39 lebih warga Palestina kembali syahid dalam serangan Israel di Jalur Gaza, menambah jumlah total korban meninggal dunia akibat perang genosida Tel Aviv sejak tahun lalu menjadi 41.909 orang. Hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina di daerah kantong tersebut pada Senin (7/10/2024) kemarin waktu setempat.

Pernyataan kementerian itu menambahkan bahwa sekitar 97.303 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.

“Pasukan Israel menewaskan 39 orang lagi dan menyebabkan 137 orang lainnya luka-luka dalam empat aksi pembantaian keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata Kementerian itu.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambah kementerian tersebut.

Israel melanjutkan serangan brutal ke Jalur Gaza menyusul serangan dari kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang berlangsung yang menyebabkan kelangkaan parah bahan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel menghadapi tudingan genosida di Mahkamah Internasional atas aksinya di Gaza.

 

Sumber: Anadolu/Oana / Antara

Peringatan Setahun Agresi dan Genosida, Sekjen PBB Seruhkan Perdamaian di Gaza

Peringatan Setahun Agresi dan Genosida, Sekjen PBB Seruhkan Perdamaian di Gaza

NewsINH, New York – Memperingati satu tahun konflik agresi dan genosida Israel di Gaza, yang meletus pada 7 Oktober 2023, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam pesannya pada Senin (7/10/2024) menyerukan perdamaian di Timur Tengah.

“Hari ini menandai satu tahun sejak peristiwa mengerikan pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan teror skala besar ke Israel yang menewaskan lebih dari 1.250 warga Israel dan warga negara asing, termasuk anak-anak dan perempuan,” kata Guterres dalam pesan video tersebut.

Lebih dari 250 orang diculik dan dibawa ke Gaza, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, katanya.

“Ini merupakan hari bagi komunitas global untuk mengulangi dengan suara lantang kecaman kita terhadap tindakan keji Hamas, termasuk penyanderaan,” ujar kepala PBB itu, sembari menyatakan solidaritasnya terhadap para korban dan orang-orang yang mereka kasihi serta menuntut pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat.

Guterres mengungkapkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, gelombang kekerasan dan pertumpahan darah yang mengerikan telah meletus, dan perang terus menghancurkan kehidupan dan menimbulkan penderitaan kemanusiaan yang mendalam bagi warga Palestina di Gaza, dan sekarang rakyat Lebanon.

“Ini saatnya membebaskan para sandera. Saatnya membungkam senjata. Saatnya menghentikan penderitaan yang telah melanda kawasan ini. Waktunya untuk perdamaian, hukum internasional, dan keadilan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa PBB berkomitmen penuh untuk mencapai tujuan-tujuan ini.

“Dan janganlah kita pernah berhenti berupaya untuk mencapai solusi yang berkelanjutan bagi konflik, sehingga Israel, Palestina, dan semua negara lain di kawasan ini pada akhirnya dapat hidup dengan damai dan bermartabat serta saling menghormati satu sama lain,” ujar Guterres.

Dalam sebuah pesan terpisah untuk memperingati satu tahun sejak serangan pada 7 Oktober 2023, Presiden Majelis Umum PBB Philemon Yang menekankan perlunya gencatan senjata sesegera mungkin, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, serta kembali berdialog dengan tujuan untuk menemukan solusi diplomatik atas konflik di kawasan ini.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa penderitaan manusia harus diakhiri, dan harus berakhir sekarang juga,” ujarnya.

“Tidak ada perdamaian berkelanjutan yang dapat dicapai secara militer,” ujar Yang.

“Hanya dengan solusi dua negara, berdasarkan Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi-resolusi PBB terkait, yang dapat menjamin perdamaian dan keamanan yang langgeng bagi rakyat Israel dan Palestina, dan bahkan bagi seluruh kawasan ini.” katanya.

 

Sumber: Xinhua / Antara

INH Gelar Refleksi Satu Tahun Agresi dan Genosida Israel di Gaza

INH Gelar Refleksi Satu Tahun Agresi dan Genosida Israel di Gaza

NewsINH, Bogor – Lembaga kemanusiaan International Networking For Humanitarian (INH) memperingati satu tahun agresi dan genosida Israel di Gaza dengan menggelar acara refleksi dan doa bersama untuk kemerdekaan bangsa Palestina.

Acara yang berlangsung dengan khidmat di selenggarakan di kantor INH, tepatnya di Jalan Thata Boulevard II, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada malam refleksi satu tahun ini mengangkat tema “Cahaya untuk Palestina” tema ini merupakan bentuk solidaritas dan duka mendalam bagi rakyat Palestina yang terus menghadapi krisis kemanusiaan akibat penjajahan bangsa Zionis Israel.

Dalam acara tersebut, para peserta menyalakan lilin sebagai simbol kedukaan yang mendalam atas tragedi kemanusiaan, sekaligus bentuk solidaritas untuk saudara-saudara kita di Palestina.

“Aksi ini mencerminkan keprihatinan yang mendalam atas penderitaan panjang yang dialami oleh warga Gaza akibat tindakan agresif yang terus dilakukan oleh Israel,” kata Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim, Senin (7/10/2024).

Menurutnya, dunia harus terus mengingat tragedi ini sebagai bentuk kegagalan kemanusiaan internasional. Pasalnya, Agresi dan tindakan genosida ini tidak hanya menghancurkan kehidupan masyarakat Gaza, tetapi juga merupakan pukulan bagi prinsip-prinsip dasar kemanusiaan. Kita harus terus bersuara dan berjuang untuk keadilan, agar penderitaan ini tidak berlanjut dan masyarakat Palestina dapat hidup dalam damai dan merdeka.

Luqman menambahkan, kegiatan refleksi satu tahun genosida ini juga dilakukan secara serentak oleh Sahabat Relawan INH yang tersebar disejumlah wilayah di Indonesia.

Tak hanya itu, Luqman juga membeberkan selama ini lembaganya terus menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza baik berupa kebutuhan pangan, obat-obatan maupun bantuan darurat lainya. Selama periode agresi yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 silam jumlahnya bantuan yang telah disalurkan mencapai lebih dari Rp. 30 Milyar. Donasi tersebut tak lain merupakan sumbangan dari para donatur yang telah menitipkan kepada lembaganya.

“Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur yang telah mempercayai kepada lembaga kami untuk menjadi jembatan amal kebaikan untuk saudara kita di Palestina,” ucapnya.

INH selalu komitmen dan trasnparan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan untuk korban agresi dan genosida Israel di tanah Gaza yang merupakan bumi para nabi, bumi yang diberkahi.

“INH sudah 6 tahun berdiri dan alhamdulillah kami selalu mengedepankan keterbukaan dan trasnparansi dalam pengelolaan dana umat,” tegasnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari aktivis dan relawan kemanusiaan INH juga melibatkan lembaga badan otonom INH hingga tokoh masyarakat yang turut memberikan pandangan serta ajakan untuk terus meningkatkan dukungan bagi kemerdekaan Palestina, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan maupun advokasi internasional.

Para peserta juga menandatangani petisi yang akan disampaikan kepada organisasi internasional sebagai seruan untuk menghentikan pelanggaran HAM yang terjadi di Gaza.

“Kami berharap, dengan peringatan ini, masyarakat Indonesia dan dunia internasional semakin peka terhadap krisis kemanusiaan di Palestina, serta terus aktif dalam upaya mendukung terciptanya perdamaian yang adil dan abadi di kawasan tersebut,” imbuhnya.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kebebasan rakyat Palestina dan terciptanya negara dan bangsa Palestina yang berdaulat. (***)

 

 

Innalillahi, Hassan Hamad Jurnalis Palestina untuk Anadolu Jadi Korban Serangan Israel

Innalillahi, Hassan Hamad Jurnalis Palestina untuk Anadolu Jadi Korban Serangan Israel

NewsINH, Gaza – Serangan udara Israel menewaskan Hassan Hamad, seorang juru kamera lepas yang bekerja untuk Anadolu, sehingga jumlah jurnalis yang meninggal dunia di Gaza sejak Oktober lalu meningkat menjadi 175, demikian dilaporkan Kantor Media Pemerintah pada Minggu (6/10/2024) waktu setempat.

Jenazah Hamad, yang meninggak dunia akibat serangan udara Israel di rumahnya di Kamp Pengungsi Jabalia, Gaza, dibawa ke Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza bagian utara.

Mohammed Hamad, saudara korban, mengatakan bahwa ia hanya bisa mengenali Hassan melalui rambutnya karena kondisi tubuhnya yang sudah tak lagi utuh akibat serangan militer zionis Israel tersebut.

Ia menambahkan bahwa saudaranya sudah bertugas sejak Sabtu untuk meliput serangan Israel di Jalur Gaza utara.

“Kami mengutuk sekeras-kerasnya penargetan, pembunuhan, dan pembunuhan berencana terhadap jurnalis Palestina oleh pendudukan Israel,” ujar Kantor Media Gaza, seraya menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi internasional untuk “menghentikan pendudukan dan menuntut kepada Israel untuk di dibawa ke pengadilan internasional atas kejahatan yang terus berlanjut.”

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza setelah serangan yang dilakukan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.

Dalam satu tahun serangan yang terus-menerus, hampir 41.900 orang telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 97.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

 

Sumber: Gazamedia

Faksi-Faksi di Palestina Tetapkan 7 Oktober Sebagai Hari Perlawanan

Faksi-Faksi di Palestina Tetapkan 7 Oktober Sebagai Hari Perlawanan

NewsINH, Gaza – Faksi-faksi perlawanan dari seantero Palestina menegaskan kembali tekad mereka melakukan perjuangan kemerdekaan pada peringatan setahun Tofan al-Aqsa yang terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu. Mereka menetapkan tanggal itu sebagai Hari Perlawanan Palestina.

Faksi-faksi Palestina di Gaza mengatakan bahwa mereka masih mampu melawan Israel, dan tidak ada kesepakatan yang akan dibuat sampai negara tersebut mengakhiri perangnya, menurut sebuah pernyataan yang diedarkan oleh Hamas akhir pekan lalu.

Faksi-faksi tersebut bertemu di Gaza untuk memperingati ulang tahun pertama serangan mendadak pejuang Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober, yang mereka sebut Topan A

al-Aqsa. Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengadakan “pertemuan nasional yang penting pada peringatan pertama Pertempuran Topan Al-Aqsa… dan mengingat perang genosida yang dilakukan oleh pendudukan Zionis Nazi terhadap rakyat Palestina dan Lebanon serta negara-negara lain, bangsa Arab dan negara Muslim”.

Faksi-faksi tersebut mengeklaim masih mampu menahan serangan Israel dan melanjutkan operasi “Perlawanan, dengan semua faksinya, dalam kondisi baik dan dalam koordinasi yang tinggi dan berkesinambungan di semua lini dan semua sumbu pertempuran,” kata mereka dilansir the New Arab.

“Kami salut kepada rakyat Palestina yang heroik dan perlawanan mereka yang bangga dan luhur, yang melalui ketabahan dan ketekunan mereka, menggagalkan rencana pendudukan dan proyek likuidasi yang menargetkan identitas dan keberadaan Palestina. “Kami juga memberi hormat kepada jiwa para martir dan tahanan yang dibebaskan, dan kami mendoakan kesembuhan yang cepat bagi para pahlawan kami yang terluka,” kata pernyataan itu.

Satu tahun setelah dimulainya serangan terbaru Israel di Gaza, lebih dari 41.800 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 100.000 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar wilayah pesisir kini menjadi reruntuhan, dan Israel telah menargetkan infrastruktur penting sipil, termasuk blok apartemen, sekolah, rumah sakit, dan jalan raya.

Terlepas dari skala kehancuran yang terjadi, Israel belum mencapai tujuan yang dinyatakan untuk membubarkan Hamas dan kelompok afiliasi lainnya di Gaza. Pemerintah Israel juga mendapat tekanan internal yang meningkat untuk menjamin pembebasan sisa tawanan di Gaza, yang diambil oleh Hamas dan faksi lainnya pada 7 Oktober tahun lalu. Dengan Israel yang kini memperluas serangannya ke Lebanon, harapan akan gencatan senjata di Gaza masih jauh dari harapan, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

Pada kesempatan peringatan satu tahun Operasi Banjir al-Aqsa, faksi-faksi perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali komitmen teguh mereka terhadap perlawanan sebagai “pilihan strategis” dan “hak sah” mereka dalam menghadapi pendudukan Israel. Dalam pernyataannya, faksi-faksi tersebut menegaskan kembali tujuan mereka untuk sepenuhnya membebaskan tanah mereka dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan al-Quds sebagai ibu kotanya.

“Topan Al-Aqsa memfokuskan kembali perhatian global pada perjuangan Palestina,” kata mereka, seraya menambahkan bahwa operasi tersebut adalah “respon alami dan sah” terhadap kejahatan “Israel”. Operasi ini, kata faksi-faksi tersebut, diperlukan untuk menantang agresi dan pelanggaran yang terus dilakukan “Israel”.

Faksi-faksi tersebut menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada rakyat Lebanon dan gerakan Perlawanan mereka, serta para pendukung mereka di Yaman dan Irak. “Hormat kami kepada rakyat Lebanon, Perlawanan Islam di Lebanon, dan semua lini dukungan di Yaman dan Irak,” kata faksi-faksi tersebut.

Mengenai potensi perjanjian, faksi-faksi tersebut menegaskan kembali posisi tegas mereka: “Tidak akan ada perjanjian kecuali perjanjian tersebut mencakup penghentian total agresi, penarikan penuh dari Gaza, pembukaan penyeberangan, pencabutan blokade, rekonstruksi, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.”

Ke depan, mereka menyatakan bahwa “hari setelah perang akan menjadi milik rakyat Palestina, pemilik sah atas nasib mereka.”

Dalam seruan terakhirnya, mereka mendesak warga Palestina di Tepi Barat, al-Quds, wilayah Palestina yang diduduki pada 1948, dan semua kelompok perlawanan untuk meningkatkan upaya mereka dan menghadapi pendudukan. “Kami menyerukan kepada para pahlawan kami di Tepi Barat, Al-Quds, wilayah pendudukan tahun 1948, dan front perlawanan di mana pun untuk meningkatkan perlawanan dan terlibat dalam konfrontasi langsung dengan pendudukan,” desak faksi-faksi tersebut.

Faksi-faksi tersebut juga mengusulkan tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai “Hari Perlawanan,” yang melambangkan perlawanan terhadap pendudukan dan kepemimpinannya. “Kami menyerukan agar tanggal 7 Oktober menjadi hari perlawanan dan hari untuk mempermalukan wajah penjajah dan para pemimpin terorisnya,” mereka menyimpulkan.

 

Sumber: Republika

INH dan PSHT Tandatangani MoU dalam Bidang Sosial Kemanusiaan

INH dan PSHT Tandatangani MoU dalam Bidang Sosial Kemanusiaan

NewsINH, Balikpapan – Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam bidang Sosial Kemanusiaan disela-sela kegiatan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas yang berlangsung di Asrama Haji, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (4/10/2024).

Presiden Direktur INH, Lukmanul Hakim optimis bahwa MoU bersama dengan PSHT ini akan dapat memberikan banyak manfaat kepada kedua belah pihak. Pasalnya, PSHT memiliki kader atau anggota yang jumlahnya sangat banyak sehingga sinergi ini dinilai sangat penting baki kedua belah pihak.

“Dengan adanya MoU ini, kita berkomitmen untuk saling mendukung dalam setiap kegiatan kemanusiaan. PSHT memiliki banyak anggota yang aktif di masyarakat, dan INH siap menyediakan dukungan serta pelatihan untuk meningkatkan efektivitas program-program kita,” ujar Lukmanul Hakim.

Dalam kerja sama ini, kedua organisasi akan fokus pada beberapa inisiatif utama di bidang sosial kemanusiaan, antara lain,  soal tanggap bencana yakni menyusun rencana tanggap darurat dan memberikan bantuan kepada korban bencana alam, termasuk distribusi pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya, dengan melibatkan relawan dari PSHT.

“Tak hanya itu kegiatan seperti aksi sosial menjadi fokus kami dalam MoU. Kami optimis bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyakat serta menciptakan perubahan yang positif di masa mendatang,” imbuhnya.

Lukmanul Hakim menambahkan, “Kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat jaringan sosial, tetapi juga mempercepat respon terhadap masalah kemanusiaan yang dihadapi masyarakat. Dengan keahlian dan sumber daya yang dimiliki oleh kedua organisasi, kita optimis dapat memberikan dampak yang signifikan.”

Sementara itu, Muhammad Taufiq Ketua Umum PSHT juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan lembaga kemanusiaan. Dimata PSHT INH merupakan lembaga kemanusiaan yang sudah teruji dalam memberikan bantuan kemanusiaan baik ditingkat nasional, maupun internasional.

“Kami percaya bahwa dengan bergandeng tangan bersama INH, kita dapat menciptakan lebih banyak peluang untuk membantu masyarakat dan mengatasi tantangan yang ada,” katanya.

 

WHO Sebut 28 Petugas Kesehatan Meninggal di Lebanon dalam 24 Jam Terakhir

WHO Sebut 28 Petugas Kesehatan Meninggal di Lebanon dalam 24 Jam Terakhir

NewsINH, Jenewa – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (3/10/2024) kemarin mengatakan bahwa 28 petugas kesehatan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir di Lebanon di tengah eskalasi pertempuran antara Hizbullah dan serdadu Zionis Israel.

“Banyak petugas kesehatan yang tidak melapor untuk bertugas karena mereka menyelamatkan diri dari daerah mereka bekerja akibat pengeboman,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/10/2024)

Hal itu menurut dia, sangat membatasi penyediaan penanganan trauma massal dan kelangsungan layanan kesehatan.

Dia mengatakan, badan kesehatan dunia tersebut tidak akan dapat melakukan pengiriman besar yang direncanakan untuk pasokan medis dan penanganan trauma ke Lebanon pada Jumat (4/10) karena pembatasan penerbangan.

Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad pada Kamis melaporkan bahwa total 1.974 orang tewas, termasuk 127 anak-anak dan 261 wanita, sejak pecahnya konflik Hizbullah-Israel pada Oktober tahun lalu.

Dia mengatakan banyak rumah sakit yang menjadi sasaran langsung, sehingga memperparah tekanan pada sistem kesehatan Lebanon.

Menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis oleh delegasi Uni Eropa (UE) untuk Lebanon, UE akan mengirimkan 30 juta euro (1 euro = Rp16.873) atau sekitar 33,08 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.247) dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk Lebanon, sebagai tambahan dari 10 juta euro yang diumumkan pada Minggu (29/9/2024) silam.

Bentrokan antara Israel dan Hizbullah kian memanas pada 8 Oktober 2023, ketika Hizbullah mulai meluncurkan sejumlah roket ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas di Gaza. Aksi tersebut memicu tembakan artileri dan serangan udara Israel di Lebanon tenggara.

 

Sumber: Antara

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!