Gencatan Senjata, 50 Truk Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Gaza Utara

Gencatan Senjata, 50 Truk Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Gaza Utara

NewsINH, Gaza – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina Minggu (26/11/2023) kemarin mendistribusikan bantuan kemanusiaan dengan mengunakan 50 truk ke Kota Gaza dan Jalur Gaza utara. Bantuan kemanusiaan ini merupakan sumbangan dari dunia internasional melalui gerbang rafa.

“Hari ini (Minggu), kami mengirimkan konvoi bantuan yang terdiri dari 50 truk dari Rafah di Jalur Gaza selatan ke Kota Gaza dan sekitarnya di utara,” tulis laporan Bulan Sabit Merah Palestina seperti dikutip dari Anadolu Agency.

“Sekelompok relawan dari masyarakat di Gaza dan wilayah utara akan menerima konvoi tersebut dan menemaninya dalam pendistribusian bantuan kepada warga tangguh di Jalur Gaza,” tambah pernyataan itu.

Bantuan yang diberikan meliputi bahan-bahan bantuan, bahan makanan, air minum, obat-obatan, dan persediaan medis darurat. Masyarakat tidak merinci sumber pemberian bantuan tersebut.

Sementara itu, dua pejabat Qatar tiba di Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir, ketika jeda kemanusiaan arau gencatan senjata sementara di jalur yang terkepung itu.

“Menteri Negara Qatar untuk Kerjasama Internasional, Lolwah Al-Khater, dan Wakil Duta Besar dan Ketua Komite Qatar untuk Rekonstruksi Gaza, Khaled Al-Hardan, tiba di Jalur Gaza melalui penyeberangan darat Rafah,” direktur media Qatar. penyeberangan Rafah, kata Wael Abu Mohsen kepada Anadolu.

Tidak ada rincian mengenai tujuan kunjungan tersebut. Ini merupakan kunjungan pertama delegasi Qatar ke Gaza sejak pecahnya perang Israel di wilayah sempit tersebut pada 7 Oktober.

Jeda kemanusiaan selama empat hari, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, mulai berlaku pada hari Jumat, menghentikan sementara serangan Israel di Jalur Gaza.

Dalam dua hari pertama jeda, Israel dan kelompok Palestina Hamas menukar 41 warga Israel dan orang asing dengan 78 warga Palestina di penjara-penjara Israel. Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

Sejak peperangan itu telah merenggut korban jiwa sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan Palestina di wilayah tersebut.

 

Sumber: Memo/Anadolu​

MHG Pompa Semangat Warga Sumut Dukungan Kemerdekaan Palestina

MHG Pompa Semangat Warga Sumut Dukungan Kemerdekaan Palestina

NewsINH, Medan – Muhamamd Husein Founder dan aktivis kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) melakukan safari dakwa dan bertemu sejumlah tokoh masyarakat di Kota Medan, Sumatre Utara.  Dalam pertemuan disejumlah titik kota terbesar di Pulau Sumatera itu Husein mengajak semua lapisan masyarakat Sumatera Utara agar terus berjuang bersama-sama dalam mewujudkan perdamaian di bumi Palestina.

“Ini adalah mementum kita bersama untuk menyatukan dukunganya dan berjuang bersama warga Palestina untuk mewujudkan kemerdekaan,” kata Husein, Senin (27/11/2023).

Aktivis yang sudah belasan tahun tinggal di Kota Gaza ini mengaku terharu atas perjuangan rakyat Indonesia, termasuk ribuan umat muslim di Kota Medan yang selalu konsisten dan mendukung terwujudnya keadilan dan perdamaian dibumi para nabi.

“Semoga semangat dan keberpihakan kepada saudara-saudara kita di Jalur Gaza terus menyala dan tak pernah padam, Indonesia bagi jutaan warga Gaza dan Palestina pada umumnya adalah saudara yang sangat diharapkan untuk bisa membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsa dari tangan penjajah Israel,” tegasnya.

Husein menjelaskan, saat berada di Kota Medan dirinya banyak bertemu dan bertatap langsung dengan warga masyarakat, Ia melihat bahwa kecintaan dan ketulusan warga Indonesia terhadap Palestina bukan semata-mata karena didasari atas tindakan dan perlakukan kesewenang-wenangan rezim zionis Israel yang mengakibatkan terjadinya krisis kemanusiaan yang sangat memprihatinkan. Akan tetapi juga diladasi keimanan yang sangat luar biasa.

Sementara itu, Ibnu Hafidz manager program INH mengatakan kegiatan selama di kota Medan ini merupakan pro kondisi sebelum Muhammad Husein melakukan Road Show atau safara dakwa mengabarkan soal isue kepalestinaan disejumlah wilayah di Indonesia.

“Saat ini kami melakukan beberapa kegiatan di kota Medan, seperti kegiatan aksi bela Palestina di Masjid Raya Medan, di Gor Astaka bersama Ustadz Abdul Somad (UAS), sharing degan tokoh agama dan pergerakan dakwah dan kajian tentang ke-Palestina-an di Masjid Rumah Sakit Adam Malik bersama para tim medis,” jelasnya.

Ibnu menjelaskan, untuk kegiatan Road Show sendiri sebenatnya baru akan di mulai minggu pertama di bulan Desember mendatang. Mengingat jadwal kajian dengan MHG sudah sangat padat, bagi para sponsor yang akan mengundang bisa mengajukan jadwal ke bagian administrasi dan sekertaris INH untuk menyesuaikan jadwalnya.

“Road Show akan dimulai dari wilayah Jabodetabek, Jabar dan Banten, kemudian Jateng dan Jogja dilanjut Jawa Timur dan akan berakhir di wilayah NTB dan Bali, Insya Allah semoga apa yang kita harapkan sesuai dengan yang telah direncanakan,” pungkasnya. (***)

Manfaatkan Gencatan Senjata, Warga Gaza Gotong Royong Bersikan RS Al-Shifa

Manfaatkan Gencatan Senjata, Warga Gaza Gotong Royong Bersikan RS Al-Shifa

NewsINH, Gaza – Puluhan warga Palestina di Gaza yang terdidi dari kaum pemuda melakukan gotong royong bersih-bersih kompleks medis RS Al-Shifa, di Gaza City. Para pemuda dengan sukarela untuk membersihkan kompleks tersebut.

Dikutip dari Republika, Senin (27/11/2023). Para pemuda Palestina di Jalur Gaza bergotong royong membersihkan kompleks Rumah Sakit (RS) Al-Shifa pada Ahad (26/11/2023) kemarin. RS terbesar di Gaza itu mengalami kehancuran parah setelah diserang dan diduduki Israel karena dituduh memiliki fasilitas bawah tanah yang menjadi markas komando Hamas.

“Para pemuda telah memulai upaya sukarela untuk membersihkan kompleks medis Al-Shifa dari debu dan limbah medis guna memberikan perawatan medis minimal kepada para pasien di Gaza dan untuk mengoperasikan departemen dialisis ginjal,” kata Direktur Jenderal Urusan Administratif Kementerian Kesehatan di Gaza Mahmoud Hammad, dikutip Anadolu Agency.

Kegiatan gotong royong untuk membersihkan kompleks RS Al-Shifa dapat dilakukan karena Israel dan Hamas sedang melaksanakan gencatan senjata selama empat hari yang dimulai sejak Jumat (24/11/2023). Mahmoud Hammad mengungkapkan, RS Al-Shifa mengalami kerusakan signifikan akibat serangan Israel.

“Namun inisiatif (para pemuda Gaza) akan berupaya mempersiapkan, membersihkan, dan mensterilkan RS untuk memulai kembali operasinya, terutama bagian dialisis ginjal,” ujarnya.

Dia mengatakan, para pasien di Gaza terancam meninggal jika mereka tidak menjalani dialisis ginjal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyampaikan kekhawatiran atas kondisi sekitar 100 pasien di RS Al-Shifa.

“Kami sangat prihatin dengan keselamatan sekitar 100 pasien dan petugas kesehatan yang tersisa di Al-Shifa,” kata Juru Bicara WHO Christian Lindmeier pada Jumat pekan lalu.

Namun Lindmeier menolak mengomentari kabar bahwa Kementerian Kesehatan Gaza telah menangguhkan kerja sama dengan WHO. Hal itu menyusul penangkapan sejumlah dokter RS Al-Shifa oleh pasukan Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memang telah membekuk Direktur RS Al-Shifa Muhammad Abu Salmiyah bersama sejumlah dokter senior lainnya.

Dalam keterangannya, IDF mengungkapkan, Abu Salmiyah ditangkap untuk diinterogasi terkait aktivitas Hamas di RS Al-Shifa. “Di RS, di bawah manajemennya, terdapat aktivitas teroris yang ekstensif,” kata IDF dalam keterangannya terkait penangkapan Abu Salmiyah, Jumat pekan lalu.

Sebelumnya Israel sempat merilis video yang memperlihatkan penemuan terowongan di kompleks Al-Shifa. Namun belakangan mantan perdana menteri Israel Ehud Barak mengatakan bahwa terowongan yang ada kompleks Al-Shifa dibangun oleh negaranya ketika masih menduduki Gaza. Hal itu diungkap Barak dalam wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN pekan ini.

“Ketika Anda mengatakan bahwa bunker itu dibangun oleh para insinyur Israel, apakah Anda salah bicara?” tanya Amanpour. Barak kemudian menjawab bahwa yang disampaikannya tidak salah bicara. “Tidak, Anda tahu beberapa dekade yang lalu, kami mengelola tempat ini. Jadi kami membantu mereka membangun bunker ini untuk memberikan lebih banyak ruang untuk operasional RS,” ujar Barak.

 

Sumber: Anadolu/Republika

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!