Pengiriman Bantuan Kemanusiaan Indonesia ke Gaza Butuh Proses Panjang

Pengiriman Bantuan Kemanusiaan Indonesia ke Gaza Butuh Proses Panjang

NewsINH, Jakarta – Krisis kamanusiaan akibat bencana perang di jalur Gaza, Palestina mengundang perhatian dunia internasional, termasuk Indonesia. Negara dengan populasi muslim terbesar didunia ini terus berdiri dan berjuang bersama rakyat Palestina dalam mendapatkan hak kemerdekaanya.

Namun sayangnya, tak semuda apa yang dibayangkan dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalaur Gaza, Palestina. Padahal, jutaan rakyat Palestina di Jalur Gaza kini tengah menanti bantuan kemanusiaan dari masyarakat dunia. Pasalnya, serangan yang dilancarkan militer Israel saat ini telah merusak dan memporak porandakan wilayah yang telah terblokade sejak tahun 2005 silam.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Lalu Muhamad Iqbal, mengungkapkan alur pengiriman bantuan yang akan didistribusikan ke Gaza. Proses pengiriman tersebut melalui banyak tahap dengan bantuan dari pihak-pihak lain yang sudah diverifikasi.

Iqbal menyatakan, bantuan yang ditujukan untuk warga Gaza semuanya dikumpulkan di Mesir. Kemudian pengiriman ini akan diangkut oleh lembaga kemanusian Bulan Sabit Merah Mesir. Setelah memasuki perbatasan Rafah, bantuan pun dilanjutkan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk dibawa ke dalam wilayah kantung Palestina.

“Kami hanya kirim ke Mesir, karena dekat dengan perbatasan Rafah. Baru diteruskan Bulan Sabit karena cuma mereka yang authorization, baru sampe Gaza diserahkan ke UNWRA,” ujar Iqbal memberikan penjelasan kepada awak media pada Rabu (1/11/2023) kemarin.

Menurut Iqbal, lembaga-lembaga kemanusian tersebut memang yang memiliki mandat untuk mengangkut bantuan agar bisa melewati perbatasan Rafah dan didistribusikan ke warga Gaza. Mereka pun telah sepakat untuk bermitra dengan Indonesia.

Bantuan pertama dari Indonesia diperkirakan akan dikirim ke Mesir pada akhir pekan ini. Pengiriman ini merupakan hasil dari sumbangan pemerintah dan warga Indonesia yang menyalurkannya kepada lembaga-lembaga yang sudah bekerja sama dengan Kemlu.

Iqbal menyatakan, lembaga yang secara resmi bekerja sama dengan Kemlu untuk menyalurkan bantuan adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Humanitarian Forum Indonesia, dan Baznas.

“Ini mitra kami menyalurkan bantuan dan kumpulkan dana tersebut,” ujar Iqbal.

PMI telah mengumpulkan Rp2.9 miliar dan akan diberikan dalam bentuk hygiene kit, kantong mayat, genset. Direncanakan akan ada tabung oksigen yang dikirimkan dalam bantuan jika memang diperbolehkan oleh otoritas terkait.

Sedangkan Humanitarian Forum Indonesia telah mengumpulkan Rp5 miliar dan akan disalurkan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama ini akan disalurkan dalam bentuk makan siap saji yang dapat bertahan hingga enam bulan, selimut, dan matras senilai Rp2.5 miliar.

Baznas telah berhasil mengumpulkan Rp10 miliar dalam tiga hari penggalangan dana untuk bantuan ke Gaza. Penyaluran tahap pertama akan dirilis sebesar Rp1.7 miliar dalam bentuk makanan, obat-obatan, kebutuhan dapur, pakaian dingin, dan selimut.

Sementara itu, sejumlah lembaga Non Goverment Organization (NGO) yang memiliki kepedulian terhadap penderitaan bangsa Palestina di Indonesia juga jumlahnya sangat besar. Bahkan, secara langsung mereka telah mendistribusikan ke wilayah kantong-kantong pengungsi Palestina khusunya di Gaza. Salah satunya adalah, Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) yang telah sejak awal terjadinya agresi Israel di jalur Gaza sudah menyalurkan bantuan kemanusiaan baik logistik berupa makanan, kupon belanja maupun bantuan kemanusiaan lainya. (***)

Tak Ada Suplai Bahan Bakar, Ini Daftar RS di Gaza Yang Berhenti Beroperasi

Tak Ada Suplai Bahan Bakar, Ini Daftar RS di Gaza Yang Berhenti Beroperasi

NewsINH, Gaza Hampir satu bulan serangan militer Israel di Jalur Gaza berlangsung, selain memakan banyak korban jiwa maupun luka-luka. Serangan udara militer zionis Israel juga mengakibatkan sejumlah sarana dan prasaran publik mengalami kerusakan yang sangat parah bahkan diantaranya tak lagi berfungsi seperti sedia kala.

Salah satunya adalah Rumah Sakit (RS). Sejak serangan Israel berlangsung pada minggu pertama bulan Oktokber silam. Banyak fasilitas kesehatan seperti RS dan klinik kesehatan diwilayah yang telah di blokade sejak 2005 silam itu mengalami kerusakan dan saat ini dinyatakan tak lagi berfungsi untuk melayani keperluan masyarakat Gaza.

Umumnya RS di jalur Gaza berhenti beroperasi dan tak lagi melayani kesehatan warga Gaza, Palestina lantaran tak ada lagi suplay bahan bakar untuk penunjang generator yang merupakan kebutuhan mendasar disejumlah rumah sakit tersebut.

Berikut daftar rumah sakit yang berhenti beroperasi sejak terjadinya pertempuran dahsyat di Jalur Gaza, Palestina, seperti di kutip dari Gazamedia, Kamis (2/11/2023):

Rumah Sakit Turki
Rumah Sakit Beit Hanoun
Rumah Sakit Al-Wafa
Rumah Sakit Pelayanan Umum
Rumah Sakit Teman Pasien
Rumah Sakit Al Karama
Rumah Sakit Haifa
Rumah Sakit Mata Internasional
Rumah Sakit Khusus Muslim
Rumah Sakit Al Durra
Rumah Sakit Hamad
Rumah Sakit Dar es Salaam
Rumah Sakit Al-Yaman Al-Saeed
Rumah Sakit Kristen St. John
Rumah Sakit Al Hayat
Rumah Sakit Jaffa

Sementara itu, dari 52 puskesmas yang ada di jalur Gaza, saat ini akibat agresi Israel  32 puskesmas dinyatakan berhenti beroperasi. Dunia internasional termasuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui resolusi gencatan senjata terkait konflik perang di Gaza.

Resolusi PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan antara pasukan Israel dan militan Hamas di Gaza, Palestina. Resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza tersebut diajukan oleh Yordania atas nama negara Arab dalam sidang, Jumat (27/10/2023) silam. Terdapat sebanyak 120 suara mendukung, 14 menolak, dan 45 abstain terhadap resolusi Majelis Umum PBB tersebut.

Meski PBB telah mengesahkan kesepakatan resolusi tersebut, fakta dilapangan saat ini masih bergejolak. Bahkan baru-baru ini setelah keputusan PBB diputuskan. Militer Israel menjatuhkan bom di kamp pengungsi Jabalia yang banyak menelan banyak korban jiwa.

Tak tanggung-tanggung sebanyak 195 jiwa dikabarkan meninggal dunia dalam persitiwa mematikan tersebut. Ada sekitar 120 orang yang dinyatakan hilang dan sedikitnya 777 orang  mengalami luka-luka.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan Israel di Jabalia ini mengerikan, sedangkan Komisaris Tinggi HAM PBB dapat menganggapnya sebagai kejahatan perang.

Kementerian Kesehatan Gaza pun mengecam serangan Israel ke kamp pengungsi Jabalia.

“Ini pembantaian yang dilakukan Israel,” ungkap kementerian itu, dikutip dari kantor berita AFP.

AFP melaporkan, suara tangis memenuhi udara berdebu ketika para relawan memindahkan balok beton dan besi-besi di kamp pengungsi Jabalia untuk mencari jasad dan korban selamat.

Penduduk kamp Jabalia bernama Ragheb Aqal (41) menyamakan ledakan yang terjadi akibat serangan Israel kali ini dengan gempa bumi.

Dia lalu berbicara tentang kengeriannya melihat rumah-rumah hancur, banyak orang tertindih reruntuhan, serta banyak korban lainnya yang terluka. Kamp pengungsi Jabalia dihuni 116.000 orang di wilayah seluas 1,4 kilometer persegi. (***)

INH Pastikan Kabar Meninggalnya “Muhammad Husein” Hoax

INH Pastikan Kabar Meninggalnya “Muhammad Husein” Hoax

NewsINH, Bogor – Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) memastikan kabar beredarnya informasi Muhamamd Husein aktivis kemanusiaan Indonesia di Jalur Gaza, Paletisna meninggal dunia merupakan kabar bohong dan tidak bisa dipertanggung jawabkan.

“Alhamdulillah, kami pastikan kondisi Muhammad Husein aktivis kemanusiaan yang juga founder INH yang saat ini tengah berada di wilayah konflik Jalur Gaza, Palestina dipastikan dalam kondisi aman, sehat wal’afiat,” kata Luqmanul Hakiem, Presiden Direktur INH, di Bogor, Kamis (2/11/2023).

Menurutnya, INH dan Muhammad Husein secara intens terus mengabarkan informasi dan perkembangan terkait situasi dan kondisi terkini dari Jalur Gaza, baik memalui jaringan komunikasi Whatsapp maupun saluran komunikasi lainya.

“Jadi kalau ada informasi yang beredar di platform sosial media manapun tentang kabar duka tersebut, kami pastikan itu tidak benar dan fitnah. Kami berharap warganet, nitizen dan masyarakat umum lainya agar tidak  mempercayai informasi tersebut, karena itu sesat dan menyesatkan,” tegas Luqman.

Sejak pertempuran di Jalur Gaza Palestina yang dimulai pada Sabtu (7/10/2023) silam, Muhamamd Husein dan INH konsisten menyampaikan informasi dan update perkembangan secara terus menerus. Bahkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan distribusi program kemanusiaan yang di galang oleh lembaga INH dalam memberikan bantuan kemanusiaan terhadap korban peperangan di Jalur Gaza.

Aktivis kemanusiaan yang memiliki istri berkebangsaan Palestina tersebut, saat ini tengah berada di wilayah jalur Gaza bagian selatan tepanya di daerah Khan Younis.  Saat ini Ia tengah mempersiapkan sejumlah persiapan untuk melakukan distribusi bantuan kemanusiaan dari masyrakat Indonesia.

“Kami meminta doa dan dukunganya kepada semua pihak, semoga kondisi saudara Muahamamd Husein yang tengah berada di wilayah konflik tersebut selalu dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala, dan tentunya semoga selalu diberi keselamatan dan kesehatan,” pungkasnya.

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!