Dampak Gempa di Turki, 10 WNI Terluka KBRI Ankara Tinjau ke Lokasi Bencana

Dampak Gempa di Turki, 10 WNI Terluka KBRI Ankara Tinjau ke Lokasi Bencana

INHNews, Istanbul – Sedikitnya 10 Warga Negara Indonesia atau WNI mengalami luka-luka akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara langsung turun dan meninjau lokasi bencana.

Dikutip dari kantor berita Anadolu, Rabu (8/2/2023). KBRI Ankara akan menyalurkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk para korban gempa dan masih terus menjangkau mereka yang masih hilang kontak

Duta Besar Republik Indonesia di Ankara Lalu Muhammad Iqbal memperbarui jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang terluka akibat gempa kuat di tenggara Turkiye bertambah menjadi 10 orang.

“Jumlah WNI yang terluka bertambah menjadi 10 orang, empat orang sudah ditangani di rumah sakit setempat, satu di Kahramanmaras dan tiga di Hatay,” kata Iqbal dalam keterangannya pada Selasa kemarin.

Sementara itu, enam WNI pekerja spa therapist di Hatay yang mengalami patah tulang tidak tertampung di rumah sakit setempat, sehingga enam WNI itu dievakuasi ke Ankara.

Lebih lanjut, Dubes Iqbal mengonfirmasi ada lima WNI yang masih tak diketahui keberadaannya. Mereka adalah seorang ibu dengan dua anaknya di Antakya dan dua orang pekerja spa therapist di Diyarbakir.

KBRI Ankara terus berupaya menjangkau mereka melalui otoritas setempat, masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat, menurut Iqbal.

Sehari pasca bencana, Dubes RI bersama Tim KBRI Ankara pada 7 Januari dini hari bertolak menuju provinsi Gaziantep yang berjarak sekitar 6 jam dari Ankara untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap I dari Pemerintah RI.

Bantuan kemanusiaan berupa satu kontainer bahan makanan itu akan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Turkiye (Kizilay). KBRI juga sudah menerima permintaan evakuasi dari 104 orang WNI (40 Gaziantep, 40 Kahramanmaras, 14 Dyarbakir, 9 Hatay, dan 1 Adana).

Usai mencapai Gaziantep, kata Iqbal, tim akan dibagi empat kelompok untuk melakukan evakuasi WNI di Gaziantep, Kahramanmaras (dua jam dari Gaziantep), Hatay (4 jam dari Gaziantep) dan Diyarbakir (4 jam dari Gaziantep).

Para WNI akan dievakuasi ke Ankara untuk ditampung sementara dan dirawat di rumah sakit di Ankara bagi yang membutuhkan perawatan, imbuh dia.

Pada umumnya, tempat tinggal atau asrama hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, dan kondisi cuaca suhu berkisar antara 4 derajat hingga -7 derajat disertai badai salju di lokasi gempa, tukas Dubes Iqbal.

 

Sumber: AnadoluAgency

#Pray For Turki

55 Pengungsi Asal Palestina Meninggal Akibat Gempa di Turki dan Suriah

55 Pengungsi Asal Palestina Meninggal Akibat Gempa di Turki dan Suriah

NewsINH, Ramallah – Sedikitnya 55 pengungsi asal Palestina meninggal dunia akibat gempa dahsyat di Turki dan Suriah. Tiga kamp pengungsi Palestina di Suriah sangat terdampak oleh gempa dahsyat yang berpusat di selatan negara Turki tersebut.

“Setidaknya 55 pengungsi Palestina tewas dalam dua gempa kuat yang melanda Turki dan Suriah,” kata seorang pejabat Palestina seperti dikutip dari laman Anadolu Agnecy, Rabu (8/2/2023).

Duta Besar Palestina untuk Turki Faed Mustafa mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa 23 pengungsi lainnya ditemukan tewas di utara Suriah, sehingga jumlah korban tewas dari warga Palestina bertambah menjadi 55 orang.

Dubes Palestina mengungkapkan seluruh keluarga Palestina tewas dalam gempa tersebut, namun dia tak memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara itu, Ahmed El-Deek, penasihat politik menteri luar negeri Palestina, mengatakan 14 korban jiwa di antaranya berada di Turkiye, sementara 41 lainnya meninggal di Suriah.

Menurut Wafa, tiga kamp pengungsi Palestina di Suriah terkena dampak yang parah gempa besar itu, kamp pengungsi tersebut yakni; kamp Raml di kota Latakia dan kamp Neirab dan Handrat di kota Aleppo.

Gempa berkekuatan 7,7 melanda provinsi Kahramanmaras di Turkiye selatan pada Senin pagi dan gempa berkekuatan 7,6 lainnya menghantam lokasi berbeda di provinsi yang sama pada siang hari.

Di Suriah, pejabat pemerintah dan tim penyelamat melaporkan bahwa hampir 2.530 orang tewas dan lebih dari 4.645 lainnya menderita luka-luka akibat gempa tersebut.

 

Sumber: Anadolu Agency

 

#Pray for Turki

12 Ribu Jiwa jadi Korban Meninggal Gempa di Turki dan Suriah

12 Ribu Jiwa jadi Korban Meninggal Gempa di Turki dan Suriah

NewsINH, Turki – Korban meninggal dunia akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah beberapa hari lalu meningkat menjadi setidaknya 12.049 orang.

Dilansir CNN, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan jumlah korban tewas di Turki meningkat menjadi setidaknya 9.057 orang dengan 52.979 lainnya dilaporkan terluka.

Sementara, White Helmets, sebuah organisasi sukarelawan di Suriah, mengungkapkan total korban jiwa di Suriah naik menjadi 2.992. Jika dirinci, 1.730 korban jiwa berada di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut. Kemudian, 1.262 korban jiwa lainnya berada di bagian yang dikuasai pemerintah Suriah.

Jumlah korban luka-luka di Suriah di semua wilayah yang terkena dampak juga naik menjadi 5.108, baik di daerah pemberontak maupun yang dikuasai pemerintah.

Setidaknya 58.087 orang terluka di Suriah dan Turki, menurut angka dari pemerintah Turki, White Helmets dan media pemerintah Suriah. Jumlah korban tewas di kedua negara melampaui proyeksi Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) yang memperkirakan 10 ribu orang.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kematian akibat gempa dahsyat itu bisa mencapai 20 ribu jiwa. Angka kematian masih bisa berubah mengingat upaya penyelamatan korban dari puing-puing bangunan yang runtuh masih dilakukan.

Gempa dahsyat berkekuatan M 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat. Gempa itu disebut sebagai yang terbesar dalam 100 tahun terakhir sejak 1939.

Pada Selasa lalu, Erdogan mengumumkan status darurat bencana selama tiga bulan usai gempa mengguncang negaranya. Status darurat itu berlaku di 10 provinsi negara tersebut. Kesepuluh provinsi bakal dinyatakan sebagai bagian dari zona bencana gempa.

“Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat guna memastikan bahwa penyelamatan dan pemulihan kami dapat dilakukan dengan cepat,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip AFP.

Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan bakal mengirim lebih dari 50 ribu personel penyelamat ke daerah terdampak. Dia juga bakal mengalokasikan 100 miliar lira atau setara Rp80 triliun untuk dana bantuan.

 

Sumber: CNNIndonesia

#Pray For Turkey

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!