Israel Tahan Pemuda Palestina yang Alami Gangguan Saraf

Israel Tahan Pemuda Palestina yang Alami Gangguan Saraf

NewsINH, Ramallah – Meski menderita gangguan saraf akibat terkena tembak tentara Israel, seorang pemuda berusia 20 tahun asal Palestina ditahan pasukan pendudukan Israel di Kamp pengungsi Jalazon utara kora Ramallah, Palestina.

Dilansir dari kantor berita Palestina Wafa, Selasa (9/11/2022) Nur Elayyan kerabat dari Riyad (20) pemuda Palestina yang ditangkap pasukan pendudukan Israel mengatakan, jika pasukan pendudukan Israel menahan saudara laki-lakinya itu saat serangan militer Israel berlangsung di kamp pengungsi Jalazon, utara kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

“Saudara saya terluka beberapa tahun lalu masih belum pulih dari cedera tembak di kaki dan menderita gangguan saraf selama penahanan,” kata Elayyan.

Dia mengatakan pasukan tentara dengan jumlah besar meledakkan pintu ke rumah mereka di kamp dan memaksa semua anggota keluarga ke dalam satu ruangan sebelum menahan saudara laki-lakinya yang mengalami gangguan penyakit tersebut.

Elayyan mengatakan keluarganya diberitahu oleh kantor Penghubung Militer Palestina bahwa Riyad menderita selama penangkapan akibat cedera kakinya dan juga mengalami gangguan saraf, yang mengharuskan tentara untuk membungkusnya dengan aluminium foil dan membawanya dengan tandu. benar-benar mengabaikan kondisi kesehatannya yang serius.

Riyad adalah mantan tahanan yang menghabiskan dua setengah tahun di penjara Israel karena melawan pendudukan. Dia mengalami cedera di kakinya setelah terkena tembakan tentara di pintu masuk kamp lima tahun lalu.

Sipir Israel Serang Tahanan Palestina di Pengadilan Militer Ofer

Sipir Israel hari ini menyerang sejumlah tahanan Palestina di dalam ruang tunggu di pengadilan militer Ofer, menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).

Sipir Israel menyerang sejumlah tahanan dan menyemprot mereka dengan merica saat mereka menunggu sidang di ruang tunggu di pengadilan militer Ofer, kata PPS.

PPS, dalam sebuah pernyataan singkat, mengatakan bahwa tahanan dari semua faksi mengancam akan memulai serangkaian tindakan untuk memprotes serangan terhadap sesama narapidana, termasuk menolak hadir untuk sidang pengadilan militer besok.

Tahanan dilaporkan menolak untuk kembali ke kamar mereka kecuali para tahanan, yang ditempatkan di sel isolasi setelah diserang oleh sipir, dibawa kembali ke sel mereka.

 

Sumber: Wafa

Israel Tangkap 15 Warga Palestina Disejumlah Wilayah Pendudukan

Israel Tangkap 15 Warga Palestina Disejumlah Wilayah Pendudukan

NewsINH, Ramallah – Pasukan pendudukan Israel kembali melakukan penangkapan terhadap 15 warga Palestina disejumlah wilayah pendudukan di kawasan Tepi Barat, Palestina, tiga orang diantaranya masih remaja berusia 17 tahun.

Sumber keamanan Palestina, seperti di lansir dari kantor berita Palestina Wafa, Selasa (9/11/2022) mengatakan bahwa ketiga remaja yang ikut diangkut pasukan pendudukan tersebut berasal dari kota Turmus Ayya, utara Ramallah, tetapi ditahan di desa Deir Jarir, timur Ramallah.

Enam warga kamp pengungsi Jalazon lainnya di Ramallah juga ditahan pagi ini menyusul penggerebekan besar-besaran di kamp tersebut dan penggeledahan secara menyeluruh dan merusak beberapa fasilitas milik dalam rumah milik warga Palestina.

Sementara itu, di distrik Ramallah, tentara Israel juga menahan seorang penduduk kota Ramon, timur laut Ramallah, ketika dia melewati sebuah pos pemeriksaan di dekat pemukiman ilegal Ofra.

“Tiga warga Palestina lainnya ditahan dari distrik Nablus, termasuk seorang pria yang putranya ditahan pekan lalu,” kata sumber tersebut menjelaskan.

Di Tubas di Lembah Yordan utara, tentara menahan seorang pemuda Palestina setelah membobol dan menggeledah rumah keluarganya. Seorang pemuda Palestina ditahan di Yerusalem Timur yang diduduki setelah penggerebekan di rumah keluarganya di lingkungan Silwan, sementara dua anak lainnya dipanggil untuk diinterogasi.

Kekerasan dan penahanan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan kerap kali terjadi, keamanan dan kenyamanan warga Palestina selalu dalam bahaya dan ancaman pasukan pendudukan Israel.

 

Sumber: Wafa

Perluas Koloniaslisme di Palestina, Israel Glontorkan Dana Besar-besaran

Perluas Koloniaslisme di Palestina, Israel Glontorkan Dana Besar-besaran

NewsINH, Al Quds – Berbagaicara yang dilakukan otoritas Israel untuk menguasai tanah di Palestina, baru-baru ini otoritas pendudukan Israel rela membiaya kelompok pemukim untuk memajukan kampanye “kolonialisme” secara masif di lingkungan Wadi al-Rababa di kota Tua Al-Quds atau Yerusalem Timur Palestina dengan dana yang cukup fantastis.

Dilansir dari kantor berita Wafa, Selasa (9/11/2022), Israel telah memberikan 28 juta shekel kepada kelompok pemukim untuk memajukan kampanye pemukim-kolonialisme seperti yang diungkapkan Harian Israel Haaretz.

Dalam penyelidikan bahwa otoritas pendudukan Israel telah memberi kelompok pemukim bayangan Elad 28 juta shekel atau setara $7,8 juta untuk mendanai “proyek pariwisata” di Wadi al-Rababa di lingkungan Silwan, di sebelah kota tua al Quds.

Tujuan untama yang dilakukan kelompok Elad yakni untuk “Yudaisasi” Yerusalem Timur, termasuk Silwan, sebagai bagian dari misinya untuk memperluas kehadiran Yahudi di seluruh kota yang diduduki dan untuk mencabut penduduk asli Palestina dengan kedok upaya arkeologi dan wisata.

Yudaisasi adalah istilah yang mengacu pada kebijakan pengusiran paksa warga Palestina, perampasan tanah dan pembangunan pemukiman kolonial yang diperjuangkan oleh pemerintah Israel secara berturut-turut.

Didanai oleh beberapa lembaga pendudukan, termasuk Kota Yerusalem, Otoritas Taman dan Alam Israel, Kementerian Urusan dan Warisan Yerusalem dan Otoritas Pembangunan Yerusalem, dengan kedok pariwisata dan pembangunan, proyek pemukiman baru ini dimaksudkan untuk melucuti pemilik tanah Palestina yang sah dari tanah mereka.

Menguraikan alasan sebenarnya di balik proyek ini, Ahmad Sumrein, anggota komite lingkungan setempat, mengatakan bahwa dana yang diberikan kepada Elad dirancang untuk mengkonsolidasikan cengkeraman otoritas pendudukan atas lingkungan tersebut, sambil menegaskan bahwa pemilik tanah akan terus melawan kampanye pemukiman kolonial.

Bagi warga sekitar, pengawasan, penggerebekan polisi, perampasan tanah dan pelecehan pemukim adalah kenyataan sehari-hari. Otoritas pendudukan telah memasang kamera pengintai untuk memantau pergerakan penduduk di lingkungan sekitar sementara itu, buldoser Israel melanjutkan pencabutan pohon zaitun yang telah berusia ratusan tahun.

 

Sumber: Wafa

Customer Support kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!