NewsINH, Gaza – Dua jurnalis di Jalur Gaza kembali dilaporkan meninggal dunia akibat terkena serangan udara Israel. Kedua jurnalis tersebut adalah Mustafa Thuria, kamerawan untuk Agence France-Presse (AFP) dan Hamza Wael Dahdouh, seorang jurnalis yang bekerja untuk Al Jazeera.
Dengan terbunuhnya dua jurnalis tersebut, kini jumlah wartawan yang terbunuh sepanjang pertempuran di Jalur Gaza sejak 7 oktokber 2023 silam telah mencapai 109 orang.
Dikitip dari Al-Jazeera, Selasa (9/1/2024), mereka terbunuh ketika Israel melanjutkan serangan militernya yang bertujuan untuk melenyapkan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina yakni Hamas.
“Kedua jurnalis tersebut terbunuh di jalan saat keduanya mengendarai kendaraannya,” kata kementerian kesehatan Palestina di Jalur Gaza.
Ayah Hamza adalah kepala biro Al Jazeera di Gaza dan baru-baru ini terluka dalam sebuah serangan. Istri dan dua anaknya tewas pada hari-hari awal konflik berlangsung.
Kota Khan Younis di Gaza selatan juga terkena serangan udara Israel pada hari Minggu, menewaskan dan melukai beberapa warga sipil disana.
Pasukan Israel telah menyelesaikan pembongkaran “kerangka militer” Hamas di Gaza utara, menewaskan sekitar 8.000 militan di wilayah itu dan menyita puluhan ribu senjata dan jutaan dokumen di sana, kata juru bicara militer Israel pada hari Sabtu.
Sementara itu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keras pasukan pendudukan Israel yang sengaja menargetkan pers dan awak media beserta keluarganya di wilayah pendudukan Palestina.
Pembunuhan jurnalis Hamza Wael Al -Dahdouh dan Mustafa Thuraya merupakan kasus terbaru yang melibatkan awak media. Pasukan Israel menyerang sebuah mobil yang keduanya tumpangi saat melakukan peliputan di Kota Khan Yunis.
Melalui pernyataan OKI juga mengecam keras serangan drone Israel terhadap kerumunan warga di dekat bundaran di selatan Jenin yang menewaskan enam orang, termasuk empat orang bersaudara.
Sumber: Al-Jazeera