NewsINH, Tepi Barat – Lagi-lagi pasukan Israel melakukan penyerangan terhadap warga sipil Palestina. Nampaknya, kekerasan demi kekerasan itu tidak ada ujungnya. Dalam penyerangan baru-baru ini setidaknya 10 warga Palestina, satu berusia 62 tahun, ditahan dalam serangan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, Selasa (23/5/2023) Pasukan pendudukan Israel menahan setidaknya 10 warga Palestina dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki, salah satunya dikatakan berusia 62 tahun.
Sumber-sumber lokal Palestina mengatakan seorang warga Palestina ditahan di kota Nablus di Tepi Barat utara, dan satu lagi dari desa Salem di daerah Nablus.
Tiga lainnya ditahan dari Kegubernuran Betlehem, satu dari kamp pengungsi Arroub, utara Hebron, dan tiga dari kota Bir Zeit dan al-Mughayyer di daerah Ramallah, salah satunya berusia 62 tahun dan yang lainnya 48 tahun.
“Satu orang juga ditahan dari desa al-Ouja, dekat Jericho,” tulis laporan tersebut.
Sementara itu, di kota Jenin dua warga Palestina terluka oleh tembakan Israel selama serangan militer di kota Qabatiya, selatan kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut saksi mata, dua pemuda Palestina terluka setelah pasukan Israel menembak mereka saat berada di kendaraan mereka. Sikap arogan Israel tersebut memicu konfrontasi, di mana tentara menembakkan peluru, bom suara, dan bom gas beracun ke arah pemuda Palestina.
Mereka menambahkan bahwa salah satu pemuda terluka dengan peluru di dada, sementara yang lainnya terkena pecahan peluru.
“Keduanya dibawa ke rumah sakit Ibnu Sina di Jenin untuk dirawat,” kara sumber tersebut.
Pasukan Israel menahan dua warga Palestina setelah menggerebek rumah keluarga mereka. Peristiwa kekerasan di sejumlah wilayah Tepi Barat hampir setiap hari terjadi, kedidupan warga Palestina terus dibayang-bayangi penindasan dan kesewenangan baik oleh polisi maupun militer negeri Zionis.